01

48 6 2
                                    

Pagi kembali

Pagi yang sama untuk juru setelah kejadian dimana ada teman sekelasnya yang tau rahasia tidak mengurungkan semangat nya untuk terus memegang buku gambar dan pensil kemanapun ia pergi untuk mencari inspirasi,
Wajahnya yang ceria senyum nya yang lebar setelah otaknya berhasil memikirkan apa yang akan ia gambar di buku gambar tersebut.

"Atsuta!!!!!!" Teriak perempuan dari arah gerbang

juru memalingkan pandangannya ke belakang,"Kakiara?" Jawab juru dengan biasa

Kakiara yang datang dengan wajah yang hangat senyuman lebar menuju Juru. Tangan kanannya langsung mengambil buku gambar yang sedang di pegang oleh juru

"Kakiara??" Ucap juru pasaran dengan sikap-nya
"Apakah Kakiara akan mempermasalahkan kejadian kemarin?
Atau apakah kakiara masih menjadi monster bermuka dua yang menakutkan???" (Pandangan juru masih mengarah ke kakiara dengan berbagai dugaan yang belum menentu)

Lalu Kakiara berbalik memandang Juru, yang kemudian membuat juru salah tingkah

"Atsuta apa sedang kau lihat! Mengapa kau melihat ku dengan wajah seperti itu!!?" Ujar Kakiara yang memojokkan juru hingga Juru tidak dapat lagi berbicara.

Lalu juru pun segera mengambil buku gambar nya yang tadi di pegang Kakiara lalu berlari ke arah kelas

Di dalam kelas sora dan joni terkejut dengan juru yang berlarian.

"Wahhhh!!! Siapa ini yang datang?? Dengan wajah seperti dikejar maling" ledek Joni

"Mungkin dia memang di kejar maling" jawab sora dengan melempar kan buku yang sempat ia jatuhkan saat terkejut dengan tingkah juru

Juru tak menggubris lalu duduk di tempat duduknya

"Hei Atsuta ada kabar baru! sebentar lagi kamu dapet temen yang ..... " Ujar sora Sambil meragakan menggambar di buku

"Gambar, lukis??" Tebak joni dengan penasaran, "apakah dia cantik?" Tambahnya

"Aku bahkan belum memberitahu kalian kalau dia itu laki-laki atau perempuan tau kau langsung cepat tanggap seperti itu" ujar nya sora yang agak kesal dengan pertanyaan

"Haduh salah lagi " ucap joni dengan mengela napas dengan mengembalikan pulpen juru

Joni mendekati sora dengan muka baby ala nya ia memandang terus muka sora, hingga sora tersipu malu dan menahan tawa, "Bukan-bukan gitu ya pasti yang lebih cantik kamu lahh...."

Sora kembali tersenyum dan mencubit pipi Joni,"Beneran yahh!!"

Setelah muak dengan kelakuan konyol sora dan joni lama kemudian Kakiara berhenti di tempat duduk juru, lalu ia menepuk meja saat juru sedang membereskan buku miliknya.
Wajah juru yang terkejut ditambah dengan reflek dia yang menjatuhkan kembali buku nya menjadi bukti kalau dia benar-benar terkejut.

"Atsuta mengapa kau lari dari ku!!!!"

Salah satu siswa memberikan kode kalau ada guru yang akan masuk
Dengan cepat kakiara langsung menuju tempat duduk nya tanpa mengatakan sepatah kata lagi.

Lalu datanglah guru dengan membawa murid baru yang dirumorkan
Pak guru itu memberikan kode kepada anak itu untuk segera mengenalkan dirinya di depan kelas

"Hallo teman-teman"
"Namaku Yuki isami"
"Salam kenal"

Ujar nya dengan malu-malu tanpa lupa memasang wajah yang tersenyum.

"Silahkan duduk" ujar pak guru "hmmmm di dekat juru ya juru, seperti nya ada bangku kosong" tambah bapak itu

Yuki menoleh,"Ohh baik pakk" lalu melanjutkan langkahnya

"Baik anak-anak ayok buka buku nya, kita mulai dari halaman 65.."

Yuki berjalan menuju tempat kosong samping juru, setelah sampai ia mengalurkan tangan ke juru,"Salam kenal?"

Juru dengan senang hati menerima aluran tangan yuki yang membuat juru salah tingkah lalu menjatuhkan buku gambar miliknya, "Juru Atsuta,"

Setelah mendengar nama juru, Yuki berinisiatif mengambil buku gambar juru yang terjatuh.

Juru merasa tidak enak dengan teman barunya itu,"Maaaf ya Yuki merepotkan mu" ujar juru yang mengalurkan tangannya untuk mengambil buku gambar yang berasa di tangan yuki.

Yuki melebarkan senyumnya setelah sengaja membuka buku sketsa juru, wajahnya berubah menjadi bahagia, Yuki tanpa sengaja liat buku gambar juru, pancaran-pancaran kagum sudah terlihat di wajahnya

Juru tersadar kalau Yuki tidak memberi nya buku sketsa miliknya lalu memandang yuki dengan wajah yang tadinya penasaran setelah melihat yuki tersenyum membuat nya tersenyum juga

"Hmmmmm!!!!! (Deheman dari pak guru) apa yang sedang kalian lakukan?"

Deheman yang membuat pandangan seisi kelas menuju ke arah Juru dan Yuki

"Hm maaf pak..." Ucap juru dan yuki
Juru manarik tangan yuki agar duduk di kursi miliknya yang memang bersampingan dengan Juru.

Melihat kedekatan juru dengan yuki membuat Kakiara kesal dan membuat sepasang yang duduk berada di samping nya menahan tawa melihat ekspesi kakiara.

Jam selesai, waktunya pulang

Yuki memandang juru dengan harap, "Maaf juru aku sudah membuat mu dalam masalah tadi?" Ujar yuki dengan melas

"Tidak apa-apa"

"O yaa ini apakah semua sketsa dan gambar ini kamu yang buat???"

"Iya nih" jawab juru dengan malu-malu

"Bagus sekali aku suka semua sketsa dan gambar mu juru, jelas-jelas ini menarik semua. Aku suka liat nya benar-benar berbeda dari gambar yang pernah aku lihat"

"Benarkah?"

"Iya... Aku sangat ingin sekali bisa menggambar bagi ku seni menggambar itu sangat indah, dimana kita dapat menggambar sesuatu yang ada di pikiran kita dengan menggambar juga membuat pikiran kita terus berjalan dan membuat kita menjadi tenang"

"Kalau begitu menggambarlah!"

"Aku tidak bisa menggambar juru"

"Kau belum menyoba mengapa sudah mengatakan tidak bisa!" Ujar juru lalu mengambil alat-alat mengambar serta buku dari dalam tas kemudian diberikan ke yuki

"Juru???"

"Nih kamu dapat mencobanya"

"Bagaimana caranya?"

"Aku akan mengajarimu dengan pelan"

Kakiara datang ke tempat duduk juru, dengan tegas ia mengatakan, "Juru apa yang kau lakukan! Kau sudah memiliki janji dengan ku pulang sekolah lalu kenapa membuat janji dengan nya"

Wajah juru mengarah ke kakiara, dengan penasaran ia menanyakan, "Janji???"

Kakiara Sudah kebingungan untuk menjawab juru ia segera menarik tangan juru dan membawanya meninggalkan kelas

"Juru!!!!" Hanya nama yang dapat di ucapkan dari Yuki,
Juru segera pergi meninggalkan nya di depan kelas.
Wajah nya lesu, tidak bersemangat seperti saat mereka akan menggambar

Sora datang dan menepuk pundak Yuki, "Sudah yuki biarkan saja bergitulah kakiara"

Yuki memandang sora dengan tersenyum

"Tapi tenang aja, yuki hubungan mereka hanya sebatas teman tidak lebih dan tidak kurang"

Senyum yang tulus dengan lesung pipi di pipi sebelah kanan nya tanggapan yuki atas informasi yang sora beri.

.....

The SunWhere stories live. Discover now