pertemuan pertama

439 39 0
                                    


tap tap tap!

sisa dua menit tenang shirabu tenang!

"karaoke?"

"yoi. ada tendou sama ushi juga, lo ikut?"

"hmm.. boleh lah-"

DUG!

"agh-" gue ga jatuh, folder di tangan gue yang jatuh, dan isinya keluar semua. keseharian gue yang level sialnya udah mulai ngelunjak ini ngebuat ekspresi muka gue tanpa sadar kelewat jujur. bahasa binatang hampir banget keluar dari mulut.

spontan gue langsung masukin balik kertas kertas di lantai lorong ke dalam folder, or maybe not, pokoknya yang penting ada di tangan. dan orang yang nabrak gue? dia ikut jongkok tepat saat gue selesai beresin, telat woi.

kita berdua balik berdiri hampir bersamaan.

gatau kesambet apa gue bukannya langsung lari ke ruang dosen malah diam beberapa saat di depan cowok berambut abu sama temennya yang mayan tinggi. apa gue nunggu ucapan sorry?

dia yang salah kan? jelas jelas gue lari di lorong dan dia jalan sama temennya dengan santainya, terus bahu kita tabrakan lumayan kenceng.

...

gue merasa wajah gue memanas saat memutuskan buat lanjut lari ke tujuan utama seraya masih merasakan tatapan aneh dari mereka.

pengen nangis goblok banget gue.

-

-

-

-

"ngapa tu anak?" tanya taichi, arah matanya juga ke cowok ponian yang lari ke gedung sebelah. gua geleng kepala, "no idea."

tiba tiba mata gua terikat sama satu lembar kertas dekat pot yang letaknya ga begitu jauh.

"yaudah, lo jadi ikut apa kaga?"

pas gua deketin kertasnya, makin terlihat nama di bagian atas kertas.

"kenji..rou?"

"hah lu ngomong apa?"

"-shirabu," kenjirou shirabu. gua ngeliat lagi lorong yang baru dilewatin si poni tadi. di saat yang sama ada yang nepuk pundak gua.

"woi mas eita, ikut kaga?" taichi ngulang pertanyaannya, kali ini hampir dieja. emang gua anak teka? sialan lu tiang listrik.

"hah lo panggil gua apa?"

"oops, sorry. tadinya cuma niat ngomong di dalem hati,"

"oh anjing lo memang, ga jadi gua ngajak lo ke karaoke." dengan itu taichi berbalik dan mulai jalan.

"nice, gua ga mesti ngerasa ga enak nolak ajakan lo berarti."

"anj-"

"ada urusan mendadak, tumbuknya besok aja ye!" ujar gua sebelum tangannya berhasil ngegenggam pala hoodie gua.

dan kembali lagi ke kertas di tangan gua, kira kira harus gimana buat nemuin si poni tadi?

greysam - semishiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang