16

20 11 0
                                    

TOLONG TIDAK USA DIBACA TT

.

.

.

[ POV 3 : Lia ]

Ketika membuka mata, Lia sudah berada di tengah keramaian--lebih tepatnya pasar. 

Oh? berhasil ya?

Sepertinya iya, monolognya pada diri sendiri.

Lia celingukan, mencari seseorang dan memindai sekitarnya. Kalau benar-benar berhasil dan tidak ngawur sih, seharusnya dia sedang berada di Mongolia, sekitar tahun 1260-an.

Dengan sepatu birunya, ia melangkah sambil berkeliling. Banyak pedagang yang menawarkan berbagai macam keramik putih biru yang khas dengan berbagai motif seperti naga, bunga teratai, dan masih banyak lagi.

Karena tak kunjung melihat batang hidung kawannya itu, dalam hati ia bertanya-tanya.

Apakah hanya dia yang berhasil?

Tetapi, seharusnya tidak begitu. Karena pada dasarnya, kalau dia bisa tertarik ke dunia mimpi, itu berarti koneksi antara dirinya dengan Alta juga sudah tersambung. Seharusnya bocah itu juga ada di sini, tapi sepertinya lumayan sulit untuk menemukannya karena pasar itu ramai sekali.

Sesekali Lia melirik ke arah beberapa stan pedagang tembikar yang lumayan menarik perhatiannya. Namun ketika ia mendekat, dunia nyata kembali menarik paksa dirinya naik ke realitas.

Sesaat ia membuka matanya kembali di kamar tidurnya, ia melempar gantungan kunci berbentuk guci putih biru khas negeri panda itu yang persis dengan apa yang ia lihat terakhir kali sebelum kembali.

Lia menghentak-hentakkan kakinya kesal sambil merengut. Ia kini menaruh buku komik tentang sejarah kejayaan Mongolia pada dinasti Yuan yang baru saja dibelinya dengan sembarangan.

Pasalnya, sejak terakhir kali mereka memutuskan untuk berteman dan berbagi cerita bagaimana caranya mereka bisa berada dan bertemu satu sama lain di dunia mimpi yang mereka buat, sejak saat itu pula mereka kesulitan untuk melakukannya kembali.

Dan sudah dua tahun belakangan ini, mereka mencobanya. Kurang lebih hasilnya seperti tadi, berhasil masuk ke alam mimpi yang membawa mereka seolah pergi ke mana saja dan  kapan saja. Padahal, prosedurnya sudah sama. Biasanya, Lia maupun Alta bisa pergi ke dunia yang mereka mau lewat mimpi hanya dengan membaca, atau dengan menaruh barang yang sekiranya berkaitan dengan suatu perstiwa atau tempat di bawah bantal. Semuanya sudah dilakukan, tapi entah kenapa tidak pernah ada yang sesempurna dulu, bahkan durasi waktunya hanya sebentar sekali, mungkin hitungan menit.

Sambil mengembungkan pipinya kesal, Lia membuka buku birunya dan menumpahkan kekesalannya di sana.

Lia berharap, di percobaan selanjutnya, mereka bisa berhasil dan dapat menjelajahi dunia lewat mimpi tanpa kesulitan lagi.

.
.
.

Tbc

************************************

Published : 17 Februari 2022

Tema : [ Buat cerita dengan setting Dinasti Yuan ]

A/N :

Ini boleh ga si sebenernya... yaa pokoknya mereka ada di era dinasti yuan kala itu cm ga terlalu keliatan ga si :")))

Aku ngebut ngejar waktu + ngawur bgt karna demi apapun ak cm tau ceritanya genghis khan, lalu bingung mau nyeritainnya kek gimana. Akhirnya malah milih mention keramik lol //plak

Mana ga enak badan pulaa... aslinya mau bolong tpi nanti pasti keterusan :D

Jadi yaa...

See u di tema berikutnyaa

Fraternity: the Adventure of the Main Characters [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora