~ Cerita 5 ~

51 3 0
                                    


Sakit karena Kemaruk

Gayus seorang pengusaha Jasa Transportasi yang cukup sukses, mengalami stress berat menghadapi turunnya produktivitas usahanya dan juga komplin pihak pengguna jasa transportasinya. Berbagai upaya di usahakan untuk mencari sebab-musabab masalah yang sedang dihadapi perusahaannya.

Mulai dari mendatangkan ahli peng sui/hong sui serta paranormal ke perusahaan untuk melihat apa yang salah di perusahaannya tersebut. Berbagai advis dan solusi sudah diberikan namun usahanya tetap saja tidak mengalami kemajuan.

Semua solusi yang diberikan ahli pengsui atau pun paranormal, tidak memuaskannya, sehingga dia meminta solusi lain pada orang-orang terdekatnya,

"Emang kalian tidak ada yang bisa mencarikan orang yang mampu mengobati saya ya? Kok yang didatangkan malah orang-orang yang buat saya stress?" tanya Gayus

"Ada sih pak, tapi orangnya masih muda, sudah banyak yang menyaksikan kemampuannya, dia tukang pijat langganan supir perusahaan ini." ujar anak buahnya

"Yang benar aja kamu, tukang pijat supir kamu suruh mengobati saya, emang gak bisa cari yang lain?" tanya Gayus lagi

"Bapak buktikan dulu, nanti bapak akan tahu seperti apa hasilnya."

"Yaudah, coba deh kamu suruh dia datang untuk bertemu dengan saya." pinta Gayus

Secara tutur kata dan sikap perilakunya, Gayus ini terkesan sangat santun dan bijak, sehingga orang sangat bersimpati untuk bekerja sama dengannya, tapi di balik semua itulah dia memainkan muslihatnya. Sehingga, orang yang bekerjasama dengannya tidaklah yakin akan dikelabui.

Mulai dari memuslihati kontrak dengan pengguna jasa perusahaannya, sampai dengan kontrak karyawan yang bekerja dalam perusahaannya. Dengan jalan seperti itulah diyakininya bisa meningkatkan keuntungan yang sebesar besarnya, dari tahun ketahun berbagai muslihat terus dijalankan untuk terus meningkatkan keuntungan.

Namun dari sisi produktivitas tidak terasa perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan, pada kenyataannya tidaklah lebih baik. Hal ini yang membuat dia stress dan menjadi tidak tenang, hidupnya dipenuhi kegelisahan.

Apa yang dia lakukan selama ini dalam menjalankan usaha diyakininya sudah benar, dianggapnya tidak menyalahi dan mencari keuntungan. Cara seperti itu menurutnya seperti itu sah-sah saja, karena tidak satupun orang yang bekerja sama dengannya komplin dengan perlakuannya itu.

Sebagai Pemijat langganan tetap perusahaannya, suatu saat Matt Paten di pertemukan dengan Gayus, Matt Paten di panggil ke ruang kerjanya untuk mengobati sakit yang sedang di deritanya.

sambil memijat Mat Paten Cuma mengatakan, "Bapak cuma sakit pikiran bukan yang lain." ujar Matt Paten. Mendengar apa yang dikatakan Matt Paten Gayus terkaget, "Maksud kamu saya sakit jiwa!!? sergahnya.

Dengan terus memijat Mat Paten menjawab, "Bisa sakit jiwa kalau gak segera diobati," ujar Matt Paten dengan lugas

Gayus merasa aneh, kenapa pemijat ini begitu berani mengeluarkan kata-kata, tanpa merasa takut menyinggung perasaannya. Bagi Mat Paten mengatakan yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar, merupakan suatu kewajiban tanpa pernah mau memikirkan akibat yang akan dia terima.

Sambil terus dipijat, tanpa Gayus sadari dia menceritakan semua perilaku buruknya pada Matt Paten, Matt paten hanya tersenyum mendengarnya dan mengingatkan,

"Gunakan pikiran Bapak untuk memajukan usaha dengan cara-cara yang baik, dan lakukan kebaikan semata-mata untuk mengharapkan keberkahan tuhan." tegas Matt Paten

Mat Paten kembali meyakinkan Gayus, "Pasti usaha Bapak akan lebih baik, dan pikiran Bapak pun akan tenang." lanjut Gayus.

"Tapi saya selalu melakukan kebaikan juga, setiap tahun saya selalu kasih bonus pada karyawan saya," ucap Gayus dengan polosnya

"Kalau itu bukan kebaikan Pak itu kewajiban, dan mereka memang berhak menerimanya, karena selama mereka bekerja ada hak mereka yang Bapak kurangi." ucapan Matt Paten semakin menghujamnya

Mendengar ucapan Mat Paten, Gayus terdiam dia merasa Mat Paten tahu segala perilakunya selama ini. Gayus tidak menyadari kalau Matt Paten menggunakan ilmu Peraba Sukma untuk mengetahui apa yang ada dalam pikirannya.

Sambil terus memijat Gayus, Matt Paten terus mengingatkannya,

"Tidak ada orang yang berbuat kesalahan bisa hidup tenang di dunia ini Pak, karena dia selalu berpikir bagaimana caranya agar orang tidak tidak tahu perbuatannya. Nah! hal itulah yang bikin dia tidak tenang." jelas Matt Paten

Gayus semakin takjub mendengar ucapan Mat Paten. Secara rutin Mat paten terus memberikan suport pada pengusaha itu, sekalipun ia memiliki keyakinan yang berbeda namun akal sehatnya dapat menerima apa yang diajarkan oleh Mat Paten.

Dalam pandangan dan keyakinan Matt Paten, semua agama pada dasarnya mengajarkan tentang kebaikan dan dasar moral untuk menjalani kehidupan. Dan semua ajaran agama tujuannya mengajarkan tentang kebaikan.

Pada kesempatan lain saat Matt Paten datang mengobatinya, Gayus sudah mulai merasa tenang. Sedikit demi sedikit apa yang di anjurkan Matt Paten, mulai di amalkannya. Terapi yang dilakukan Matt Paten hanyalah mengembalikan pikiran positifnya.

Dia mengatakan sesuatu pada Matt Paten, "Apa yang kamu katakan itu hampir sama dengan apa yang diajarkan agama kami, makanya saya bisa menerimanya." ucap Gayus

"Kalau cuma menerima tanpa mengamalkannya tidak ada artinya pak, karena tidak akan membuat bapak sehat." ujar Matt Paten

Gayus tidak menyangka kalau Matt Paten menasehati dia, "Kenapa kamu berani sekali bicara seperti itu sama saya? Di perusahaan ini, tidak ada yang berani bicara begitu pada saya."

"Saya berani karena menyampaikan kebenaran pak, dan saya bukanlah karyawan bapak, kenapa saya harus takut sama bapak? Saya hanya takut kepada Tuhan pak."

Gayus sampai tidak bisa berkata apa lagi menghadapi Matt Paten, bagi Matt Paten tidak ada beban sama sekali menyampaikan kebenaran. Dia memijat bukan meminta imbalan, tapi untuk menyembuhkan. Dan apa yang dilakukannya, niatnya semata beribadah kepada Allah.

Mat Paten sangat yakin semua manusia itu pada dasarnya diciptakan Tuhan cenderung untuk berbuat kebaikan, kalaupun dia pernah berbuat salah itu sebuah proses menuju kebaikan, kecuali orang yang sudah ditutup pintu hatinya.

Secara perlahan perlahan Gayus mencoba mengubah pola bisnisnya sesuai dengan saran yang diberikan Matt Paten, atas ijin Allah usaha itu berangsur-angsur berkembang pesat begitu pula loylitas dan kesejahteraan karyawanpun semakin meningkat.

Kesehatan Gayus pun perlahan-lahan berangsur pulih, yang tadinya setiap hari selalu stress, sekarang dia merasa lebih tenang, karena seluruh pikirannya semata untuk kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya.

Dia yang tadinya underestimate dengan kemampuan Matt Paten, sekarang mulai segan terhadap Matt Paten. Di luar dugaannya kalau Matt Paten yang usianya jauh lebih muda darinya, ternyata memiliki pikiran positif yang luar biasa. Berani mengatakan sesuatu yang dianggapnya benar, tanpa ada perasaan takut terhadap Gayus.

Gayus bingung, mau memberikan imbalan apa pada Matt Paten, karena tidak pernah terdengar dari mulutnya meminta imbalan. Gayus meminta nomor rekening Matt Paten, dia berjanji akan mentransfer sejumlah uang pada Matt Paten. Tapi, Matt Paten tidak terlalu peduli dengan janji Gayus.

Bersambung 

MATT PATEN, Santri Sakti MandragunaWhere stories live. Discover now