~ Cerita 1 ~

164 8 2
                                    

Opening

Dengan kesaktian yang di milikinya, seperti Ilmu Peraba Sukma, dan Aji Panglimunan, sehingga membuatnya Sakti Mandraguna. Matt Paten bisa dikatakan sebagai Superhero Abad kini, yang berbasis seorang Santri. Dengan Ilmu Peraba Sukma, dia bisa tahu apa yang ada dalam pikiran orang lain dan mampu menghilangkan wujudnya dengan ilmu Aji Panglimunan.

Matt Paten adalah seorang pemuda berusia 28 tahun, yang nama sebenarnya 'Ahmad Sarjana,' karena selalu berhasil dalam mengobati pasiennya, maka dia dijuluki "Matt Paten." Dia lulusan sebuah Pesantren terkenal di kota Banyuaji, di daerah Tanjung Berhala.

Secara fisik, penampilan Matt Paten biasa saja. Tubuhnya cukup atletis, kulitnya sawo matang. Tinggi tubuhnya seperti lelaki pada umumnya, sekitar 170 cm. Penampilan sehari-harinya juga biasa saja, tidak seperti santri pada umumnya.

Sejak ditinggal wafat kedua orang tuanya, Matt Paten hidup sebatangkara dilingkungan masyarakat Banyuaji. Selain ahli ilmu agama ia juga diwarisi keahlian mengobati berbagai macam penyakit, termasuk juga penyakit mental. Keahlian itu merupakan warisan dari almarhum ayahnya, yang merupakan ahli pengobatan tradisional dengan metoda pijat.

Saat masih kecil, Matt Paten sering diajak ayahnya keliling mengobati pasiennya. Ayahnya tidak ingin agar Matt Paten tidak berpendidikan seperti ayahnya. Begitu lulus SD Matt Paten langsung di kirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren, sampai lulus setingkat SMA.

Setelah lulus, Matt Paten langsung mengabdikan diri di Pondok Pesantren tersebut. Sambil kuliah di Universitas secara daring, yang mana tidak mengharuskan Matt Paten meninggalkan pesantren untuk mengikuti kuliah.

Begitu ayahnya meninggal, Matt Paten terpaksa harus meninggalkan pesantren. Dia mencoba mengadu peruntungan dengan segala ilmu yang sudah dimilikinya. Termasuk juga kemampuannya mengobati berbagai penyakit, sambil dia mengamalkan ilmu agama yang ia miliki.

Matt Paten sering terlibat dalam penumpasan tindak kejahatan, dan dia selalu bikin kapok para penjahat yang pernah berhadapan dengan dirinya. Sehingga, dia mampu mengubah cara berpikir para penjahat tersebut.

Dalam mengobati pasiennya, ia menggunakan metode pemijatan ilmu 'Peraba Sukma', dan itu pun tanpa meminta imbalan pembayaran. Seringkali ia dibayar dengan apa adanya dan bahkan pernah tidak dibayar sama sekali.

Matt Paten sangat memegang teguh prinsip-prinsip yang menurutnya baik, dan berbuat kebaikan adalah sebuah ibadah yang diamanahkan Tuhan. Begitu juga mengobati orang adalah ibadah mengamalkan ilmu yang dititipkan Tuhan, seperti itulah keyakinan hidupnya.

Satu hal yang dia yakini setiap manusia dapat mengerjakan apa saja atas seizin Tuhan, segala kemampuan yang dia miliki adalah titipan Tuhan. Sehingga, dalam hal-hal tertentu dia dapat mengerjakan apapun ketika memang dibutuhkan. Dan itu dia kerjakan dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan menuntunnya.

Sering kali ia mengucapkan mengamalkan segala sesuatu yang meningkatkan spiritualitasnya, selalu berdoa dan bersyukur pada Tuhan setiap dia memulai atau selesai mengerjakan sesuatu. Dia tidak pernah takabur, dengan mengatakan bahwa dia adalah ahli ini itu.

Setiap hari Matt Paten selalu keluar rumah layaknya orang yang pergi bekerja, dan pulang larut malam dengan mengendarai sebuah sepeda butut warisan bapaknya. Sehingga pergaulannyapun cukup luas, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas.

Berbagai hadiah yang telah dia dapatkan baik dari kalangan bawah maupun dari kalangan atas. Mulai dari binatang piaraan, kendaraan bermotor, tanah, bahkan hadiah Naik Haji. Semua itu buah dari keikhlasannya, dan tidak pernah menganggap itu sebagai imbalan.

Semua itu dia anggap sebagai anugerah/titipan Tuhan yang Maha Esa. Sekalipun dia sudah hampir memiliki segalanya, dia tidak pernah mau mengubah penampilannya, dan tetap bersahaja dengan sepeda bututnya.

Segala tindak tanduk dan prilakunya dapatlah dijadikan suri tauladan bagi kita semua. Dimana saat ini krisis moral dan mental sedang melanda bangsanya. Masyarakat sedang butuh sosok figur yang patut dijadikan cerminan. Sekalipun tidak terlalu sempurna, tapi dia agak mendekati sempurna.

Dalam keseharian Matt paten menempatkan dirinya sebagai musafir kelana, yang berjalan dari satu tempat ketempat yang lain sesuai dengan kehendak kaki melangkah.

Mesjid atau Musholla, adalah tempat yang selalu ia singgahi, ketika tidak ada penduduk yang butuh pertolongannya. Bahkan terkadang dari tempat itulah ia mendapat informasi kalau ada penduduk yang perlu ia obati. Keahliannya itu menyebar dari mulut kemulut.

Pada setiap kesempatan, selalu dalam ucapannya terselip kalimat-kalimat Allah, untuk mengingatkan kita akan kebesaran sang Maha Pencipta, "Sampaikanlah walaupun satu ayat," itulah yang selalu terngiang-ngiang di benaknya.

Bahkan sambil mengobati orang pun selalu dia selipkan dakwah, dengan cara-cara yang humoris, sehingga orang yang mendengarkan tidak merasa digurui tapi diingatkan.

Dalam perjalanan hidupnya tidak jarang ia mendapatkan cercaan dan hinaan, namun semua itu dia anggap sebagai bagian dari ujian Allah. Sehingga dia dapat menerimanya dengan lapang dada, bahkan ketika dia mendapatkan kesenangan yang berlimpah, tidaklah membuat dia menjadi lupa diri.

Itu semua dia anggap sebagai ujian dari Allah SWT, karena memang seperti itulah ajaran-ajaran yang ia dapatkan selama menjadi santri di pesantren, dan itu diamalkannya dengar sungguh-sungguh.

Banyak hal-hal yang gaib yang ia temui dalam sehari-hari, dan diyakininya sebagai kebesaran Allah semata. Mulai dari kemampuan Indra keenamnya, sampai munculnya tenaga perkasa yang di luar dugaannya. Hal itu selalu muncul di saat-saat ia betul-betul membutuhkannya.

Secara intlektual Matt Paten mampu menguasai 3 Bahasa, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Kemampuan ini betul-betul dia manfaatkan dalam pergaulan sehari-hari, hal inilah yang banyak mengundang simpati para sahabatnya. Dia bisa mengikuti topik pembicaraan apa saja mulai dari soaial, politik, budaya sampai ekonomi.

Walaupun demikian dia tetap memilih profesi sebagai tukang pijat keliling, karena menurutnya profesi ini mempunyai nilai ibadah sambil mengamalkan ilmu yang ia miliki.

Baginya itu semua merupakan tugas yang mulia. Walaupun seorang santri, dalam kesehariannya tidaklah ia berpenampilan dengan atribut keagamaan, layaknya santri pada umumnya sekarang ini, cukup berpakaian yang bersih dan rapi.

Dalam proses perjalanan hidupnya, Matt Paten banyak mengalami berbagai halangan dan rintangan, dalam mengobati pasiennya. Tidak jarang dia harus masuk penjara, karena dianggap melakukan mal-praktek, tapi saat pasiennya sembuh dia pun diberikan berbagai imbalan.

Hebatnya lagi, dihadapan Matt Paten para pasiennya tanpa di duga-duga bisa membuka aibnya sendiri, tidak bisa berbohong. Pada umumnya mengakui dosa dan kesalahannya sendiri, karena tidak kuat menahan sakit dari penyakit yang diidapi.

Hal-hal seperti itulah yang dianggap sebagai kesaktian Matt Paten, meskipun Matt Paten sendiri tidak ingin dianggap seperti itu, karena semua yang dia lakukan tidak terlepas dari campur tangan Tuhan dan kekuasaan Tuhan.

Pada chapter selanjutnya, akan di ceritakan berbagai macam pasien Matt Paten. Ada yang dari kalangan pejabat, Pengusaha, bahkan juga kalangan Artis dan selebriti, dengan berbagai keluhan masing-masing.

Bahkan Matt Paten menemui jodohnya juga karena mengobati seorang putri anak pejabat daerah, yang menderita penyakit aneh yang tidak bisa disembuhkan selama hampir 2 tahun. Pejabat itu menjanjikan, kalau Matt Paten berhasil menyembuhkan, maka dia akan dinikahkan dengan anaknya.

Semua diobatinya dengan terapi pijat, dalam proses pemijatan itulah muncul berbagai hal yang aneh dari pasiennya. Hal-hal seperti itulah yang menariknya dari usaha dan perjuangan Matt Paten. Matt Paten berani mengatakan apa saja, tanpa takut pasiennya marah, saat dirasakannya perlu ada yang harus dia katakan.

Hampir rerata pasiennya tidak ada yang bisa bantah apa yang di katakannya. Sehingga apa yang di katakan Matt Paten, menyadarkan mereka dari semua kesalahannya. Hal-hal itulah yang pada akhirnya menyembuhkan penyakit mereka. Matt Paten lebih kepada membangun spiritualitas mereka, menyadarkan bahwa manusia tidak berkuasa atas apa pun.

Bersambung


MATT PATEN, Santri Sakti MandragunaWhere stories live. Discover now