5

262 40 2
                                    

ELECTRA










Tidak terasa sudah seminggu lamanya Renjun berada dirumah Chenle membantu pria itu membuat banyak obat-obatan herbal. Sedangkan kawan-kawan Chenle sendiri sekarang lebih sering datang ke hutan tempat Chenle tinggal untuk membantu atau sekedar menghabiskan waktu disana

Renjun? Dia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya, ia pun semakin akrab dengan sahabat Chenle yang lain sedangkan Jisung, tampaknya kedua orang itu akan sulit untuk saling membaur

“Erythrina sedang gencar-gencarnya menyerang kita. Apa kita bisa bersantai terus seperti ini?”

Semua pandangan mata menoleh pada Jisung yang melempar asal jubah yang semula ia gunakan ke atas kursi tempat teman-temannya sedang berkumpul

“Bukankah belum ada perintah dari paman? Kita tidak bisa asal berbuat semau kita”

“Paman bahkan- maksudku kenapa kita tidak menyusun rencana untuk mengantisipasi serangan mereka. Kalian tau kan mereka sering mengirim mata-mata kemari”

Tatapan Jisung jelas sekali menuju pada Renjun yang kembali hanya bisa menghela napas
Berapa kalipun Renjun katakan bahwa ia bukan berasal dari Erythrina dan berapa kalipun Chenle jelaskan bahwa Renjun adalah sepupunya tetap saja Jisung tidak percaya. Ustru Jisung mengklaim bahwa Renjun adalah mata-matanya musuh negeri mereka

“Karena itu kita tidak bisa diam saja”

Semua pandangan mata berali pada pintu keluar yang menampilkan seseorang yang baru masuk kedalam. Jika yang lain tampak antusias melihat siapa yang datang maka Jaemin ia menghela napas malas,dan membuang muka kearah rentetan obat-obatan yang telah dibuat oleh Chenle dan jangan lupakan Renjun yang belum mengetahui siapa yang datang itu

“Wah Jeno ya bagaimana hari mu disana?”

“Apa aku tidak bisa duduk dulu?”

Yang lain tertawa dan membiarkan Jeno untuk mengistirahatkan dirinya duduk disalah satu kursi

“Lama tidak bertemu saudaraku”

Mungkin hanya Renjun yang langsung menatap terkejut kearah Jaemin yang sama sekali tidak mengubris perkataan itu








….………………………………………………………………………………………….

“em kurasa air disini cukup dalam”

Katakan saja jika Renjun tidak tau harus berkata apa karena beberapa saat lalu,setelah acara jumpa saudara itu. Bukannya bertukar kabar,setelah Chenle memperkenalkan Renjun pada Jeno. Jaemin justru menarik tangan Renjun mengajaknya keluar dengan alasan bahwa ada hal yang perlu ia tunjukan pada Renjun.

Keduanya sekarang berada diseberang sungai yang artinya juga berada diseberang rumah Chenle

“Kami bukan saudara kandung”

“Eh? A-ah begitu”

Sebenarnya Renjun juga tidak ingin membuat Jaemin bercerita masalah pribadinya ,namun Jika Jaemin ingin bercerita padanya maka Renjun akan menjadi pendengar yang baik

“Tapi dia terlihat ramah padamu”

Tawa pahit dilontarkan oleh Jaemin seolah mengatakan bahwa itu adalah kebohongan

“Semua itu palsu. Selain kau yang lain tau jika Jeno tidak menyukaiku. Kami tidak pernah akrab sejak aku diangkat dikeluarga mereka. Sebelumnya ibu ingin mengganti margaku tapi karena aku tau itu membuat Jeno semakin membenciku maka aku tetap menggunakan namaku.Jika saja sat itu aku tidak datang ke Electra aku mungkin tidak akan terjebak disini…”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELECTRA | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang