Chapter 3

31 2 0
                                    

Berbagai album dari penyanyi-penyanyi ternama tertata rapi pada rak yang berjajar berdampingan. Dengan lelaki tinggi di salah satu sisi rak tersebut, yang sedang mencari album yang akan dibelinya. Tangannya terulur mengambil salah satu album yang menurutnya menarik.  

"Gue pengen ini deh" gumam nya seperti bicara kepada seseorang, namun faktanya tidak ada siapapun di sampingnya. Ia baru menyadari bahwa mereka telah berpencar ke lain arah. 

Zeza mulai menyusuri toko tersebut sambil mencari gadis berambut sebahu itu. Sampai ia melihat Kaira sedang berbicara dengan orang lain, yang ia sendiri tidak tau itu siapa.

Lelaki itu terlalu malas untuk menghampiri mereka yang berada di sudut ruangan, jadinya ia hanya memanggilnya dari jauh. 

"Kai!" panggilnya agak keras.

Ia cukup berani untuk berteriak di tempat umum seperti ini, walaupun setelahnya ia merasa malu. Kaira pun menghampiri Zeza sambil mengomel. 

"Heh! Lo kira ini rumah nenek lo" ujar Kaira namun dengan suara yang lebih pelan. "Lagian lo kemana aja sih?" tanya Zeza.

"Kesana doang, lo juga asik sendiri dari tadi" umpat nya.

Zeza tak menanggapi melainkan ia melihat sebuah album yang berada di tangan cewe itu. Merasa ada yang aneh, karena itu bukan album yang mau dia beli sebelumnya. Secepat kilat ia mengambil album tersebut, Kaira hanya melotot. Ia sudah lelah dengan cowok satu ini.

"Kok jadi yang ini? Tadi bilangnya mau album Olivia?" tanya nya heran.

Kaira hanya cengengesan, "Gue ga tahan banget liatnya. Ada cowok gue lagi tuh" halu nya sambil menunjuk wajah Harry Styles.

"Ganteng banget ya" puji Kaira.

Zeza pun tidak menghiraukan perkataan Kaira, ia sudah tau kelakuan sahabatnya kalau lagi fangirl mode on.

"Jadinya mau yang ini aja?" tanya Zeza.

"Dua-duanya juga boleh" ceplos Kaira diakhiri cengiran.

(>_<)

Drrttt... Drrttt....

Terdengar suara dering telepon berbunyi dari handphone yang tergeletak di meja rias. Namun tidak terdengar oleh pemiliknya karena ia masih berada di bilik kamar mandi. Badannya yang lengket membuatnya harus cepat-cepat mandi. 

Nama 'Sena' lagi-lagi tertera saat handphone itu menyala. Hingga panggilan ke-4 berbunyi bersamaan dengan Valen yang keluar dari kamar mandinya. Dengan sigap ia mengambil benda itu yang membuat ia mendengus saat melihat nama siapa orang yang menelponnya. 

"Hft.. dia lagi" ujarnya dalam hati. 

"Halo, kenapa?" tanyanya sedikit pelan. 

"Lama banget angkatnya

"Abis mandi Sen" 

"Ck, gue cuma mau ingetin jangan sampe lupa sama tugas lo"

"Iya ih berisik" 

"Awas lo ya. Btw..." Sena menggantungkan kalimatnya. Ia diam beberapa saat. 

"Btw apaan" tanya Valen tidak sabaran. 

"Gak jadi. Yaudah. Bye" tutup Sena dan ia juga yang mengakhiri panggilan telpon tersebut. Valen melihat layar ponselnya sambil bergumam, "Cowok aneh". 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hope Ur OkWhere stories live. Discover now