"Orang dewasa suka sekali beralasan kelelahan. Seperti appa. Ayo harabeoji, biar aku yang menjadi dokter sekarang. Harabeoji harus makan banyak biar sehat dan tidak lemas." seru Chaeyun yang mengundang kekehan dari Taeyeon dan Baekhyun.
*****
Taeyeon bersama Yeri dan pembantu rumah sibuk di dapur. Dengan berbincang hangat, Taeyeon mengajari sedikit banyak cara memasak makanan rumahan.
"Jadi, semuanya berjalan lancar kan? Kandunganmu juga, apa kau masih muntah-muntah?" tanya Taeyeon.
"Lancar. Di rumah oppa pasti akan memperkerjakan banyak orang lagi. Ditambah ada Kim Ahjumma disana. Kemudian untuk kandunganku, itu lumayan masih difase yang sama sekarang ini. Jadwal periksaku juga harus segera kujalankan minggu ini sebelum Jaehyun oppa berangkat ke luar negeri." jelas Yeri.
Taeyeon menghentikan aktivitasnya yang baru saja hendak menghidupkan kompor. Namun, ia melanjutkan kembali agar Yeri tidak menyadari gelagatnya. Sebenarnya ia khwatir. Namun takut Yeri menganggapnya terlalu 'khwatir' jadi ia bersikap biasa saja. "Apa kau butuh eomma menginap di rumahmu saat Jaehyun berangkat?"
Yeri tersenyum. Ia baru hendak berbicara namun bantingan pintu utama disusul datangnya Mark membuat semua orang terdiam.
Mark dengan cepat berjalan ke dapur menghampiri Yeri dan Taeyeon kemudian menyodorkan ponselnya. Lebih tepatnya menunjukkan kegaduhan apa yang ada di ponselnya. Setelah itu Mark berjalan ke ruang keluarga guna menyalakan televisi besar di ruangan itu.
"Berita terkini! Sepertinya dunia pengusaha memanas dengan kabar kemarin pagi yang diterbitkan oleh salah satu situs terkenal. Siang ini muncul kelanjutan kisah pengusaha berinisial Lee ini. Tampak tadi istri Lee diketahui pergi ke rumah keluarganya yaitu Byun (seorang pengusaha yang juga sangat berpengaruh).
Sepertinya berita kemarin pagi juga tidak diketahui oleh keluarga Byun sendiri. Dugaan kami sepertinya keluarga Byun sedang tidak baik-baik saja pasca menerima berita pagi tadi. Terbukti dari anak sulung Byun yang datang bersama dokter setelah istri Lee memasuki rumah dengan senyum lebar. Catat, senyum lebar."
"SIALAN!" Mark membanting remot televisi dengan geram.
Yeri menatap ponsel Mark masih dengan tangannya yang aktif menggulir layar sampai pada bagian komentar. Ia mengerutkan kening berkali-kali.
"Sudah Yerim-a jangan baca komentar-komentar itu." kata Taeyeon yang segera mengambil ponsel Mark dari tangannya.
Yeri menghela napas. Tanpa berbicara ia segera berjalan cepat menuju ruang tamu, mengambil tas kecilnya- juga ponselnya. Disana masih belum ada tanda-tanda Jaehyun menghubungi. Pasti Jaehyun belum melihat berita. Maka Yeri dengan cepat langsung menghubungi Mingyu.
Tidak lama panggilannya terjawab. "Oppa apa Jaehyun oppa baik-baik saja?"
"Kau gila? Sempat-sempatnya kau bertanya Jaehyun? Sekarang internet menggila mengorek informasi dan keluargamu. Kenapa yang kau tanyakan-"
"Jaehyun oppa akan merasa sangat bersalah setelah tahu berita ini. Dia juga tidak akan mau mengungkapkan perasaannya. Aku berada di rumah appa sekarang. Bisa kupastikan kabar keluargaku. Tapi Jaehyun oppa tidak-"
"Oke oke. Dia sedang rapat. Baru dimulai beberapa menit yang lalu. Di kantor sudah ramai dengan berita barusan. Tapi ruang rapat juga tidak bisa diganggu orang lain. Aku sudah bersama orang yang kucurigai-- yang menyebabkan keponakan tercintaku hampir mengalami trauma di sekolahnya."
Yeri tidak paham apa yang Mingyu bicarakan. Lupakan. Intinya, dari kemarin yang katanya Jaehyun rapat. Dan sekarang kembali rapat? Maksudnya, apa Jaehyun baik-baik saja kalau tidak ada istirahat begini?
YOU ARE READING
Unrequited, Jaeri (END)
Fanfiction"Maukah kau mengisi posisi ibu untuk Chaeyun, Yeri-ssi?" Yeri menolehkan kepalanya menatap pria itu. Ia terdiam begitu lama. Otak dan hatinya masih sangat tidak tenang sekarang. Membuatnya hanya bisa menatap wajah Jaehyun dalam diam karena tak tahu...
40. Wish Tree
Start from the beginning
