Penyelamatan & Awal

Start from the beginning
                                    

Kami berlari secepat mungkin sampai di sebelah pintu masuk festival, tempat ramai itu menjadi hening dengan para warga melihat ke atas tempat persembahan, Shinichi, Yuya dan Sera sedang berusaha menolong Hattori yang tergeletak di sana.

" Shinichi! " Seru ku sambil berlari berusaha naik ke atas.

" Emily! Kau tidak apa apa? Kau terluka! " Serunya dari kejauhan

" Ini luka kecil, tidak penting! Bagaimana keadaan Hattori san? " Tanya ku yang mendekat.

" Darahnya tidak berhenti keluar, kita harus membawanya ke rumah sakit segera " Ucap sera.

" Aku.. Tidak... Apa apa.. Kalian ini.. Jangan panik gitu dong.. Aku tidak akan mati semudah itu tahu.. " Ucap hattori sambil tersenyum dengan menahan sakitnya.

" Makanya kau harus segera di obati biar tidak mati! Dasar kau bisa bisanya masih berkata begitu " Ucapku kesal.

Aku menghadap ke bawah, ke arah para warga itu diam menonton " Apa di sini ada rumah sakit atau apapun?! " Seru ku.

Tapi mereka hanya diam dan membuang muka.

" HEI!! JAWAB AKU! " Aku mulai semakin kesal.

" Percuma saja, teman mu itu akan mati di sini " Ucap seseorang yang muncul dari balik kegelapan malam bersama satu orang berbadan besar di sampingnya.

Ia memegang pistol di tangannya.

" Siapa dia? " Tanya Kaito.

" Kami tidak tahu, mungkin ia salah satu dari kelompok itu, dan dialah yang menembak hattori " Ucap Shinichi.

" Kau!! " Aku geram dan ingin sekali memukulnya.

Namun amuro memegang pergelangan tanganku dengan erat untuk menghentikan ku.

" Furuya san.. "

" Jangan, kau bisa kalah kalau melawannya sekarang, lihatlah berapa luka yang ada di tubuhmu Emily... Walau kau bisa bergerak, kau tetap seorang gadis yang terluka " Ucap amuro

" Tapi... "

Aku kembali menengok ke arah penjahat misterius itu, ia menatap kami sambil tersenyum jahat.

" Kalau kalian tidak ingin mati di sini, maka pergilah dari pulau ini dan jangan pernah mengganggu pekerjaan kami " Ucapnya sambil kembali menodong pistolnya ke arah kami.

" Setidaknya... HEI! KALIAN DENGAR?! APA ADA SEORANG DOKTER?! APAPUN ITU UNTUK MENOLONG TEMAN KU!! ku mohon.. " Aku kembali menanyakan hal itu kepada para warga, namun aku tak percaya kata kata yang keluar dari para penduduk di sana.

" Itu salah dia bukan? Untuk apa mengganggu tradisi kami? Salah mereka sendiri "

" Benar, sekarang kalau sudah begini mereka bisa apa? "

" Dasar anak anak sok jagoan "

Aku tidak percaya mereka mengatakan itu kepada kami saat ada seorang anak SMA yang terluka karena tembakkan, bahkan mereka tidak heran atau marah dengan penjahat yang menembak Heiji.

Sera, Shinichi, Dan Kaito pun tampak geram mendengarnya.

Tapi tiba tiba, seseorang mengangkat tangannya.

" Aku seorang dokter! Dan aku juga ahli bedah! Semua alat yang di butuhkan ada di tasku ini! Kalian tinggal di mansion itu kan?! Kalau begitu ayo cepat! " Serunya.

Ia maju dari para kerumunan dengan beberapa orang lagi yang mungkin adalah rekanya.

" Kenapa kalian malah membantu mereka?!" Seru seorang warga.

" Aku ini dokter dan lagi aku bukan berasal dari sini jadi kalian tidak memiliki hak untuk melarang kami! Dan lagi, seorang dokter tidak akan diam saja saat ada orang yang terluka." Seru seseorang di samping dokter itu.

" Kalau kita melakukan operasi di sini akan berbahaya karena kurangnya alat alat yang di butuhkan, setidaknya aku bisa membuat ia bertahan " Ucap dokter itu.

Aku menengok ke arah shinichi

" Kita tidak memiliki pilihan lain, Sera san dan Yuya san, tolong bawa kedua gadis ini dan hattori ke mansion bersama para dokter itu " Ujar shinichi.

Mereka berdua mengangguk dan mulai membawa mereka, namun beberapa warga masih kesal dan ingin menyerang kami karena ingin membawa gadis untuk persembahan mereka.

" Ah sudahlah " Gumam ku, aku mengeluarkan pistolku dan mengarahkannya kepada mereka " Berani maju atau melukai mereka? Ku bunuh kalian " Ucapku sambil menodong pistol dengan tatapan dingin.

Mereka berhenti dan kembali mundur dengan ekspresi sedikit takut.

Karena itu, mereka jadi memberi jalan kepada sera dan yang lainya.

" Hei Emily san jangan menodongkan senjata kepada warga biasa " Seru Furuya.

" Jika mereka tidak di ancam begitu mereka tidak akan dengar, dan jika mereka tetap tak takut juga, ancaman ini bukan akan jadi sekedar ancaman " Ucapku pelan.

" Tahan dirimu Emily " Ucap shinichi yang menepuk punggungku.

Aku menghela nafas dan menurunkan senjata ku saat mereka sudah jauh membawa hattori.

Shinichi POV

Aku merasakan Rika benar benar marah namun untungnya ia bisa menahanya, entah apa yang terjadi jika amarahnya meledak.

Amuro san pun sedari tadi memperhatikan penjahat itu yang berdiri santai sambil memainkan pistolnya.

Aku memegang pundak Rika " Tenanglah, ya? " Bisikku.

Namun Rika tetap diam.

Tiba tiba dadaku sakit dan sesak " Ck.. Sial, mengapa harus sekarang? " Batin ku, reflek tangan ku yang terkejut mengencangkan pegangan pundak nya, Rika sedikit tersentak namun kemudian melirik ku yang ada di belakangnya.

Rika POV

" Ternyata benar, efek obat itu memang sudah tidak se lama sebelumnya karena tubuh Shinichi yang sudah mulai terbiasa" Batinku melihat Shinichi menahan sakitnya dengan memegang dadanya.

Aku tersenyum " Hei shinichi "

Ia merespon ku " Apa? "

Aku mengangkat pistol ku ke atas.

" Setelah ku tembakkan, segera lari dan minum obatnya " Aku memberikan obat itu diam diam.

" Tapi, apa tidak apa apa? Dengan luka mu itu? " Tanya nya.

" Hei, setelah kau meminum ibat itu kau akan kembali membantu ku kan? " Tanyaku sambil tersenyum.

Aku melihat ekspresinya yang khawatir, khawatir akan segala hal yang akan terjadi.

" 3... 2... " Aku menghintung mundur debgan suara yang cukup keras.

" Tunggu- "

" 1! "

Aku segera mengarahkan pistol ku ke penjahat itu, lalu menembak pundaknya.

*syuut

Tanpa mereka sadari, pistol ku telah membuat pundak kirinya berlubang.

Aku menyeringai " Aku akan membunuhmu! "

Tiba tiba warga panik, keadaan menjadi sangat ribut karena kepanikan mereka.

" Ck.. Sialan! Tunggu aku! " Seru Shinichi lalu berlari masuk ke hutan.

" Baiklah.. Mungkin ini waktunya aku menjadi pembunuh.. "

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now