Taruhan

542 83 8
                                    

Taruhan.

***

Di mata murid lain, Cale Henituse hanyalah murid biasa yang tidak peduli terhadap kegiatan sekolah. Dia bukan murid nakal, tapi dia juga bukan murid teladan.

Dia dikenal dekat dengan ketua OSIS, Alberu Crossman, dan bintang olahraga, Choi Han. Selain mereka, ada banyak murid lain yang tahu bahwa Cale sebenarnya adalah orang baik.

Suatu hari saat jam istirahat makan siang, Alberu merasa bosan dan memutuskan untuk membuat taruhan.

"Ayo taruhan," ucap Alberu secara mendadak.

"Sekarang apa lagi?"

Semua pasang mata terarah pada sosok Alberu.

Alberu memasang tampang serius, tapi Cale tahu bahwa lelaki itu tidak serius.

Sama sekali.

"Bagaimana jika, orang yang mendapat peringkat pertama pararel, aku akan mengabulkan apapun keinginannya."

Semua terlihat penasaran terhadap perkataan Alberu, bahkan Cale pun ikut memperhatikan.

"Apa saja?"

Alberu mengangguk.

"Iya, apa saja."

Semua orang tahu bahwa ketua OSIS di hadapan mereka ini merupakan anak dari keluarga kolongmerat. Mereka bahkan tak dapat menebak sebanyak apa uang yang dimiliki anak ini.

"Tapi kalau aku yang dapat ranking pertama, kalian harus menuruti perintahku. Bagaimana?"

"Hah, siapa takut?"

Rosalyn tersenyum. Dia anak olimpiade sains terbaik seantero sekolah.

"Kita bisa meminta apa saja, apa saajaaaaaa, 'kan?"

Sekarang itu menarik.

Cale yang selalu mengabaikan segala hal, kini tertarik terhadap sebuah taruhan.

"Tentu saja, kakakmu ini selalu memegang kata-katanya."

Kerutan dapat terlihat di dahi Cale.

Hanya untuk beberapa saat, sebelum wajahnya berubah cerah.

Gulp.

Entah mengapa Alberu merinding.

'Apa aku baru saja membuat kesalahan?'

"Ho, apakah ini si Tuan Muda Cale yang tertarik pada taruhan?"

Rosalyn menggoda Cale, membuat wajahnya kembali terlipat.

"Cale, apa kau serius ingin ikut taruhan?" Choi Han bertanya dengan nada cemas

Tentu saja dia cemas. Dia tahu kalau Cale itu sebenarnya tidak bodoh, dia hanya terlalu malas. Nilai-nilainya dibuat pas-pasan, hanya agar dia tidak perlu ikut kelas tambahan ataupun remidial.

Tapi rank satu di paralel? Choi Han tidak dapat membayangkannya.

Karena di sini ada Alberu, si ketua OSIS yang pandai dalam ekonomi. Ada pula Rosalyn, bintang sains. Belum lagi murid-murid cerdas lain yang tak dapat ia sebutkan.

Membayangkan jika Cale kalah dan dia harus menjadi pelayan Alberu—

"Heh."

Choi Han tersentak ketika dia melihat Cale justru terkekeh.

"Sepertinya aku akan mendapat sumber uang saku yang baru."

Hari ketika ujian ....

"Apa-apaan?"

Alberu tak dapat mempercayai apa yang dia lihat di papan ranking.

Bukan hanya Alberu, tapi seantero sekolah. Bahkan guru-guru juga terkejut.

Nama di ranking pertama ....

Cale Henituse.

"Apa kamu menyontek?!"

Cale terlihat tak senang. "Aku tersinggung mendengarnya, kau tahu."

Alberu kembali melihat ke papan ranking. Namanya ada di bawah Cale, ranking dua, tapi jarak antara nilai mereka terlalu jauh.

Tentu saja, itu karena Cale mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran.

"Bagaimana caranya?"

Rosalyn dan Choi Han menatap Cale dengan penuh kagum.

Cale mengangkat kedua bahunya.

"Aku hanya menghafalnya, itu saja."

Dan kemudian, itulah cara Cale mendapat sumber uang saku yang baru.

... dan semua perhatian yang tidak ia inginkan.

***FIN***

Yayyy, sebenarnya aku udah nulis ini tapi versi bahasa Inggris. Aku terlalu malas untuk menerjemahkannya, dan baru ada niat sekarang ueueue.

Oh iya, ini bonus~

Eruhaben, guru kimia: Cale, bagaimana jika kamu ikut tim olimpiade bersama Rosalyn?

Cale: ... Tidak mau.

Eruhaben: Aku akan mentraktirmu tteobokki. Ayo kita bicara.

Cale, tanpa berpikir dua kali: Oke, sekali ini saja.

Cale yang malang, tidak sadar dia melangkah semakin jauh dari kehidupan malasnya. 💀

Teruntuk Dirimu [TCF Drabbles]Where stories live. Discover now