Lagu kesedihan

Mulai dari awal
                                    

Tapi sekarang..

Semua tawa itu seakan kembali menghilang, tenggelam dalam misteri yang kembali menghantui kami.

Semua masalah kami, yang tanpa mereka sadari berada dalam satu tangkai masalah yang berbeda namun dengan akar yang sama.

*Bruk

" Ah.. Maaf, kau tidak apa apa?.. " Saat aku berjalan aku malah menabrak seseorang tanpa sadar.

Aku menengok ke atas, ternyata orang itu adalah seorang pemuda yang kira kira duduk di bangku 3 SMA.

" Ah.. Maaf kak.. " Ucap ku lagi dengan nada pelan.

Ia jongkok di depan ku " Aku tidak apa apa, tidak perlu khawatir, lain kali jangan melamun saat berjalan di lorong ya.. Bisa berbahaya jika menabrak orang lain " Ucapnya lembut.

Aku terdiam sesaat melihat senyum lembut nya yang menawan, ia tampan, ia ber rambut hitam kebiruan dengan mata biru langit yang indah.

" Baik kak " Aku tersenyum balik kepadanya.

" Ah.. Kebetulan juga, aku dan 2 teman ku mencari kantor kepala sekolah, bisa kah kau mengantar kami? " Tanya nya.

Saat aku melihat ke belakangnya ternyata memang ada 1 gadis dan 1 laki laki di belakangnya yang kira kira 1 tahun lebih muda atau seumuran dengan nya.

Gadis itu melambaikan tangannya kepadaku, dan aku membalas lambaiannya.

" Boleh kok, tapi arah nya berlawanan dengan arah kalian ingin pergi tadi loh.. " Ucapku sambil melihat ke arah belakang mereka.

" E..eh.. Begitu ya.. " Ucap laki laki itu.

Aku merasakan sesuatu yang aneh dari dirinya, selain ketampanan dan keramahannya yang bersinar membuat anak anak lain di sekitar kami takjub, aku melihat sorot matanya yang agak... Gelap?

Ia bangun lalu meminta ku mengantarnya, aku tidak keberatan dan mengantar mereka.

Beberapa saat kemudian kami sampai di depan ruang kepala sekolah, saat kami membuka pintu ternyata di sana ada wali kelas ku juga yang sepertinya sedang mengirim berkas².

Mereka pun berterimakasih padaku dan masuk ke ruang kepala sekolah, tapi saat aku ingin berbalik dan pergi ke kelas, wali kelas ku memanggilku.

" Shirai chan? Bisa bantu ibu membawa buku buku ini? " Tanya nya.

" Oh, tentu " Jawabku lalu masuk untuk membantu membereskan buku buku tersebut dan membawanya.

Saat aku dan wali kelas ku ingin membawa tumpukan buku terakhir..

" Hmm penyanyi cilik ya.. Sulit.. " - kepala sekolah

" Ini lah mengapa ku bilang ide mu tentang anak sd yang bernyanyi untuk acara itu hal bodoh " Gumam gadis itu.

" Apa kalian mencari anak yang pintar bernyanyi? " Tanya Wali kelas ku.

Aku tidak peduli kepada pembahasan mereka jadi aku hanya membereskan buku buku itu dengan wajah datar.

" Iya, untuk festival di sekolah kami, sebenarnya agak lucu tapi,, kepala sekolah kami ingin setiap kelompok meminta izin kepada kepala sekolah dari satu sekolah SD yang kami pilih untuk meminjam maksimal 2 anak yang bisa tampil untuk festival 2 minggu lagi " Ujar Laki laki ber mata biru.

Wali kelas dan kepala sekolah ku hanya bisa tersenyum paksa mendengar kekonyolan kepala sekolah mereka.

" Kepala sekolah yang konyol, aku jadi kasihan kepada para muridnya.. " Batin ku.

" Kalau begitu, Shirai chan, bagaimana kalau kau yang ikut? " Tanya wali kelas ku dengan ekspresi ceria nya.

Aku yang baru saja ingin keluar dari ruangan itu terdiam menghadap pintu yang berada satu langkah di depan ku.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang