Fourteen

521 46 0
                                    

Enjoy the story~❤️

"Kamu Suster Tia kan? Eh loh, mas! Kok dia kabur sih??"

"Eh, itu tuh orang yang punya gantungan kuncinya!" - Haechan.

"Lo yakin??" - Yangyang.

"Iya yakin! Buruan kejar bego nanti keburu lolos!" - Haechan.

"Iya udah ayo!" - Yangyang.

"Bu Via, dok" - Karina.

"Silakan masuk," - Kun.

"Kalian naik apa ke sini?"

"Kami naik mobilnya Pak Yangyang, bu" - Karina.

"Duduk sini, Kar. Terima kasih ya sudah menyempatkan waktu untuk datang ke sini," gue senyum.

"Sama-sama, bu. Ini ada hadiah dari kami," Karina naroh paper bag di ranjang.

"Aduh repot-repot, terima kasih ya. Tolong kasih ke suami saya saja."

"Sama sekali tidak merepotkan, bu. Sama ada yang ingin saya sampaikan ke ibu," - Karina.

"Soal apa?"

"Mohon maaf sebelumnya karena saya harus membahas persoalan kantor ke sini, bu ini soal kalimat yang diucapkan Pak Haechan tadi" - Karina.

"Soal pemilik gantungan kunci ini?" Gue nunjukin gantungan kuncinya.

"Iya, bu. Ternyata selama ini pemilik gantungan kunci itu adalah Suster Tia, bu" - Karina.

"Kenapa barang itu bisa ada di kantornya Via?" - Kun.

"Satu hari sebelum kejadian itu ternyata Suster Tia sempat datang ke kantor, dok untuk bertemu dengan Bu Giselle" - Karina.

"Untuk apa?"

"Meminta sejumlah uang untuk membayarkan hutang-hutangnya, bu. Mereka sempat bertengkar di ruang meeting," - Karina.

"Astaga. Bener kan, mas dugaan aku."

"Pihak kantor sudah meminta Bu Giselle membicarakan masalah ini kepada Suster Tia, bu. Kami sedang menunggu kabar dari beliau," - Karina.

"Tunggu, jadi maksudnya dia terpaksa melakukan ini karena terpaksa. Begitu?"

"Benar, bu. Selama ini Bu Giselle dipaksa Suster Tia untuk mengambil sejumlah uang dari gaji karyawan perusahaan," - Karina.

"Ah elah! Lo sih larinya kurang cepet!" - Yangyang.

"Kok gue?? Kalo bukan gara-gara tali sepatu lo, kita pasti udah berhasil dapetin dia" - Haechan.

"Sstt! Anak gue lagi tidur!"

"Sorry, habis si Yangyang bikin gue emosi anjir!" - Haechan.

"Duduk dulu, tuh ada minuman gelas di meja."

"Nah ini yang gue butuhin," - Haechan.

"Vi, gawat!" - Yangyang.

"Iya gue tau, Karina udah cerita semuanya ke gue."

"Aduh, syukur deh. Gue cape banget pagi-pagi diajak marathon sama nih bocah," - Yangyang.

"Mas, kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?"

"Kalau hasil pemeriksaannya bagus, kamu bisa pulang nanti sore" - Kun.

"Kalau nanti sore saya sudah boleh pulang, besok pagi kamu datang ke rumah saya bersama Giselle."

"Baik, bu" - Karina.

"Kamu makan dulu camilannya, masa jauh-jauh ke sini cuma duduk diam saja di situ? Santai saja, Kar. Kalau di sini jangan anggap saya sebagai bos kamu," gue senyum.

Suami Sultan - WayV KunWhere stories live. Discover now