"Yuta, i-ini..."

"Tahan sebenar, Jae!"

Yuta mengambil alih tepat di belakang tubuh Jaehyun. Ia sengaja menggigit kuat ibu jarinya sendiri hingga berdarah. Kemudian sejenak memperhatikan betapa kesulitannya Jaehyun menahan mahkluk itu.

"Aku tau ini tidak akan mudah, tapi tidak ada cara lain. Kau bisa menolaknya jika merasa keberatan," ia berbicara agar Jaehyun dapat memahami situasi.

"Apa maksudmu? Cepatlah, lakukan sesuatu!"

Nyatanya Jaehyun belum mengerti. Dan meminta untuk segera membereskan mahkluk itu.

"Baiklah, jika kau tidak menolak. Jangan salahkan aku jika kau merasa kesakitan!"

"Hah? Apa?"

"Tahan, ini benar akan sakit. Tapi setelah itu semua akan baik-baik saja. Percaya padaku!"

"Cerewet, cepatlah!"

"Baik, kita mulai!"

Darah yang ada di ibu jari, Yuta gunakan untuk menulis sebuah mantra tepat pada punggung Jaehyun. Dalam menggunakan tulisan Kanji. Setelah itu tulisan tersebut bercahaya bersamaan dengan dada Jaehyun mulai terasa sesak luar biasa. Dan pemuda Jung tersentak sambil mengerang sakit.

"Akhh...Yu...Yutahh..."

"Sudah kukatakan ini akan sakit. Tapi tahan sedikit lagi. Biarkan mahkluk itu juga merasakannya!"

Selanjutnya, benar saja dari benang yang Jaehyun tahan cahayanya mulai menjalar menuju tubuh mahkluk yang terikat benang tersebut. Sehingga Mahkluk itu ikut kesakitan dan meraung keras.

Kemudian, Yuta menahan tubuh Jaehyun dari belakang. Mendorong ke depan seakan memberikan kekuatan dari sana. Hanya buat Jaehyun berteriak kesakitan lagi.

"Aargghhhh..."

Bersamaan dengan si mahkluk yang perlahan benang pada tubuhnya mengecil. Mempererat ikatan sehingga tubuh mahkluk itu tertekan kuat. Dan mulai menunjukan jika sebentar lagi si mahkluk lenyap hancur berkeping-keping. Sementara Jaehyun membusungkan dada ke depan akibat kekuatan itu terus menyerang si makhluk, dan ia tak dapat lagi berteriak karena begitu sakit.

Duar

Sampai detik selanjutnya, tubuh si mahkluk benar hancur dan lenyap tak tersisa. Menyisakan benang yang telah ikut lenyap bersama tubuh Jaehyun yang melemas tak berdaya. Yuta segera menahannya dari belakang.

"Kau baik-baik saja?" tanya Yuta agak cemas, sebab Jaehyun benar tampak lemas.

Bahkan pemuda itu cukup menganggukkan kepala karena tak dapat berbicara lagi. Yuta lekas memeluknya berniat sedikit membagi energi untuk Jaehyun.

"A...apa mahkluk itu telah lenyap?" akhirnya Jaehyun dapat berbicara meski dengan suara pelan.

"Ya, kita berhasil. Itu juga berkatmu bukan," balas Yuta semangat.

Jujur saja, Yuta sendiri sempat takut dan tidak percaya bagaimana akhirnya mereka berhasil melenyapkan mahkluk itu. Apalagi dengan cara yang bahkan baru pertama kali Yuta lakukan. Dulu ia hanya belajar dari sang kakek, tidak pernah langsung ia praktekkan kepada siapapun. Dan tadi, Jaehyun telah menjadi orang pertama sebagai 'Partner' nya.

Bersyukur itu berhasil. Coba saja tadi dia gagal, Jaehyun justru dapat mengalami hilang kesadaran. Atau parahnya jiwa pemuda itu terancam. Sekarang, Yuta benar bersyukur Jaehyun baik-baik saja.

"Ya, meski aku masih tidak mengerti. Bagaimana itu bisa terjadi?"

Yuta tertawa kecil. Sebelum meraih pergelangan tangan kanan Jaehyun, di mana muncul sebuah lambang bintang kecil di sana.

End To Start [ JaeYu ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora