Jaehyun sendiri masih mematung sambil menyentuh ujung bibirnya.
"Apa barusan dia menciumku?"
.
.
.
Jaehyun melihat semuanya. Dengan amat jelas meski kadang ia berpikir ini tidaklah nyata. Tetapi ketika melihat Yuta seperti berjuang sendiri, hingga detik ini. Semua kembali buatnya berpikir keras.
Yuta yang berniat melawan sendiri mahkluk menyeramkan itu. Yuta yang entah dengan ajaibnya, sesuatu mengeluarkan cahaya dari tangan lalu hempaskan bola api yang berkali-kali mahkluk itu keluarkan. Atau berlari cepat ketika tidak sempat memberi perlawanan. Kemudian, berkali pula Yuta melakukan gerakan yang sama sekali tidak Jaehyun mengerti. Gerak dan meramalkan sebuah mantra sehingga mahkluk itu mengerang kesakitan.
Semua itu sungguh sulit untuk Jaehyun terima begitu saja dalan pikirannya. Bayangan kejadian ini bagaikan di adegan sebuah film. Dan Jaehyun merasa pusing sekarang.
"Argh, sial! Mahkluk ini terlalu sulit musnahkan," keluh Yuta setelah ia berlari menjauh sejenak, sebab mahkluk itu menyerangnya tiada henti.
Kondisi saat ini saja bangunan sekitar sudah hampir hancur. Semua disebabkan oleh serangan si mahkluk itu. Yuta hampir kualahan. Sementara Jaehyun bersembunyi di balik sebuah pilar besar sambil menyaksikan pertarungan Yuta.
Ada rasa cemas dirasakan, apalagi saat Jaehyun beberapa kali melihat Yuta menahan serangan dengan susah payah. Kadang hampir mengenai dirinya, jika saja tidak lekas menghindar. Dan bagaimana bisa pemuda Jepang itu melawan seorang diri?
Jaehyun hampir frustasi melihatnya. Meski rasa takut juga ia rasakan, tapi jika tidak berbuat apapun bisa saja Yuta celaka. Lagipula pemuda itulah yang sempat menolongnya tadi. Walau tidak tahu harus berbuat apa selain bersembunyi, setidaknya ada sesuatu yang dapat dilakukan bukan.
Ya, Jaehyun harus berbuat sesuatu juga.
"Yuta, awas!" ia berteriak setelah melihat mahkluk itu menyerang Yuta dari belakang.
Akhirnya Yuta lekas menghindar, beruntung atas teriakan Jaehyun tadi. Dan pemuda Jung justru berlari padanya.
"Kau tidak apa?" tanyanya cemas.
"Yak, kenapa keluar? Tetaplah bersembunyi!" Yuta balik tanya.
"Bagaimana bisa? Sementara kau kesulitan sendiri seperti itu!"
"Aku tidak apa, selama masih bisa melawannya..."
"Ya, sampai kapan?"
Yuta terdiam sesaat. Tampaknya Jaehyun benar khawatir padanya. Dari raut itu saja sudah jelas sekali. Tapi ia tak bisa melibatkan Jaehyun lebih dari ini. Terlalu berbahaya, malahan mahkluk itu bisa mengincar jiwa Jaehyun. Makanya, sejak tadi Yuta berusaha melawan sendiri. Meski memang agak sulit sebab mahkluk itu termaksud susah untuk dilawan.
Biasanya Yuta hanya akan memusnahkan para roh gentayangan. Tapi kali ini...mahkluk ini bisa dibilang sejenis iblis. Tekanannya melebihi roh-roh penasaran.
"Tetaplah bersembunyi!"
"Tidak, aku akan bantu sebisanya!"
"Tapi-"
"Sungguh, biarkan aku membantu. Aku tidak bisa membiarkanmu sendiri."
"Benarkah?"
"Ne."
Yuta memikirkan sebuah rencana. Sebenarnya ada begitu banyak cara agar dapat menghancurkan mahkluk itu. Akan tetapi, ada satu yang lebih ampun. Itu yang pernah diajarkan oleh kakeknya dulu. Namun, Yuta tidak begitu yakin bisa apa tidak. Karena ia sendiri tidak pernah langsung menggunakannya. Terlebih pada seseorang baru dikenal. Bukan benar dari teman kerja.
ESTÁS LEYENDO
End To Start [ JaeYu ]
FanfictionHari Jaehyun begitu membosankan, namun...semenjak siswa pindahan hadir di kelasnya, semua jadi berubah. Ada yang aneh dengan siswa itu. Aneh dan Jaehyun tak pernah menduga jika, kehidupannya akan berubah total sejak pemuda berasal dari Jepang itu da...
part 02 [ End ]
Comenzar desde el principio
![End To Start [ JaeYu ]](https://img.wattpad.com/cover/298196541-64-k259507.jpg)