3. Yakin Enggak Patah?

12 3 2
                                    

Ini hari Selasa, lewat satu hari usai kemarin Ghana merasa benar-benar bahagia

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Ini hari Selasa, lewat satu hari usai kemarin Ghana merasa benar-benar bahagia. Selasa adalah jadwal piketnya bersama Cakra, dan untuk banyak alasan, tentu saja Ghana benar-benar merasa senang.

Kecuali jika ada kehadiran gadis berambut pendek sebahu yang setia menunggu di depan kelas. Memerhatikan Cakra dengan senyuman, dan sesekali menatap Ghana penuh kebencian.

Maya Sekarwangi. Hampir semua anak di kelas delapan tahu bahwa ia adalah mantan Cakra, yang beberapa kali kerap terlihat masih berdekatan meski telah lama memutuskan tali asmara. Hari ini, Ghana menjadi saksinya.

Namun bukannya kesal atau cemburu. Ghana justru sebal karena kehadiran gadis itu tak kunjung berlalu. Wajah Sekar begitu menampakkan kebahagiaan, sementara wajah Cakra begitu kontras dengan ekspresi dingin yang ia tunjukkan. Berat sebelah, hingga membuat Ghana menahan tawanya sedari tadi.

Terlalu mengenaskan untuk tidak ditertawakan.

"Dijemput Abang galak gak, Ghan?" tanya Cakra usai melempar sapu ke tempatnya semula.

Ghana menggeleng sebagai jawaban. Raden hanya menjemputnya setiap hari Senin karena ingin mengajak Ghana ke Padhepokan. Dari hari Selasa sampai Sabtu Ghana akan berjalan kaki untuk pulang sembari menikmati batagor yang biasanya mangkal selepas adzan dzuhur berkumandang.

"Pulang bareng, yuk. Searah, kan?" tanya Cakra dengan intonasi suara yang sengaja dikuatkan ketika keluar dari pintu kelas.

Sementara Agung yang telah berjalan mendahului tertawa geli, Ghana justru tertawa canggung dengan intonasi pelan. Perlakuan Cakra seketika membuat Ghana merasa bersalah pada Maya yang kini hanya mematung di depan pintu kelas, sebelum akhirnya pergi ketika Yuyun menutup pintu.

Meski belum pernah merasakan sakit hati karena cinta, Ghana tetap tahu sedikit tentang perasaan sakit yang mungkin kini tengah Maya derita. Cakra penyebabnya. Dan terlalu cinta adalah apa yang memicu penyebab tersebut.

Meski bukan anak yang aktif di kalangan teman-temannya, Ghana tetap mendengarkan ketika ada teman yang membicarakan isu terkait dengan Cakra dan Maya. Ada yang bilang bahwa Maya yanglebih dulu memutuskan hubungan, dan malah kembali mendekat ketika Cakra dan Ghana mulai berteman dekat.

Dari segi prestasi, Cakra memang tak menonjol. Namun dari segi rupa, Cakra selalu menjadi idola para kaum hawa. Siapa pun wanita yang dekat dengan Cakra akan tertular kepopulerannya. Ghana bahkan tak mampu menghitung berapa banyak tatapan iri dan kabar burung yang mengatakan bahwa ia dan Cakra berpacaran.

Termasuk Maya, yang selalu menatapnya dengan sinis secara terang-terangan. Padahal Ghana tak pernah merasa berbuat salah. Ia hanya bermain dengan Cakra seperti seorang teman, meski kondisi jantungnya mengkhawatirkan.

Ghana hanya merasa tak enak pada Maya. Andai gadis itu bisa sedikit lebih mengurangi waktu untuk mengejar-ngejar Cakra,mungkin hal ini akan jadi sedikit lebih baik untuk kedepannya. Minimal, agar Ghana tidak terus menerus merasa tak enak.

Atensi IramaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora