Hidup (laksana) Sebuah Orkestra

9 0 0
                                    

Hidup itu terasa lebih indah saat kita menjumpai hal yang tidak mengenakkan ternyata.

Dan..
Hidup itu seperti sebuah alunan orkestra, mengalun perlahan atau ritmis tercipta..
Baik partitur, maupun birama tak akan bermakna bila kita tak bisa menikmatinya.
Mengalun syahdu, hingga memendam rindu..

Hmm,
Helaan nafas ini baru termaknai kini,setelah 18 tahun terjalani.

Aku gak paham sebenarnya kenapa kita bisa mengambil jalan berbeda.
Sebuah kesalahpahaman kah? Atau memang sebuah suratan yang tak bisa terpungkiri terjalani..

Aku juga gak begitu paham, saat petang hari senja menghampiri..
Ruang rindu yang selalu saja menggebu..
Setiap hari setiap waktu hingga kini...
Meski rasa jiwa paham apa yang ternyata  sudah menjadi abu..
Sejatinya bukan dirimu, tapi diriku..

Hari ke hari bagiku tiada beda..
Songsong pagi, menjalani hari...

Ritunitas standar berjibaku dengan peluh dan tawa bagi jiwa yang terbentuk asa.. Karena terbantu oleh kita..
Kupikir kamu juga tau kan? Profesi kita bergelut di area yang sama.. Jadi apapun yang di makna akan terasa sama bukan?
Begitu juga dengan kenangan??
Bukankah kita pernah tersenyum bersama? Selepas shift malam duduk bersandar di bangsal yang semua sprai nya dominan berwarna putih?
Kuharap kamu ingat...
Bapak tua terbaring dengan pengikat di tangan kanan mengalir tetes demi tetes, seraya berkata... "Kamu cantik nak, bapak kira orang yang selalu menemanimu pun baik... "
Ujaran bagiku adalah harapan, dan harapan adalah do'a yang meninggi ke langit..

Sekali lagi, semua akan mengalun pada akhirnya..
Membawa pesan yang kan terpatri lama di relung asa..
Yang hilangnya tak akan pernah kentara..
Karena dia tau, Hidup (laksana) sebuah Orkestra...

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Jul 06, 2022 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

Antara Aku, Kau dan Hijrah KitaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu