5. not confident

137K 1.8K 46
                                    

🦛---🦛

Kiara menatap guru yang sedang mengajar di depannya. Dia pusing mendengar rumus yang asik diterangkan.

Bosan, Kiara menjatuhkan kepalanya ke meja. Dia mengingat kejadian kemarin malam.

Sungguh mulai dia bangun tidur sampai sekarang dia tidak bisa fokus. Dia malah membayangkan bibir montok George.

Kiara menelan ludahnya

Di pikir pikir kisahnya kok kayak cerita wattpad yah tapi dia berterima kasih setidaknya hayalannya dengan bang ketos mah fakta.

" Kiara kamu lagi ngapain di situ? Kalo kamu bosan dengan pelajaran saya lebih baik kamu keluar dari kelas saya " teriak gurunya dari depan

Kiara terkejut sontak menatap guru nya di depan. Lana yang daritadi diam hanya bisa berdehem kecil menahan suara tawanya.

" Lo sih bukannya fokus pelajaran eh Malah fokus sama doi" bisik Lana mengejek Kiara.

Kiara berdecak sebal menanggapi ucapan Lana.

" Kok kamu diam di situ? Saya bilang kamu keluar dan saya beri hukuman pada kamu pantau kelas XII IPA-1 di lapangan. Guru mereka ga masuk . Saya akan ke sana sebentar lagi" perintah guru fisika itu pada Kiara.

Kiara berdiri dan berjalan lesu keluar kelasnya. Ucapan guru tersebut masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Kelas XII IPA-1??? Kelas itu paling dia hindari. Bukan cuma George masalahnya tapi para gadis di kelas itu. Dia paling benci melihat sebagian cewek kelas plus, selain mereka sombong mereka juga sok pura baik.

Mereka akan baik di hadapan guru dan dihadapan orang padahal mah kalo di belakang mereka bakal ngebully orang yang lemah.

-~~~~~~~~~~

Langkahnya terhenti dan menatap segerombolan siswa yang sedang berolahraga di lapangan.

Tidak ingin menjadi pusat perhatian, Kiara duduk di salah satu bangku di dekat lapangan.

George sedari tadi mendribble bola basket di tangannya, terhentikan karena melihat siluet wanita yang dia cukup kenal.

" Kenapa bro?" Jawab temannya

George menggeleng kepalanya menanggapi teman sekelasnya itu.
Tidak mood, George menghentikan aktivitasnya dan berjalan menuju bangku di dalam lapangan itu.

Sorak perempuan beriringan ketika dia duduk di sana. Sudah kebiasaan dia mendapatkan pujian berlebihan seperti ini. Dia risih tentunya. Bahkan dia cuma minum ajah para gadis gadis di dekatnya akan menatapnya intens.

George memperbaiki tali sepatunya yang terlepas. Merasakan ada seseorang di depannya, George mendongak dan menatap seorang gadis di depan nya .

" Kamu mau minum ngak George?" Tawarnya.

George mengernyit heran melihat gadis itu. Dia baru ingat gadis ini adalah Chika, sekretaris OSIS.

Kali di pikir pikir gadis ini dia pernah mendengar bahwa gadis ini suka dengannya. Namun dia selalu menghiraukan rumor itu dan sekarang baru terbukti benar.

Bukannya dia percaya diri namun melihat tatapan gadis ini. Dia tahu tatapan itu, tatapan memiliki.

" Buat lo ajah "tolak George beranjak dan berjalan keluar dari lapangan.

Langkahnya terhenti ketika dia merasakan sebuah tangan menahannya. Dia berdecak sebal.

" Apa lagi?" Tanya George berbalik dan menatap Chika.

Chika menelan ludahnya melihat tatapan datar George. George geram keterdiaman Chika. Dia melapaskan pegangan itu dan melangkahkan kakinya.

" Aku suka sama kamu " ungkap Chika keras hingga memenuhi lapangan

Georgekiara 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang