BAGIAN 9 : MAKAN NASI GORENG

Start from the beginning
                                    

"Maksud lo, Kenan udah punya cewek?" tanya Alzio, ia menyadari Velly yang menggigil kedinginan lalu langsung memberikan jaketnya serta memakaikan ke Velly.

Velly menatap Alzio dengan tatapan penuh arti. Jika dilihat dari dekat ternyata lelaki itu tampan juga, pikirnya. Ia terkekeh sesaat menyadari pikiran konyolnya itu.

"Iya, dia bilang terang-terangan sama gue," jawab Velly.

"Hm, baru tau gue kalau dia udah punya cewek, jadi gimana? Gue tanya deh, lo udah berapa kali disakitin si Kenan?"

"Udah gak ke hitung kayaknya, dari pertama gue suka dia, dari pertama juga dia nyakitin gue."

"Masih mau lanjut perjuangin Kenan lo itu?"

Velly berdecak, "seharusnya lo dukung gue, biar semangat terus bukannya begini."

Alzio menggeleng tidak percaya. "Lo bego banget, sampe kapan lo begini terus? Cowok masih banyak, Vel."

"Si Kenan juga udah punya cewek, jangan ngarep terus, nanti sakit jiwa lo! Pikirin kebahagiaan lo, pikirin kewarasan lo, Vel!" hardik Alzio menggebu-gebu.

"Kalau dia suka sama lo ... jangan suka deh, misalkan ada rasa simpatik sama lo dia gak mungkin nyakitin lo begini! Karena Kenan tau kalo lo itu suka sama dia. Ayo lah, Vel, pikir secara dewasa jangan terlalu kebawa perasaan."

"Mulut lo berisik banget sih, panas kuping gue dengernya!" ketus Velly, ia melangkah menjauh dari Alzio.

"DASAR KECOA SAWAH! DIKASIH NASIHAT MALAH NYOLOT!" teriak Alzio lantang, lelah sekali melihat tingkah Velly, walaupun lagi sedih sikap judes wanita itu masih saja terpampang jelas.

Velly memutar badannya, lalu berteriak kembali menjawab ucapan Alzio. "BODOAMAT!"

"PAK MAMAT MAH DI RUMAH NOH LAGI NYUCI!" balas Alzio sambil terkekeh, walaupun ujungnya Velly tidak membalas, dia tidak peduli.

"Gara-gara satu cewek, gue sampe lupa tadi jalan lewat sini mau ngapain." Dia berpikir keras, penyakit lupanya kambuh lagi.

Suara dari perutnya mengembalikan ingatan Alzio. Ternyata ia ingin membeli nasi goreng karena perutnya yang lapar. Terpaksa harus jalan kaki, karena motornya masih disita mamanya.

Alzio berlari ingin menyusul Velly yang sudah hilang dari balik tembok. Lama berlari akhirnya ia masih bisa menemukan wanita itu. "Velly!" panggil Alzio.

Velly menghentikan langkahnya. "Apaan?"

"Gue laper, temenin gue beli nasi goreng ya," pinta Alzio.

"Ah males gue ngantuk, udah capek juga," tolak Velly kembali melanjutkan jalannya, Alzio mengikuti sekaligus menarik-narik jaket yang dipakai Velly.

"Jahat banget sih, lo tega biarin gue makan sendirian?"

"Panggil Kunti aja biar ada temennya."

Alzio menggerutu, "Jangan nakut-nakutin gue."

"Cowok kok penakut, cupu lo!"

"Ck, Vel, ayo lah temenin ya. Gue traktir, serius!" sahutnya.

"Ada duit lo? Bukannya lagi kere?" Velly meledek. "Yaudah ayok!"

Teman Sehati [ON GOING]Where stories live. Discover now