14

1.2K 185 8
                                    

Di pagi hari nya. Jeno benar-benar bangun pagi buta hanya untuk mengantarkan si beruang manis pergi ke sekolah. Kedua orangtua nya bahkan sempat terheran dengan tingkah pemuda bermata bulan itu.

"Bang kok udah rapi? Mau kemana?" heran Sungchan yang baru menuruni tangga dan mendapati sang kakak sedang sarapan dan tangan kiri yang memegang ponsel.

Jeno menoleh dengan mulut penuh, dengan kode mata Sungchan dapat mengerti apa yang di maksud sang kakak. Sungchan kemudian ikut gabung untuk.sarapan.

"Abangmu kenapa sih?" tanya Jaehyun yang masih kebingungan akan tingkah anak kedua nya itu.

Bagaimana tidak heran, Jeno bangun dan bersiap di pagi hari saja sudah sangat mengherankan bagi sepasang orangtua itu. Biasanya Jeno sangat susah untuk dibangunkan dan lihat sekarang??!!

Dia juga senyam-senyum sendiri lagi, titik mana nya yang tidak membuat pasangan itu tidak heran?.

"Gapapa dad, lagi puber dia"

"Heh! Congormu dimohon untuk di jaga ya bestie, gue lebih tua dari lo" sela Jeno yang tak terima dengan ucapan sang adik.

Sungchan hanya memberikan dua jari tanda perdamaian. Jeno langsung menyelesaikan makan nya, dan memakai jaket. "Ohh iya, usahain doi abang jangan deket-deket sama si bajingan Mark" ucapnya sembari menepuk pundak Sungchan.

"Oke bang"

"Abang! Jangan bajingan-bajingan buat ngatain kakak dong, mommy gasuka!"

"Tapi abang suka" Jeno bangkit dari duduk dan tanpa sengaja mata tajam nya bertabrakan dengan mata hitam sang kakak. "Mark Jung bajingan" lanjutnya dengan suara rendah.

Lalu dia pergi meninggalkan para anggota keluarga nya.

[🐶🐻]

Jeno dengan wajah semangat nya menatapi rumah yang sudah di sharelock oleh Haechan. Dia turun dari motor dan segera memasuki halaman depan dan berdiam diri di depan pintu.

Dengan pasti dia menekan tombol bel. Menunggu sesaat hingga pintu terbuka dari dalam. Dan pria tinggi dengan tubuh tegap nya menatap Jeno dari atas hingga bawah "Pagi om"

"Pagi, temen nya Hendery ya? Abangg nih temanmu jem-"

"Ehh ehh bukan om, aku teman nya Haechan"

Jeno menyela ucapan Johnny, si tuan rumah tentu saja langsung menatap Jeno dengan tatapan mengintimidasi. Membuat tubuh si tampan panas dingin. "Ohh kamu si Jono Jono itu ya?"

"Jeno om"

"Nah iya ituu, ayo masuk dulu. Adek masih makan" Johnny langsung membuka kan pintu mempersilahkan Jeno masuk.

Jeno langsung saja mengikuti si tuan rumah, dan dipersilahkan untuk duduk di sofa ruang tamu "Kamu tunggu sebentar disini, saya akan panggilkan anak saya" suara dari si pria paruh baya itu diangguki oleh Jeno.

Setelah sepeninggal Johnny, anak kedua dari keluarga Jung itu hanya diam dan memerhatikan interior rumah yang menurutnya sangat ✨aesthetic✨

Diam dalam keheningan, mata tajam yang sering menghilang saat tersenyum itu fokus terhadap seorang pria cantik yang berjalan kearahnya dengan nampan berisi kue kering dan teh.

"Selamat pagi, temannya adek ya?"

"Iya tant-ehh om" Jeno merutuki bibirnya yang keceplosan akan menyebut tante, salahkan saja pria di depan nya ini yang terlampau cantik.

Insecure [ NOHYUCK ]Where stories live. Discover now