"Mian unnie. Jaehyun oppa menyuruh mereka untuk berhati-hati terhadap seseorang terutama wanita. Hehe, itu karena keinginanku sih. Mian." kata Yeri lalu beralih pada telepon rumah.
"Joesonghamnida Pak Park. Tolong beri akses masuk dua wanita yang datang itu. Mereka termasuk keluarga kami." ujar Yeri pada tim keamanan.
"Ah nee. Maaf karena salah paham Nyonya."
"Tidak, tidak apa-apa kok Pak. Terima kasih." ujar Yeri sebelum menutup telepon.
"Sudah unnie, kutunggu di dalam." ujarnya pada ponselnya yang masih terhubung dengan Jennie. Setelah itu ia tutup dan segera mengambil langkah menuju kamar Chaeyun guna memberi gadis itu kabar gembira ini lalu bersama menuju pintu utama guna menyambut tamu mereka.
*****
Yeri menghela napas. Ia meletakkan majalah yang ada ditangannya. Kemudian ia perlahan bangun. Maniknya menatap sekeliling kamarnya, kemudian kembali menghela napas.
"Aku bosan.." gumamnya. Tangannya perlahan mengusap perutnya, sembari menatap ke luar kamar yang sepertinya juga tidak ada yang spesial.
Ya, mungkin tadi waktu Jennie dan Kim Ahjumma datang sedikit kehebohan dari Chaeyun dapat menghiburnya. Tapi tidak lama Jennie pamit. Entah kemana katanya. Dan Chaeyun sendiri juga mulai kembali sekolah -homeschooling- saat gurunya datang.
"Yeri-ya? Kenapa? Kau merasa sakit?" tanya Kim Ahjumma saat tidak sengaja lewat di depan kamar utama malah mendapati Yeri diam merenung.
"Ahjumma. Apa wanita hamil memang tidak boleh melakukan sesuatu? Apapun itu?" tanya Yeri.
"Tidak. Itu hanya karena suamimu Jaehyun. Kenapa? Apa kau bosan?"
"Eoh! Sangat. Aku malah merasa badanku sakit semua kalau hanya tidur-tiduran, membaca majalah, makan. Setidaknya meski aku di rumah aku ingin melakukan sesuatu." jelas Yeri.
Masalahnya. Yeri ingin melakukan semacam bersih-bersih. Namun rumah besar ini sudah Jaehyun siapkan orang untuk membersihkan. Jadi selalu nampak bersih dan rapi.
"Katanya kau mau belajar masak?"
"Iya! Tapi-"
"Aku rindu eomma appa. Apa aku tidak boleh keluar untuk mengunjungi rumah?" tanya Yeri.
"Lebih baik kau tanyakan saja pada Jaehyun. Dia takut kau kenapa-napa pasti."
Yeri dengan cepat bangkit menuju meja nakas. Ia mengambil ponsel dan segera menghubungi Jaehyun.
"OPPAA! Aku mau pulang!" seru Yeri cepat.
"Pulang? Kau sedang tidak ada di rumah sekarang sayang? Kau ada diman-"
"Aish! Aku mau pulang ke rumah eomma appa. Aku ingin berkunjung. Ingin tahu bagaimana kondisi mereka setelah tahu berita kita kemarin." jelas Yeri sekali lagi.
"Nanti sama aku yaa. Setelah aku pulang."
"Seperti ini loh oppa. Aku perginya sekarang, terus nanti kalau kau pulang kerja, jemput aku. Kan mudah." kata Yeri panjang lebar.
"Terus kau ke rumah eommonim bagaimana?"
Yeri tersenyum kecil. Kemudian berkata, "Mobilmu banyak. Dan jangan lupakan aku punya satu mobil disini."
"Hei! Sudah kubilang jangan menyetir-"
"Tidak kok suami~ aku mau naik taksi. Mau ke super market dulu sebelum ke rumah eomma. Nanti aku akan menghubungimu lagi oppa, setelah sampai di rumah eomma." ucap Yeri.
ESTÁS LEYENDO
Unrequited, Jaeri (END)
Fanfiction"Maukah kau mengisi posisi ibu untuk Chaeyun, Yeri-ssi?" Yeri menolehkan kepalanya menatap pria itu. Ia terdiam begitu lama. Otak dan hatinya masih sangat tidak tenang sekarang. Membuatnya hanya bisa menatap wajah Jaehyun dalam diam karena tak tahu...
40. Wish Tree
Comenzar desde el principio
