CHAP 15. Tak Terduga

Start from the beginning
                                    



"HOLA?"

"Argh... Apalagi sih!"

Jisoo menggeram kesal. Tidak bisakah dia merasa tenang disaat-saat seperti ini. Tidak ada gangguan dari orang bahkan jelemaan?. Rutuknya dalam hati.


***


Diruangan lain yang berada di gedung perusahaan milik Kim Jisoo. Semua tamu undangan sudah berkumpul dibawah perintah Cho Seong Ha. Kursi yang terisi semuanya berjumlah 10 orang yang merupakan para Direksi dan beberapa perwakilan Investor Perusahaan.

Cho Seong Ha sendiri kini sudah menempati Stand Podium yang sudah dipersiapkan di depan semua tamu undangan kehormatannya. Pria tersebut dengan tegap berdiri dibalik micropone akan memulai pertemuan penting baginya ini.

Irene yang sudah berdiri disamping asisten Tuan Cho, mendelik tidak suka dengan sikap sok berkuasa yang ditunjukkan pria tua tersebut.

Gadis itu sendikit mecondongkan tubuhnya kearah Ju Hwan, berbisik."Apakah bosmu itu tahu apa yang dilakukannya ini hanya akan mempermalukannya sendiri? Setidaknya kau harus memberitahu Tuanmu sebelum membuat hal seperti ini Tuan Ju Hwan-ssi!"

Ju Hwan dengan tetap santai berdiri ditempatnya. Sedikit melirik kearah Asisten dari CEO perusahaan mereka."Tentu dia tahu apa yang dia lakukan Nona Irene-ssi. Tuanku sudah bekerja disini lebih dari siapapun. Apa kau pikir ini hanya lelucon? Kau yang seharusnya membuat Nona Kim sadar dengan kapasitasnya" Balas Ju Hwan mempropokasi Irene.

Wajah Irene memerah. Jelas-jelas tidak terima dengan perkataan Ju Hwan barusan kepada Jisoo. Pria ini seolah-olah meremehkan kemampuan Jisoo dengan perkataannya."Jaga ucapanmu Ju Hwan-ssi! Akan kupastikan setelah pertemuan ini,besok kau tidak akan bisa kembali lagi keruangan kerjamu!"Desis Irene kesal.

Bukannya takut, pria itu malah terkekeh dengan ancaman Irene."Tidak Irene-ssi! Bukan aku yang akan ditendang dari sini. Tapi KAU dan Nona Kim..."Balas Ju Hwan. Menekan kata terakhir, wajahnya hanya menunjukkan keangkuhan.

"KAU!!" Sentak Irene menunjuk dada Ju Hwan marah. Yang malah disambut dengan tatapan meremehkan dari pria itu.

"Ssstt... apa kau ingin dikeluarkan dari ruangan ini? Jika iya, silahkan angkat kaki dari sini dan kembali ke bossmu!"Ucap Ju Hwan menurunkan kembali jari telunjuk gadis mungil dihadapannya.

Pria itu berbalik kembali memusatkan perhatiannya kepada Tuannya yang sudah mulai membicarakan inti dari pertemuan ini setelah kata-kata pembukanya tadi.

Irene juga berbalik dengan kesal. Kalau saja dia tidak ingat tujuannya untuk ikut bergabung disini. Dia sudah akan menonjok wajah sombong dari pria Ju Hwan itu.

Para tamu mendengarkan dengan seksama apa yang Cho Seong Ha sampaikan didepan podium. Apa yang pria itu inginkan, rencanakan, dan menyampaikan kekurangan-kekurangan yang masih belum terpenuhi di Perusahaan ini.

"....20 Tahun saya mengabdi diPerusahaan ini, sayalah yang ikut membangun perusahaan ini menjadi lebih dikenal. Saya khawatir, jika kita tetap mempertahankan kepemimpinan dari Nona Kim Perusahaan ini akan malah jatuh dan tak bisa diperbaiki lagi. Dengan usianya yang masih terlalu belia, apalagi seperti yang kita ketahui bersama dengan keadaan Nona Kim saat ini. Besar kemungkinan, jika dimasa yang akan datang dia bisa menimbulkan masalah untuk Perusahaan kita." Ucap Cho Seong Ha dengan menggebu. Menyampaikan apa yang selama ini didalam pikirannya.

Para Direksi dan Investor saling bergumam. Memikirkan kembali apa yang Cho Seong Ha sampaikan barusan.

Diam-diam Seong Ha tersenyum dibalik Podiumnya. Melihat reaksi para peserta rapat yang mulai terpropokasi.

COLORS [SELESAI]Where stories live. Discover now