CHAP 18. Menerima Pesan

496 83 12
                                    





***



Author POV

"Yes dad, you dont worry about that!"

"Oke little Princess, Dad akan percayakan semuanya kepadamu!"

"Yeah. Dad and Mom just calm there!"

"Baiklah nak, Jika masalah disini selesai. Mom dan Dad akan segera kembali. Tolong tetap awasi semuanya sampai kami datang!"

"I will!"

"Kau juga nak, jaga kesehatan heum. Jangan terlalu push dirimu sendiri! Dad tidak ingin mendengar kabar kau sakit atau kelelahan. Got it?"

"Oke Dad!"

"Baiklah Dad tutup dahulu telponnya. Peluk cium dari Dad and Mom. Dan tetap awasi your sister too Lali"

"Baiklah Dad, aku akan melakukan semua yang kau katakan! See you dad. I love you!"

"I love you more dear! Bye!"

Tut...

Huffsss...

Setelah meletakkan kembali ponsel miliknya diatas meja. Lalisa menyandarkan punggungnya disandaran kursi. Rasa pegal menyeruak dari seluruh tubuhnya.

Setelah semalaman dia melakukan kerja lembur untuk perusahaan miliknya sendiri, orang tuanya. Dan beberapa hal lagi menyangkut perusahaan milik kakaknya Kim Jisoo. Dia belum pulang, memilih menghabiskan seharian 24 jam penuh didalam ruangan kerja miliknya. Hanya Tuan Jung yang sesekali memeriksa Lisa untuk sekedar memberikannya makanan atau kopi.

Gadis itu bisa sedikit lega sekarang. Karena keinginan Tuan Cho Seong Ha untuk menggulirkan Jisoo ternyata tidak dikabulkan. Para Direksi dan para Investor memilih tetap berada disisi Jisoo untuk menjalankan perusahaan Penerbitan tersebut. Mereka tidak ingin mengambil resiko dengan perlawanan yang akan Lalisa lakukan, tentu saja.

Lisa melepaskan ikatan rambut dikepalanya.mengacak-ngacak sedikit untuk mengembalikan volume rambutnya yang mulai panjang. Menguarkan aura maskulin jika melihatnya.

"Ugh... kalau setiap hari aku bekerja seperti ini. Bisa-bisa aku cepat jompo!" Gerutunya memukul-mukul pelan punggung yang sangat terasa pegal.

Mata lelahnya menatap jarum jam yang terletak di atas meja kerja. 10.15 adalah waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam tersebut. Berarti dia setidaknya memiliki waktu kurang dari dua jam untuk bisa beristirahat sebentar sebelum melakukan pertemuan kembali saat makan siang dengan salah satu klien besar.

Lalisa menekan sambungan telpon kantor untuk menghubungi asistennya yang berada diluar ruangan kerja."Tuan Jung!"

"Nee Nona Lalisa! Apa anda membutuhkan sesuatu?" Sambut Tuan Jung begitu mendapatkan telpon dari sang bos.

"Aku akan beristirahat setidaknya sebelum pertemuanku nanti siang dengan Nyonya Xin Yao. Tolong siapapun yang ingin menemuiku kau mutilasi saja" Ucap Lalisa kepada Tuan Jung.

"N-Nee?" Tuan Jung terkesip diujung sana. Mendengar perintah Nona mudanya yang sangat tidak masuk akal.

Lalisa hanya terkikik. Lisa bisa membayangkan wajah Tuan Jung saat ini."Just Kidding Tuan Jung!" Ucap lagi Lalisa menjelaskan bahwa dia hanya bergurau dengan perkataan terakhirnya."Kau bilang saja, aku tidak bisa diganggu dan tidak boleh diganggu. Arraso! Terimakasih Tuan Jung!"

Lalisa kembali menutup sambungan telponnya bersama Tuan Jung tanpa menunggu pria itu membalas perkataannya.

Gadis itu beranjak dari tempatnya menuju ruangan tempat biasa ia beristirahat jika berada dikantor. Ada pintu yang menghubungkan langsung menuju satu ruangan yang telah ia ubah menjadi kamar yang cukup nyaman. Disana juga terdapat lemari untuk menyimpan beberapa pakaian milik Lalisa. Jika dia harus kesuatu pertemuan atau tidak pulang. Maka Lalisa tidak perlu memusingkan prihal pakaian gantinya.

COLORS [SELESAI]Where stories live. Discover now