Pertarungan Di Bawah Purnama

Start from the beginning
                                    

" Lalu bagaimana?" Tanya nya.

" Ah! Aku tahu! " Seru ku.

" Bisa kau jaga aku? Kita pergi dan cari tempat aman, aku akan memanggil orang itu, sebentar saja " Lanjut ku.

" Baiklah, 1.. 2.. 3 " Aku dan kaito melompat ke atas pohon lalu pergi dengan cepat.

" Shinichi? Bisa suruh Amuro san kesini? Kami butuh orang yang bisa menembak " Ucap ku lewat telepon.

" Baiklah aku akan mencoba memintanya " Jawabnya.

Beberapa saat kemudian...

" Amuro akan ke sana membantu! Dia akan menggunakan kacamata cadangan " Ucap nya.

" Baiklah, tapi berhati hati  saat mencari ku mungkin ia akan berpapasan dengan beberapa penjahat lain "

" Baiklah, apa kaito sudah di sana? " Tanya nya.

" Sudah "

" Kalau begitu semoga berhasil membereskan mereka " Ucapnya

"Hem! Sankyu! " Aku mematikan teleponnya.

" Aku terkejut di sini masih ada sinyal untuk bertelepon " Ucap kaito.

" Aku juga, sudah lah, ini justru membantu kita juga " Balasku.

" Benar, tapi bisa menjadi pedang juga " Balasnya lagi.

Aku tertawa kecil " Gitu deh~ "

Kami kembali di temukan oleh mereka, dan kami sudah siap kembali untuk bertarung.

Saat kami bertarung, kami bertemu Amuro dengan nafas lelahnya karena berlari.

" Furuya san! " Panggil ku.

" Emily! Syukurlah kau masih.. Kalian terluka! " Serunya.

" Tidak apa apa, kami masih bisa bergerak tentunya, itulah mengapa kami masih bisa bertahan " Balas Kaito.

" Lebih baik kita bereskan ini dan segera pergi ke tempat shinichi, untungnya mereka sudah tinggal sedikit dan tidak muncul lagi " Ucapku.

" Baiklah " Amuro mulai menembak lagi, begitu juga dengan ku.

" Aku memiliki banyak pertanyaan untuk kalian! Tunggu saja! " Serunya sambil menembak dan menyeringai.

" Terserah " Balasku

Kami kembali melanjutkan adu tembak kami

Di sisi lain

Hakuba POV

" Ck.. Mereka bertarung tanpa mengajakku, membuat khawatir saja " Batin ku.

" Hei, ada sesuatu yang terjadi kan? Itu menjelaskan mengapa mereka tak kembali sampai saat ini dan kau terus di sini menjaga kami " Ucap Shikuro yang tiba tiba menghampiriku.

" Kau peka juga, ya? Kau benar, ada sesuatu, dan aku harus tetap di sini dan memastikan kalian tetap aman " Balas ku.

" Oh.. Bukanya karena kau tidak bisa bertarung? " Tanya nya dengan wajah ledek.

Aku tersentak " Uh.. " Aku tidak bisa menjawabnya dan hanya memalingkan wajah.

" Aku bisa kok, sedikit... " Ucapku pelan.

" Baiklah aku mengerti, aku akan bersama mu menjaga mereka sampai teman teman mu yang monster itu kembali " Ucapnya santai.

" Tapi jangan terlalu santai, di sini aku sambil memperhatikan chat mereka, lawan kita bukan main main, sepertinya kita terlibat dengan sesuatu yang sangat besar sampai rik- emily memutuskan untuk menggunakan rencana itu " Ujar ku.

" Rencana? "

" Ya, rencana ini, di mana kami harus bertarung habis habisan dengan musuh, dan emily san meminta bantuan kepada kaito, mungkin mereka sedang melawan sekumpulan orang yang menggunakan senjata jarak jauh "

" Sepertinya... Memang bukan hal sederhana ya.. " Balas Shikuro dengan wajah sedikit terkejut.

Aku hanya diam tidak menanggapinya lagi, aku menatap ke langit dengan bulan purnama yang terang.

" Semoga mereka baik baik saja " Batin ku.

Kembali ke desa

Yayu POV

Aku melihat mereka bertarung dengan begitu serius, dengan menahan diri agar para warga ini tidak terluka terlalu parah dan hanya membuat nya pingsan dengan pukulan di belakang leher mereka.

" Sebenarnya.. Apa yang terjadi... Mereka terlihat... Anak anak ini benar benar terlihat seperti... Tidak tidak, mereka juga anak anak "

Shinichi POV

Berkat rika dan pencuri itu, di sini tidak ada orang yang menggunakan senjata yang merepotkan, semoga mereka baik baik saja dan bisa segera kembali ke sini.

" Hattori, warga warga ini biar kami yang tangani, kau pergi lah ke atas untuk melepaskan mereka berdua! " Seru ku.

" Jangan!!! Jika kau membawa persembahan itu,, dewa kesuburan akan murka!! " Seru seorang warga yang sedang melawan ku.

" Kau rela mengorbankan mereka? Dasar! " Seru ku.

" Mengorbankan 1 atau 2 gadis setiap tahun tidak akan membuat desa ini hancur! Yang membuat desa ini hancur adalah jika persembahan itu di hentikkan! " Balasnya.

" Kau bodoh ya?! Tanah kalian subur itu karena memang tanah di pulau ini benar benar subur tahu! " Seru ku

Ia tak mendengarkan ku dan tetap berusaha untuk memukul ku jatuh.

Tapi tetap saja usahanya tidak berhasil dan akhirnya tetap pingsan di tangan ku.

" Warga desa ini sudah gila "

* Dor!

Terdengar suara tembakan yang cukup jelas dari atas, membuat perhatian kami tertuju kepada arah suara itu berasal

Aku melihat Hattori yang terlempar dan pistol yang di arahkan padanya.

" HATTORI!!! "

.

.

.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now