[5] Malam Minggu

12 8 1
                                    

~H a p p y R e a d i n g~

Tidak terasa hari libur tiba, malam ini Aya dan Lea berada di ruang tamu melihat siaran langsung pertandingan bola Indonesia melawan Timor Leste.

Plastik kresek makanan berserakan dimana-mana, ruang tamu sekarang dapat didefinisikan kacau balau oleh dua makhluk manusia yang fokus menatap telivisi.

Suara teriakan, geraman dan sebagainya yang mereka keluarkan saat melihat siaran tersebut. “Aish sedikit lagi gol itu,” geram Lea.

Ya Lea sedang berada di rumah Aya, untuk menemani sahabatnya yang sedang kesepian. Kedua orang tuanya pergi ke rumah nenek, sedangkan abangnya entah jalan kemana.

“Lea sehat kan?” Aya merinding melihat sahabatnya yang tadi kesal, lalu langsung senyum saat melihat seorang pemuda pemain bola yang nomor punggung 12.

Lea melemparkan cemilan kearah Aya, “Sehatlah, nih tengok kalau aku gak sehat gak bakal nonton!”

“Ya Allah kak Arhan ganteng banget, uuuhhh!” pekik Lea melihat Arhan yang menendang bola pojok. “Aya, pegang tangan Lea? Sumpah Lea suka sama kak Arhan,”

“Wajahnya terngiang-ngiang dipikiran Lea!” Lea memegang kedua pipinya melihat Arhan.

Aya dengan cepat menempelkan tangannya ke kening Lea. “Panas, pantes Lea kayak gini,”

Lea menepis tangan sahabatnya, “Apaan sih!”

Aya memanggil Lea namun diacuhkan, “Lele!!!” teriaknya tepat di kuping telinga Lea. Membuat Lea sedikit meringis karenanya.

“Kenapa? Aku masih bisa dengar, jadi gak usah teriak-teriak,”

“Denger dari mana, budek iya. Orang manggil, tapi gak ditimpalin,” Aya mengunyah makanan dengan kesal. Ia menjejalkan beberapa camilan ke dalam mulutnya.

Mereka menyiapkan banyak stok camilan demi menonton pertandingan sepakbola malam ini. Mulai dari keripik-keripik, biskuit, cokelat, dan beberapa minuman kaleng. Tak lupa juga ada buah semangka yang Aya ambil dari kulkasnya. Terlihat adanya embun yang menandakan semangka itu amat dingin.

“Lea kayaknya beneran gila deh,” celetuk Aya melihat Lea yang masih fokus menatap telivisi.

“Lea bukannya suka sama kak Nadeo si kipper bola, kok bisa sama kak Arhan?” tanyanya. Lagian ia merasa sahabatnya itu cukup plin-plan dan mudah berganti pilihan.

“Dulu sih iya suka sama kak Nadeo. Tapi sampai sekarang juga suka cuma kagum fans doang,”

Aya tertawa mendengarnya, ia mengingat betapa galaunya sahabatnya saat mengetahui Nadeo Winata sudah menikah bahkan sudah memiliki bayi. Dan sekarang sepertinya sepertinya dia menemukan yang baru.

“Bagaimana kalau kak Arhan udah punya cewek?” tanya Aya yang membuat Lea sedikit terkesiap. Apakah dia terpengaruh oleh pertanyaan Aya?

Lea yang fokus tadi pun akhirnya terkecoh mendengar pertanyaan Aya, “Beneran?” tanyanya kepo, Lea tidak siap untuk patah hati lagi.

Aya mengedikkan bahu tak tahu, “Ya mana Aya tau, kan Aya cuma nebak,”

“Kan Lea ceweknya!” seru Lea sembari berteriak gol melihat bola masuk di gawang lawan.

Reinata Ayana [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang