"Dia manis sekali"
Jeno yang mendengar perunturan si manis menoleh. Dan mengikuti arah pandang nya "Renjun maksudmu?"
Haechan mengangguk lemah, dia mengaduk-ngadukkan minuman nya tak berselera. "Dia juga cantik, mana mungkin gaada yang suka sama dia ya kan Jen?"
Si tampan menghela dia menopang pipi gembul Haechan membuatnya menatap langsung kearah mata tajam Jeno.
"Kamu juga manis hmm, apalagi pipi gembul kamu bikin kamu makin imut" ucap nya dengan senyuman, membuat mata nya seperti sepasang bulan sabit.
"Aku gendut! Ga imut!" ralat Haechan melepaskan tangan Jeno. Dan kembali menunduk dengan poutan bibir nya. "Aku juga item, ga kaya subsimif yang lain, yang punya badan putih tubuh rampi--mpp"
Belum selesai Haechan menyelesaikan ucapan nya, Jeno sudah membekap mulut nya. "Haechan, listen to me. Kamu ga item, warna kulitmu Tan, nurun dari daddymu" ucapnya tegas dengan menatap tepat di mata Haechan.
"Memang nya kalo jadi subsimif harus ramping hmm? Liat tuh ayah bunda nya Yangyang, bunda nya lebih tinggi loh dari ayahnya. Jadi, stop menjelekkan diri kamu sendiri"
Jeno melepaskan tangan nya ketika apa yang ingin dia ucapkan sudah keluar, Haechan menatap Jeno dengan pandangan yang sulit di artikan "TAPI TETAP SAJA AKU INSECURE!"
"Astaga Seo Haechan"
[🐶🐻]
"Lu pikir lu siapa? Lu gaada apa-apa nya di banding Renjun!" sentak si kakak kelas di depan wajah Haechan.
Si orang itu mengusap kasar wajah nya "Kenapa ga Renjun aja yang bilang suka sama gue? Sial, andai aja dia ga pacaran sama Jaemin"
Haechan yang mendengar penolakan secara kasar itu menunduk. Tak seharusnya dia mengatakan semua perasaan di hati nya. Dia malah mendapatkan perkataan kasar yang menyakiti diri nya.
Air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata nya dia tahan, agar tak menangis di depan kakak kelas.
Orang itu pergi dari lapangan indoor dengan menabrak bahu Haechan dan menutup pintu dengan kasar.
Haechan merosot, sakit sekali. Dia menunduk dalam dan mulai menangis terisak. "Jeno...sakit..tolong hiks"
Air mata mulai membasahi pipi tembam nya. Isakan tangis menggema mengisi ruangan itu, orang yang mendengarnya pasti ikut merasakan kesedihan si manis Haechan.
Suara pintu berdecit, ada orang yang masuk. Haechan menoleh dengan air mata nya. Jeno disana, tersenyum melihat Haechan.
Haechan bangun, si tampan Jeno mendekati nya dan memeluk erat badan Haechan. Dan tangisan si manis semakin kencang di pelukan Jeno.
"Huwaa Jenoo, jahat pokoknya dia jahat. Tadi dia bentak echan, jelek-jelekin echan juga hikss, sakit echan sakit"
Jeno mengelus kepala dan punggung si manis, membiarkan semua nya di curahkan kepada nya. Haechan bahkan memukul punggung Jeno sebagai bentuk kekesalan nya.
Si tampan tak mempedulikan, dia tetap memposisikan kepala Haechan di dada bidang nya. Badan yang lebih mungil membalas pelukan nya dengan isakan kecil nya.
"Tak apa, ada Jeno disini"
Haechan mengangguk pelan dan menyamankan posisi nya yang kepala nya dielus Jeno.
Jeno merasakan bobot si manis memberat, dia menunduk. Haechan tak sadarkan diri. "Aku akan menghabisi mu lagi sialan, setelah aku mengurus beruangku" geram nya marah.
Dan dia mengangkat badan Haechan brydal style dan membawa nya ke Uks.
[🐶🐻]
"Jeno kok ga respon echan sih? Echan ada salah ya? Ihh ngomong huhu" Haechan merajuk dengan memeluk sebelah tangan Jeno.
Haechan tak biasa dengan Jeno yang bersifat diam dan acuh. Dia tak menyukai nya!
Haechan menatap Jeno yang hanya fokus dengan game di ponsel nya. Ini sudah waktu nya pulang sekolah, dan kedua nya malah tetap diam di bangku nya.
Haechan mengerucut kesal "Jeno ihh liat echan dong! Jangan diemin echan. Boleh kok main gane tapi ngomong donggg" ucapnya lagi dengan nada menggemaskan.
Jeno menepis tangan Haechan yang ada di bisep nya. Dan bangkit dari duduknya "Gausah berisik bisa ga sih?"
Si manis makin mempout kan bibir nya dan menatap Jeno dengan mata polos nya. Remaja tampan itu mengambil tas nya dan menggantungkan di sebelah pundak nya.
Dan berjalan pergi masih dengan fokus game di tangan nya. Haechan buru-buru bangun mengikuti langkah lebar Jeno hingga saat Jeno tiba-tiba berhenti di ambang pintu dia menabrak punggung lebar itu.
Dia menongolkan kepala nya agar melihat orang yang ada di depan Jeno "Hai Jeno, bisa pergi sekarang?" tanya nya.
Jeno mengangguk dengan senyum nya, ehh tunggu--senyum? Tadi aja sama Haechan ga bisa senyum sama sekali!
"Trus echan pulang nya gimana?" tanya nya menahan jalan kedua nya. Jeno menoleh begitupun dengan pria yang lebih mungil di sebelah nya.
"Sendiri, emang ada gue bilang mau nganterin lu pulang? Gue mau balik sama dia" acuh Jeno dan kembali berjalan.
Jeno pake gue-lu? Kenapa bisa? Trus itu siapa lagi uke yang sama Jeno? Haechan bikin salah apa sampai Jeno berubah kayak gitu?
*******
Hai-!
Bertemu lagi dengan Gio di cerita baru NOHYUCK(ノ*>∀<)ノ♡ Gio gatau sih ini bakal ada yang suka atau ngga tapi Gio coba up aja hehe.
Ohh Iyaa, nanti disini ada beberapa peran idol jadi antagonis yya. Tapi Gio mohon jangan sampai kebawa ke rl, cukup kesel sama si pemeran nya aja jangan ke idol aslinya okkay?
Udah segitu dulu, sampai ketemu di chap selanjutnya, dadahhhh٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
YOU ARE READING
Insecure | NOHYUCK
Fanfiction[DI HENTIKAN]✔ Haechan dengan rasa insecure nya. Dia yang tak pernah percaya diri dengan dirinya sendiri. Selalu minder di fisik dan rupa nya sendiri. Dia yang memiliki banyak kelebihan, hanya saja dia menutup mata akan kebenaran tersebut. Harus a...
