Part 2

1.2K 156 18
                                    

ARIEL menghela nafasnya kasar menatap nanar ke arah luar jendela saat kendaraan mulai melesat menyusuri dinginnya malam meninggalkan ruang kosong dalam hatinya yang tak pernah tersentuh oleh siapapun.

Kepulangan Ariel ke Indonesia ternyata membawa dampak bagi kehidupan kedua keluarga besar yaitu keluarga Arkananta dan keluarga Bagaskara

Perjodohan yang didasarkan atas persahabatan kedua kakek mereka yang sebelumnya batal karena menghilangnya Ariel, kini terpaksa harus dilanjutkan atas permintaan Husain.

Perjanjian dengan sahabat karib yang telah banyak membantunya disaat Husain jatuh tak dapat dengan mudah direlakan oleh laki-laki tua itu.

Hening, tidak ada satu orangpun yang bersuara di dalam kendaraan selama perjalanan, hingga mereka sampai di kediaman utama keluarga Arkananta.

Ariel mengernyit saat netranya mengedar keseluruh penjuru basement rumah yang terlihat begitu ramai.

Meskipun Ariel tidak mengenali semua kendaraan yang terparkir di basement, tapi Ariel cukup hapal dengan beberapa plat mobil yang ada di sana.

Tentu saja hal itu membuat Ariel cukup terkejut dan kurang nyaman, hingga ia melupakan senopati yang sudah berjalan lebih dulu masuk ke dalam rumah sedangkan ia masih berdiri mematung di samping pintu mobil yang masih terbuka.

"Apa kamu cuma mau berdiri disitu?"

Ariel memutar bola matanya malas saat menyadari senopati tengah menegurnya.

Perempuan itu lalu menutup pintu mobil dan berjalan mendahului seno masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan laki-laki itu lagi.

Perasaan Ariel yang sebelumnya kurang nyaman kini berganti dengan kepercayaan diri yang tinggi ketika mendapati sosok laki-laki tertua di keluarga itu tersenyum hangat menyambut kedatangannya.

"Selamat datang cucu menantu." Ujar Husain yang membuat seringai tipis tampak di wajah Ariel.

"Terimakasih opa" Jawab Ariel seraya memeluk laki-laki paruh baya itu.

Suasana yang tadinya riuh dengan obrolan tiba-tiba menjadi hening karena kedatangan Ariel disana.

Tak ada satupun dari mereka yang luput memperhatikan sosok Ariel yang sebelumnya memang selalu absen di setiap acara keluarga.

"Duduklah Ariel, sapa kedua orang tuamu" Ujar Husain setelah keduanya melepaskam pelukan.

Laki-laki tua itu memerintahkan Ariel untuk duduk di bangku yang telah di sediakan.

"Apa kabar , sudah lama tidak bertemu." Ariel menyalami keduanya bergantian dengan terus menampilkan senyum terindahnya yang membuat Senopati merasa semakin muak saat melihat tingkah istrinya itu.

"Kamu datang sayang",

"Opa mengundangku tentu saja aku harus datang", Ujar Ariel yang membuat Senopati terlihat menghembuskan nafasnya kasar melihat kelakuan istrinya yang terkesan dibuat-buat.

"Kami merindukanmu sayang"

"Mam," Ariel tersenyum saat ibu mertuanya lebih dulu merentangkan tangan untuk menyambut kedatangannya.

"Bagaimana kabarmu ?"

"Cukup baik mam, mami juga sehat - sehat aja kan" 

"Tentu saja mami sehat, kalau nggak sehat mami nggak bisa nungguin cucu pertama mami lahir dong"

Ariel tersenyum dengan anggukan sembari kembali mengeratkan pelukannya."Doakan aja mi"

"Pasti sayang. Mami pasti doakan kalian segera ngasih cucu untuk kami"

The In Between [Re pulish]Where stories live. Discover now