" Kalau begitu aku akan kembali ke sana untuk membantu " Ucap sera lalu berlari keluar.

- - -

Di sisi lokasi Festival, setelah Rika menutup teleponnya

Rika POV

Aku mengambil kedua belati ku, dan bersiap menyerang.

" Rik- Emily? Kenapa kau.. " Kaito mendekat.

" Yah.. Mungkin ini waktunya untuk menjadi diriku, untuk apa aku di lahir kan.. " Balasku.

" Benarkan, ayah?  " Batinku lalu tersenyum.

" Kalian bisa urus orang orang yang mengintip kita dari tadi? Aku akan melawan bosnya~ " Ucapku

" Apa yang mau kau lakukan? Membunuh nya? " Tanya kaito dengan tatapan serius.

" Jika kelakuan mereka memang sesuai dengan apa yang Furuya san selidiki, maka aku beri pelajaran, apalagi yang selalu menjadi korbannya adalah wanita.. " Jawabku.

" Tapi kalau kau membunuh sang pelaku, kau akan di tangkap, apalagi di sini ada polisi yang membantumu " Ucap Kaito.

  Aku menurunkan kedua tangan ku.

Aku menengok ke arahnya sedikit " Yah, aku tau itu pasti akan terjadi, tapi seorang Emily afton dari awal tidak ada kan? " Ucapku dengan senyum lembut.

Aku kembali menghadap ke depan " Kalau gak percaya, tanya aja sama shinichi, dari awal aku ini memang tidak ada kok, itu lah mengapa jika polisi menyelidiki ku, tidak akan ada informasi apapun "

Amuro POV

Sedari tadi aku memandang Emily dengan perasaan curiga, apalagi dengan perkataanya tadi " Tidak pernah ada, dan tidak ada informasi " Itu mirip seperti kasus seseorang..

Kaito POV

Apa maksudnya? Tidak pernah ada? Di dunia kami? Jangan bercanda! Menangnya ia penyihir seperti Akako yang bisa pindah dunia atau dimensi?

Tapi melihat ekspresi Furuya, sepertinya memang begitu, mungkin Rika pernah di selidiki keberadaan atau latar belakangnya, namun tidak bisa di temukan apapun.

Ah.. Dari pada itu.. Aku lebih heran dengan adanya sinyal di pulau in-

Saat aku menengok ke arah rika lagi, ia sudah berlari untuk menyerang musuh.

" Hoi! "

*Dor

" Hei kau, jangan lengah! " Seru Furuya san yang mulai menembak.

Ternyata musuh musuh yang di katakan oleh Rika mulai menampakkan diri keluar dari tempat sembunyi mereka.

Aku segera mengambil pistol ku dan ku arahkan ke musuh.

" Apa kau yakin mengalahkan musuh dengan pistol itu? Nih! " Furuya melemparkan pistol ke arahku.

"Ah... " Pistol yang ia lempar hampir terjatuh, karena aku belum siap menangkap pistol itu tadinya.

" Itu hanya pistol cadangan ku, namun kau bisa memakainya untuk melawan mereka " Ucap furuya.

" B- baiklah.. "

Kami berusaha mengalahkan mereka, ku rasa mereka bukan lah penjahat biasa karena memiliki anggota yang banyak.

" Mungkin kah mereka organisasi besar? Mungkin kah mereka ada kaitannya dengan orang orang yang mengincar pandora? " Pertanyaan itu selalu terngiang di pikiran ku.

Kami bertarung bersama, walau aku belum terbiasa dengan pistol ini, furuya san benar² membantuku walau kami baru pertama kali bertemu.

Tanpa sadar, penjahat penjahat yang menyerang kami sudah tergeletak di tanah dan tak berdaya karena luka tembakkan yang kami berikan.

  Tapi Rika dan bos dari mereka masih saja bertarung, Rika terus menerus mencoba untuk menusukan belatinya kepada musuh, namun karena 2 lawan 1 itu membuat ia kesulitan.

Di tengah pertarungan yang panjang itu, akhirnya detektif kudo shinichi kembali, aku tidak tahu mengapa ia berlari masuk ke hutan tepat setelah Rika menembakkan 1 tembakannya ke arah musuh.

Furuya mencoba untuk membantu Rika dengan menembak salah satunya, namun karena gerakan Rika yang sangat cepat dan menutupi sasaran, Furuya sedikit kesulitan menembak musuh dengan tepat, furuya takut tembakannya malah mengenai Rika.

" Kuroba san! " Seru shinichi memanggilku.

" Lah, tiba tiba dia memanggil dengan nama keluarga? Rasanya dari tadi mereka memanggil namaku " Batinku heran.

" Berikan pistolmu! " Seru nya lagi.

" Untuk apa? Kau akan menembak siapa? " Tanya ku.

" Tentu saja musuh! Setidaknya aku harus menembak salah satu dari mereka " balasnya.

Aku tersenyum " Kau bisa melakukanya? " Tanya ku

" Setidaknya aku pernah latihan menembak di hawai bersama ayahku " Jawabnya dengan senyum percaya diri.

Entah mengapa aku langsung percaya padanya.

" Baiklah, ku serahkan padamu " Aku melempar pistol itu ke arahnya, dan detektif itu langsung menangkap nya dan mengarahkannya ke arah pertarungan Rika dengan kedua musuh itu.

" Emily! Aku akan membantu! " Seru Detektif itu.

Aku tidak menyangka betapa percayanya Rika kepada detektif itu, seakan ia sudah bersama kudo shinichi sedari mereka kecil.

Aku melihat Rika tersenyum " Aku percaya padamu! " Serunya dengan senyum ceria dengan tubuh penuh luka yang sepertinya semakin parah.

- - - -

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now