11

1.1K 180 15
                                    

Di pagi hari nya, Jeno benar-benar mengacuhkan Haechan. Bahkan saat jam kosong, si tampan itu tak ingin duduk di bangku nya. Dan malah memutuskan duduk bersama Renjun di belakang.

"Lu kenapa disini dah? Kasian Haechan sendiri" ucap Renjun setelah sekian lama keheningan menerpa kedua nya.

Si tampan tak juga membalas ucapan Renjun dan malah memasangkan earphone nya. Si pria mungil itu bangkit dan mendekati Haechan yang sedang fokus dengan buku.

"Chan, gue duduk disini ya" Haechan mengangguk. "Jeno ngediemin lu? Kenapa dah?"

Haechan menoleh dan menatap Jeno yang sedang memejamkan mata nya. "Gatau juga tuh" sahut nya pelan.

Si manis membereskan perlengkapan belajar nya. Dan menghadap kearah Renjun "Apa Jeno marah ya Njun?"

"Gatau, ya lu bikin kesalahan ga?"

Haechan menggeleng pelan dan mimik wajah nya dapat di tebak jika si manis nampak sedang berpikir.

Tak lama, bel istirahat berbunyi.

Renjun dan Haechan sudah siap akan segera pergi ke kantin bersama. "Jeno mau ke kantin ga?" tanya Haechan menepuk si tampan.

Jeno membuka kelopak mata nya dan langsung bertatapan dengan manik hazel si manis. Dan si tampan mengangguk dan ikut berjalan bersama Haechan Renjun.

"Seo Haechan, di cariin kakak lu di kantin" ucap Mark ketika mereka baru saja keluar kelas.

Jeno menatap tajam Mark dan menarik pergelangan Haechan agar langsung pergi dari tempat nya. "Aduh sakit tau! Chan belum jawab omongan nya kak Mark!"

Si tampan itu tak mempedulikan da terus berjalan cepat sembari menarik tangan Haechan. Dan meninggalkan Renjun di belakang sana yang berlari dengan langkah kecil nya.

Disaat sampai di kantin, Jeno langsung membawa Haechan ke meja dimana kawanan kakak nya berada. "Kalo udah selesai, cepet samperin gue" bisik nya.

Entah mengapa, Jeno hari ini sangat menakutkan!!

Jeno langsung saja pergi ke bangku nya yang sudah ada Yangyang dan Soobin. "Jeno anjing! Gue cape sat" kesal Renjun ketika sampai meja kawanan nya.

"Njun, di panggil Jaemin tuh di stand makanan" ucap Felix ketika baru saja datang dengan nampan makanan. Disusul Hyunjin di belakang nya.

Renjun seketika melupakan amarah nya, dan tanpa babibu lagi langsung gas pergi. Jeno mendudukkan diri di hadapan Soobin "Eric kemana?"

"Dia mau ketemu doi nya di belakang sekola" jawab Yangyang dengan mulut yang mengunyah.

"Sejujurnya, gue penasaran banget sama pacarnya Eric. Kalian juga ga sih?" celetuk Hyunjin.

Para teman nya mengangguk menyetujui. "Kenapa? Lu mau ngerdusin pacar nya Eric juga?" sinis Felix.

"Ya ngga dong, kan mending ngerdusin pacar sendiri" sahutnya dengan alis yang naik turun.

"Udah taken?" tanya Soobin.

Hyunjin mengangguk semangat "Dia ngasih jawaban tadi pagi, hehe"Felix merolling, tapi diam-diam pipi nya memanas.

"Babe, temenin makan" tiba-tiba terdengar suara kakak kelas mereka menghampiri Soobin.

"Ayoo, gue pergi ya guys" Soobin langsung saja bangun dengan nampan makanan nya dan mencari bangku untuk berduaan dengan Yeonjun.

"Cih bucin" celetuk Yangyang.

"Cari pacar sana Yang" sahut Jeno.

"Ga ah, selagi lu belum jadian sama Haechan. Gue bakal terus ngejomblo, dan menunggu kapal gue taken"

Jeno geleng-geleng, heran juga dia tuh sama temen nya. Tak lama Haechan kembali dari meja kakak nya. Dan duduk di samping Jeno dan berhadapan dengan Yangyang.

"Dia manis sekali"

Jeno yang mendengar perunturan tiba-tiba dari si manis menoleh. Dan mengikuti arah pandang nya "Renjun maksudmu?"

Haechan mengangguk lemah, dia mengaduk-ngadukkan minuman nya Felix malas. "Dia juga cantik, mana mungkin gaada yang suka sama dia ya kan Jen?"

Si tampan menghela dia menopang pipi gembul Haechan membuatnya menatap langsung kearah mata tajam Jeno.

"Kamu juga manis hmm, apalagi pipi gembul kamu bikin kamu makin imut" ucap nya dengan senyuman, membuat mata nya seperti sepasang bulan sabit.

"Aku gendut! Ga imut!" ralat Haechan melepaskan tangan Jeno. Dan kembali menunduk dengan poutan bibir nya. "Aku juga item, ga kaya subsimif yang lain, yang punya badan putih tubuh rampi--mpp"

Belum selesai Haechan menyelesaikan ucapan nya, Jeno sudah membekap mulut nya. "Haechan, listen to me. Kamu ga item, warna kulitmu Tan, nurun dari daddymu" ucapnya tegas dengan menatap tepat di mata Haechan.

"Memang nya kalo jadi subsimif harus ramping hmm? Liat tuh ayah bunda nya Yangyang, bunda nya lebih tinggi loh dari ayahnya. Jadi, stop menjelekkan diri kamu sendiri"

"Dih kenapa bapa gue dibawa-bawa ya sat?!" sewot Yangyang.

Tapi, Jeno tak mempedulikan dan melepaskan tangan nya ketika apa yang ingin dia ucapkan sudah keluar, Haechan menatap Jeno dengan pandangan yang sulit di artikan "TAPI TETAP SAJA AKU INSECURE!"

"Astaga Seo Haechan"

Ketiga teman nya sudah geleng-geleng melihat interaksi kedua nya. Haechan yang selalu Insecure, dan Jeno yang selalu sabar dengan tingkah Haechan.

"Ehh Jen" Yangyang tiba-tiba memanggil dan memandang nya penuh menyelidik. Dia mengkode mata kearah Hyunjin seolah bertanya.

Hingga mulut nya mengoh mengerti "Jeno gagal dare nya huhuyyyy" pekik kedua nya.

"Dare?" bingung Jeno.

"Di markas loh" sahut Yangyang.

Jeno menepuk kening nya, dia melupakan nya! Aduh kenapa juga tadi dia ngomong sama Haechan. "Haha gagal nih?" tanya Jaemin ketika baru datang sambil membawa makanan bersama Renjun.

"Yaps, udah gue bilang ni orang bucin nya ga ngotak banget"

*******

Singkat dulu kiww.

Besok senin, buat yang PAS semangat.

Insecure [ NOHYUCK ]Where stories live. Discover now