Calvin - Kalista

56.2K 390 6
                                    

Calvin Qazi Dwayne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calvin Qazi Dwayne

Calvin Qazi Dwayne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalista Andromeda

🥝🥝🥝

Sudah 1 minggu yang lalu ada murid pindahan baru dikelas kalista, dan sudah 1 minggu juga kalista sering curi-curi pandang dan memperhatikan calvin. Calvin yang memang bisa dikata culun karna memakai kacamata, rambut disisir rapih dan baju seragam selalu rapih dan jangan lupa sifat calvin yang cenderung pendiam dan pemalu.

Sahabat-sahabat kalista dibuat heran apa yang membuat Most Wanted Girl disekolah mereka ini lebih tertarik dengan laki-laki nerd dari pada laki-laki yang terkenal ketampanannya disekolah ini. Belum ada satupun laki-laki disekolah ini yang berhasil menarik perhatian kalista kecuali satu nerd baru disekolah mereka.

Menurut kalista, calvin itu punya daya tarik sendiri dengan gaya yang seperti itu dan yang mempunyai wajah yang tampan dibalik kacamata nya itu. Sejak hari pertama calvin memperkenalkan diri didepan kelas pandangan kalista tidak bisa berpaling dari calvin.

Calvin yang memang pemalu hanya bisa diam dan menundukkan pandangannya karna terus diperhatikan oleh kalista dari samping. Btw kalista sampai pindah bangku disebelah calvin, karna ingin melihat calvin dari dekat.

Jika kalian ingin tau dihari pertama calvin masuk kekelas, kalista sudah terangsang hanya karna suara calvin yang menurutnya sexy dan wajahnya yang memang tampan. Setelah perkenalan calvin didepan kelas, kalista langsung izin ketoilet karna merasa vaginanya sudah basah dan ingin menuntaskan orgasme nya dengan memasukkan jarinya dan membayangkan calvin untuk merangsangnya.

Dan hari ini, hari yang kalista tunggu setelah memohon pada Bu Nita-Guru Bahasa Indonesia. Agar kalista disatu kelompokkan dengan calvin. Kelompok yang terdiri dari tiga orang itu tidak lain adalah Kalista, Calvin dan sahabat kalista Amber.

Tadinya kerja kelompok ini akan dikerjakan dicaffe dekat sekolah, tapi dengan cepat kalista menolak usulan itu dan mengusulkan untuk mengerjakannya diapartmennya saja. Amber yang sudah mengetahui alasan kalista hanya menuruti usulan sahabatnya itu. Dan calvin pun mau tidak mau menuruti.

Amber dan kalista sudah bekerjasama supaya tugas amber didahulukan dengan alasan amber terburu-buru karna ada acara. Setelah amber pulang kini didalam apartemen kalista hanya ada mereka berdua. Calvin merasa tidak enak karna hanya ada mereka bedua disini dengan cepat mengerjakan tugasnya.

Setelah calvin selesai dengan tugasnya, calvin langsung membereskan barang-barangnya. Setelah beres calvin menyempatkan untuk minum-minuman yang kalista suguhkan.

Kalista yang melihat calvin sudah membereskan barangnya dibuat kalang kabut karna masih ingin menahan calvin disini. Tidak lama kalista melihat calvin yang sedang meneguk minumnya sembari menanggahkan kepalanya melihat jakun calvin yang naik-turun membuat vagina kalista berdenyut terangsang.

"Em.. Kalista tugas aku sudah selesai aku pamit pulang ya." Ucap calvin sambil ingin mengangkat bokongnya
"Eh cal, jangan dulu pulang liat tuh diluar udah gelap banget pasti bentar lagi ujan." Beruntung karna cuaca diluar memang sedang mendung dan pasti akan segera turun hujan.

Calvin pun langsung melihat kearah jendela. Memang cuaca diluar sudah gelap karna mendung. Sebenarnya calvin ingin langsung pulang karna kurang nyaman hanya diam berdua dengan kalista disini dengan kalista yang terus menatap kearah calvin. Tapi jika calvin nekat pulang sekarang pasti dijalan dia pasti terjebak hujan dan jika calvin keujanan pasti mami calvin mengomel dan calvin malas jika harus diomeli oleh maminya yang ceriwis itu.

Jadi mau tidak mau calvin diam dulu diapartemen kalista sampai hujan mereda. Karna tidak lama setelah itupun hujan mulai turun dengan deras.

"Nah kan hujankan, coba kalo gue gak ngomong diluar udah mendung pasti lo bakal keujanan dijalan." Ucap kalista yang merasa cuaca mendukung untuk kalista menahan calvin disini.

"Iya kalista, aku izin numpang diam disini sampai hujan reda ya." Balas calvin
"Iya tenang aja. Ohiya lo mau makan mie gak? Gue laper dan cuaca kaya gini enaknya makan mie kuah."
"Em.. Boleh kalista kebetulan udah lama aku gak makan mie soalnya gak dibolehin sama mami." Ucap calvin sembari memberi senyum canggung

"Yaudah gue buatin dulu, lo tunggu disini aja. Kalo lo bosen nyalain aja tv nya." Ujar kalista sembari melangkahkan kakinya menuju dapur. Calvin yang memang tidak bisa memasak pun hanya menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian mie sudah jadi, dan kalista lansung membawa dua mangkuk berisi mie itu menuju ruang tengah.

"Nih mie nya" Ucap kalista memecahkan fokus calvin yang sedang serius menonton film.
"Terimakasih kalista" Ucap calvin sambil tersenyum kearah kalista

Kalista yang melihat senyum calvin yang terlihat tulus pun merasa jantungnya berdebar dan ikut tersenyum.

Setelahnya mereka sama-sama fokus memakan mie dan menonton film yang sebelumnya memang sedang ditonton oleh calvin. Sejam berlalu mie sudah habis dan film pun sudah selesai, tapi hujan diluar masih saja deras.

"Kalista biar mangkuk dan gelasnya aku aja yang cuci ya. Kamu tadi sudah memasak mie nya biar aku yang cuci mangkuknya." Ucap calvin karna merasa tidak enak pada kalista yang sudah memasak untuknya tadi.
"Oke kalo lo maksa, dapurnya sebelah sana ya." Balas kalista yang memang selalu malas kalo soal cuci mencuci.

Setelah beres mencuci piring, calvin kembali keruang tengah dan menatap kalista yang sedang memainkan ponselnya. Calvin yang bingung harus melalukan apa dan memang tidak terlalu menyukai memainkan ponsel langsung saja membuka ranselnya dan mengeluarkan novel yang ia bawa.

Setelah hening beberapa lama hanya terdengar gemuruh hujan dan suara kertas dibalik dari arah calvin. Kalista menyimpan ponselnya dan kembali memperhatikan calvin yang sedang serius membaca novel.

Entah mengapa melihat calvin yang fokus seperti itu membuat kalista membayangkan adegan panas dengan calvin. Dengan membayangkan saja vaginanya sudah berkedut dan putingnya sudah gatal.

"Shh.. Cal boleh tolong bantuin gak?" Tanya kalista. Calvin yang mendengar kalista merintih pun langsung panik takut kalista kenapa-kenapa. "Kalista kenapa, boleh minta tolong apa kalista?" Tanya balik calvin yang agak panik.

"Em tolong hisep puting gue dong, gatel baget nih"
"Ha-h" Calvin yang mendengar permintaan kalista pun terkejut.
"Iya tolong cal hisepin, udah gatel baget ini. Gue gak tahan."

Melihat Calvin yang masih mematung dengan pandangan kosong, Kalista langsung saja membuka kaos yang sedang dipakai dan melepaskan branya. Sekerang kalista sudah bertelanjang dada. Calvin yang sadar kalista tengah membuka baju nya langsung mengalihkan pandangannya kearah jendela, dilihatnya hujan masih saja belum reda.

Karna sudah tidak tahan kalista langsung mengambil tangan kanan calvin untuk mengarahkan kepayudaranya. Calvin kalah cepat gerakannya dengan kalista. Untuk kali pertama dia memegang payudara wanita yang pasti dulu waktu masih balita terakhir kali memegang payudara maminya.

Calvin yang akan menarik tangannya dicegah oleh kalista, kalista mengarahkan tangannya diatas tangan calvin supaya tangan calvin meremas payudaranya.

"Shh iyahh cal remes terushh.. mhh" desah kalista.

***
See you in Karyakarsa.

Gak semua yang ada di Wattpad aku pindahin kesana yang sudah baca semua ceritaku selamat kamu beruntung 🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CALIENTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang