Prolog

33 10 19
                                    


Srakk

Srakk

Gadis itu berlari tanpa mengenakan alas kaki, tak peduli dengan penampilan nya yang berantakan dan juga di penuhi luka, ia terus berlari tak memperdulikan kegelapan hutan yang semakin menelan nya.

"Ini tidak sesuai dengan yang aku pikirkan, aku gagal" kalimat itu terus keluar dari mulut nya tanpa henti, di iringi air mata yang tak henti mengalir dari kedua netra nya.

Suara gesekan kulit dan juga daun kering menjadi pengiring gadis itu selama perjalanan, hingga akhirnya ia terhenti dengan tangisan yang semakin pecah mengeluarkan semua rasa sesak yang tertahan sedari tadi.

"Maaf hiks Nara gagal" tangis gadis itu sambil melihat tangannya yang di penuhi dengan darah, ia gagal ia gagal menyelamatkan teman teman nya.

Takdir terlalu keras kepada nya, memberi hukuman kepadanya yang sangat berat hingga ia tidak bisa menahan semuanya lagi, gadis rapuh ini lelah

Ia sendiri, ia kesepian, ia takut, ia ingin mengakhiri semuanya, namun tidak ada satupun orang yang mengetahuinya hingga tangan hangat seseorang terulur menawarkan kehangatan saling berbagi cerita satu sama lain.

"Hai nama ku Yang Jungwon, kurasa kita pernah bertemu, dan kupikir kita memiliki masalah yang sama disini"

"B-bukankah Kau.."

"Ya, aku adalah yang kau temui di museum tempo hari, museum yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup kelam ku"

Sang gadis dengan ragu menerima uluran tangan pria di depan nya, meyakinkan diri bahwa semua nya mungkin akan baik baik saja.

"Maukah kau mengakhiri semua ini bersama ku?" Tanya sang gadis membuat sang pria di depan nya sedikit mengernyit bingung.

"Aku sudah merusak takdir, aku tidak mau merusak yang lainnya" ucap sang pria itu membuat Sang gadis tertegun.

"Tapi apa kau tidak lelah dengan semua ini?" Tanya sang gadis meyakinkan membuat sang pria terdiam sesaat.

"Ya aku lelah, dan aku rindu teman temanku" ucap sang pria membuat sebuah senyuman terlukis di wajah sang gadis.

"Begitu pun aku, ayo akhiri semuanya dan temui mereka"

Bulan purnama menjadi saksi bisu, tepat di bawah bulan purnama mereka mengucapkan kalimat perjanjian penuh tekad yang kuat.

"Mari kita selesaikan ini bersama"

××××

Copyright ©MCU2022

Calling The Destiny : QuestionWhere stories live. Discover now