~ Cerita 3 ~

56 4 0
                                    

Rahasia Pengobatan Matt Paten

Setelah bertemu dengan Matt Paten, Barnus bertanya pada Matt Paten tentang apa yang dilakukan Matt Paten sehingga membuat dia tidak sadarkan diri,

"Saya sebetulnya hanya membersihkan sukma bapak, karena saat saya merabanya banyak sekali penyakitnya. Sehingga, membuat bapak lemah saat semua kotorannya dibersihkan." jawab Matt Paten

"Apa yang membuatnya kotor? Apakah karena perbuatan zalim tersebut?" tanya Barnus

"Sifat tamak itu membuat bapak berlaku zalim terhadap orang lain, dan itu mengotori sukma bapak. Akibatnya melumpuhkan aliran darah yang ada di tubuh bapak."

"Apa yang harus saya lakukan agar sukma saya selalu bersih?" tanya Barnus

"Laksanakan semua nazar bapak, saya bisa saja bapak bohongi, tapi Tuhan tidak bisa bapak bohongi." ucap Matt Paten tanpa perasaan sungkan

Matt Paten mengingatkan Barnus, bahwa kesembuhannya tersebut semata-mata hanya karena campur tangan Tuhan, dia hanyalah perantaranya. Sembuh atau tidak selanjutnya, tergantung bagaimana Barnus memenuhi nazarnya.

"Sehat secara fisik itu tidak ada artinya pak, kalau secara spiritual bapak sakit, manusia itu sehat karena spiritualnya sehat." ujar Matt Paten mengingatkan Barnus

Barnus berusaha memahami apa yang dikatakan Matt Paten, karena dia baru mendengar kata-kata itu. Dia menanyakan makna dari ucapan Matt Paten tersebut, sehingga Matt Paten berusaha menjelaskannya berulang-ulang.

"Bapak akan mudah mencerna kata-kata itu, kalau sukma bapak sudah benar-benar bersih, dan secara spiritual pun bapak sudah semakin baik." tambah Matt Paten

Matt Paten menjelaskan pada Barnus, butuh waktu dan proses yang panjang untuk memperbaiki sukma dan spiritualitas, dan harus dilakukan secara ikhlas atas kesadaran ingin hidup lebih baik.

Barnus menanyakan pada Matt Paten, dia harus memulai dari mana untuk melaksanakan nazarnya,

"Sekarang saya harus mulai dari mana untuk melaksanakan nazar saya?"

Matt Paten meminta Barnus mengulurkan tangannya, dan Matt Paten menyalami tangan Barnus dan terus menggenggamnya,

"Ini bapak berikrar pada Tuhan, bukan pada saya, bapak ingin memulainya dari mana dan sebutkan saya menyaksikannya." ucap Matt Paten

"Saya berniat melaksanakan nazar saya, mulai dari membangun sebuah pesantren, setelah itu saya akan sedekahkan harta saya untuk anak yatim, selanjutnya, dimusim haji, saya akan tunaikan rukun Islam kelima tersebut." Ikrar Barnus

"Sebagai saksi, saya akan mengawasi bapak dalam melaksanakan nazar tersebut, semoga Tuhan memberikan bapak kesembuhan sepenuhnya." tegas Matt Paten

Pengobatan terhadap Barnus, tidak cuma sampai di situ, Matt Paten masih terus memijat Barnus satu minggu tiga kali, untuk membersihkan sukma Barnus. Semakin hari, kesehatan Barnus baik secara fisik, mau pun spiritual semakin baik.

Barnus pun meminta Matt Paten untuk mengajarkannya membaca kitab suci Al Qur'an untuk memperbaiki, dan meningkatkan spiritulitasnya. Apalagi Barnus ingin menunaikan Ibadah haji, dia ingin bisa membaca Al Qur'an.

Matt Paten menjadi penasehat spiritualnya Barnus, dia benar-benar ingin bertaubat. Sehingga dia butuh bimbingan Matt Paten. Bagi Matt Paten dia harus membantu orang yang ingin memperbaiki diri, dan menegakkan kebenaran.

Secara umur, Matt Paten jauh lebih muda dari Barnus, tapi dalam soal ilmu agama, Barnus harus berguru pada Matt Paten. Perkara ilmu bukan usia ukurannya, seberapa luas pengetahuan seseorang itulah ukurannya.

Ada satu hal yang mengagetkan Barnus, ketika Matt Paten menanyakan sumber harta yang ingin di wakafkan,

"Maaf sebelumnya pak, dari mana sumber harta yang ingin bapak wakafkan? Kalau sumbernya tidak benar, tidak akan bermanfaat jadinya." tegas Matt Paten

"In Sha Allah dari harta yang halal mas, karena memang harta yang tidak halal itu habisnya seperti dimakan jin." ujar Barnus.

"Kalau dari harta yang halal, In Sha Allah akan berkah, dan akan bermanfaat bagi orang banyak, akan di gantikan Allah berlipat ganda."

Barnus seperti di nasehati anak muda, yang tadinya tidak begitu terlalu dianggapnya. Sekarang dia baru tahu kalau betapa luasnya ilmu dan pengetahuan Matt Paten.

Banyak hal yang ghaib saat dia mengobati Barnus, terlebih saat dia berada di tahanan polisi. Di dalam tahanan, dia hampir di hajar oleh dua orang tahanan polisi, namun tanpa dia duga kedua tahanan itu tubuhnya kaku, dan Matt Paten mengusap tubuh mereka, sehingga kembali sehat seperti semula.

Setelah itu, semua tahanan berubah jadi baik, dan segan dengan Matt Paten, namun dia tidak ingin menyombongkan dirinya, karena dia takut kalau tiba-tiba Tuhan mengambil semua titipannya tersebut.

Barnus cerita pada Matt Paten, bahwa ada temannya yang memiliki anak gadis, sudah dua tahun sakit yang aneh. Sudah berobat kemana-mana tapi tidak sembuh-sembuh,

"Bisa mas bantu teman saya itu? Saya kasihan melihat penderitaan anaknya." tanya Barnus

"Saya akan bantu teman bapak, setelah pengobatan bapak selesai, karena saya harus fokus dulu sama bapak." ucap Matt Paten

"Baik, nanti saya akan perkenalkan mas sama beliau." ujar Barnus.

Sambil mengobati Barnus seminggu dua kali, Matt Paten juga mengontrol sudah seberapa jauh Barnus memenuhi nazarnya, karena pengobatan terhadap Barnus, kesembuhannya sangat tergantung pada seberapa jauh Barnus memenuhi nazarnya.

Bisa dirasakan dan dapat terlihat perkembangan kesehatan Barnus, baik secara fisik maupun secara spiritual. Bukan cuma Barnus yang mengikuti pendidikan pengajian Matt Paten, keluarganya pun terpanggil untuk memperbaiki spiritualitasnya.

Barnus sangat senang melihat keluarganya ikut mengaji,

"Saya senang mas, akhirnya keluarga saya pun ikut kajian, semoga kami sekeluarga dijauhkan dari berbagai penyakit dunia." ujar Barnus

"Aamiin.. memang seharusnya begitu pak, supaya apa yang bapak amalkan, didukung oleh keluarga." ujar Matt Paten

Hampir kurang lebih satu bulan Matt Paten mengobati Barnus, perlahan-lahan kesembuhan Barnus semakin baik dan dia pun sudah mulai aktif kembali bekerja, setelah selama satu bulan cuti sakit.

Atas kesembuhan itu Mat Paten ditawarkan berbagai imbalan yang menggiurkan dan salah satunya Tiket Naik Haji, Matt Paten memilih Tiket naik Haji, semua itu dia terima dengan rasa syukur.

Begitu Musim haji tiba, Barnus dan isteri, dengan di temani Matt Paten, berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Bagi Matt Paten, itu merupakan kedua kalinya dia menginjak tanah suci Mekah, sehingga dia mengajak Barnus dan isterinya untuk melaksanakan Ibadah haji dengan sungguh-sungguh.

Sepulang dari tanah suci Mekah, Barnus menuntaskan nazarnya yang belum terlaksana. Setelah melakukan itu semua, Barnus merasa lebih sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Dia sangat berterima kasih pada Matt Paten, sehingga dia mengangkat Matt Paten sebagai adiknya.

Banyak hikmah yang di dapat oleh Matt Paten, berkah keikhlasannya mengobati Barnus, karena jaringannya semakin bertambah, dan Matt Paten semakin dikenal keahliannya.

Matt Paten tetap tidak berubah, dia selalu rendah hati, dia tidak ingin takabur dengan kelebihan yang dimilikinya, dia tetap menganggap semua kemampuannya itu adalah titipan Tuhan.

Bersambung


MATT PATEN, Santri Sakti MandragunaWhere stories live. Discover now