Chapter 3 : Keputusan Besar

9 0 0
                                    

MAKE IT RIGHT

Arvin X Luna

Original Story by MzBultaorune

***

"Oh iya, jadi bagaimana jawaban kalian soal perjodohan ini? Sudah dipikirkan, sudah dibawa sholat kan?" Rommy terlihat paling bersemangat. Arvin dan Luna saling tatap sejenak dan menarik napas.

"Siapa dulu nih yang mau jawab, Arvin dulu atau Luna dulu?" Haris ikut bersemangat.

"Mas Arvin dulu, gimana?" Ujar Luna.

"Boleh Arvin dulu, ayo Sayang." Beyza menatap putra semata wayangnya, Arvin menatap semua orang yang ada di meja.

"Bismillah dulu Vin," sela Rommy membuat semua yang ada di meja tersenyum. Arvin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Bismillahirrahmanirrahim... Arvin sudah berpikir panjang, sudah pendekatan sama Luna, sudah istikharah juga... Insyaallah, Arvin terima perjodohannya."

"Alhamdulillah..." Para orang tua mengucap syukur lebih dulu, kemudian beralih ke Luna.

"Luna, boleh jawab Sayang." Beyza menatap Luna lembut, Luna dapat merasakan semua orang menatapnya, membuatnya kembali menarik nafas.

"Bismillahirrahmanirrahim... Luna juga sudah berpikir, sudah minta petunjuk juga, jadi Luna terima perjodohannya."

"Alhamdulillah, barakallah..." Semua yang ada di meja mengucap syukur dan bergembira, Haris kemudian memimpin doa untuk mereka semua agar diberikan kelancaran dan keberkahan menuju hari bahagia nanti.

"Oh iya, Sayang tolong bantu Anne lepas ini." Beyza menyodorkan tangannya pada Arvin, mengisyaratkan Arvin untuk membuka gelang dengan paduan batu safir biru dan putih, ukurannya kecil sehingga memberikan kesan elegan.

Setelah gelang itu berhasil terlepas, Beyza menghampiri Luna, Gibran bangkit dari duduknya dan mempersilahkan Beyza duduk di samping Luna.

"Ini hadiah dari Anne sebagai tanda kalau Arvin sama Luna sudah berkomitmen, Anne pakein yaa." Beyza menatap Luna penuh sayang.

"Terima kasih Tante..." Luna memperhatikan gelang yang sedang dipakaikan ke lengan kanannya itu.

"Eh, sekarang panggilnya Anne, kita sudah mau jadi keluarga. Hamish sama Gibran juga panggilnya sama ya, Anne sama Baba." Beyza menatap tiga bersaudara itu bergantian. Setelah gelang itu terpasang, Beyza mencium pipi dan kening Luna dengan hangat, tentunya kehangatan itu menular ke sekitar mereka sehingga senyuman tercetak di wajah semua orang.

"Ya ampun senang banget Asykem, sudah resmi jadi calon mantu." Beyza kembali ke tempat duduknya dengan wajah berbinar, sedikit air mata haru menggenang di matanya yang jernih.

"Oh iya, mau ada acara tunangan juga gak kalian? Atau semua digabung ke rangkaian pernikahan?" Beyza menatap Luna dan Arvin bergantian, kemudian berhenti di Luna.

"Kalau Luna gak kepikiran sih Anne."

"Sebenarnya ini hitungannya mereka sudah tunangan, Asykem. Jadi gak ada masalah kalau gak ada acara lagi."

"Apalagi Luna sudah diikat dengan gelang dari calon mertua, sudah tunangan berarti." Ganti Haris yang bersuara.

"Kalau Arvin terserah Luna, kalau Luna mau ada acara lagi boleh." Arvin menambahkan, sontak semua mata menatap ke arah Luna.

"Kalau Luna gak usah acara lagi sepertinya, soalnya waktu menuju pernikahan juga pendek. Mas Arvin sama Luna juga masih harus kejar target supaya mendekati pernikahan gak sibuk."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Make it Right | Arvin X LunaWhere stories live. Discover now