19. Badboy & his wife.

Mulai dari awal
                                    

"Sayang..." Suara Cheryl membuat Gio menoleh pada istrinya yang cantik itu. Ia meremas terusan kaftan putihnya sambil menunduk, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ia ragu.

"Apa, sayang? Minta duit?" tanya Gio to the point.

Spontan Cheryl memukul lengan kekar Gio dan melotot. "Ish! Emangnya aku istri matre mata duitan apa?!"

"Hahaha. Bercanda, sayang. Kamu istri aku yang paling pengertian dan perhatian sama aku. Gimana aku ga tambah sayang, coba?" ucap Gio sambil mencubit pipi chubby istrinya.

Itu bukan modus, tapi Gio jujur dan tulus mengatakannya. Meski terkadang galak, tapi Cheryl memang istri yang tidak pernah minta dibelikan barang-barang mewah dan selalu berpikir jauh ke masa depan. Jika ada uang lebih pun, ia lebih baik membelikan sedikit hadiah kejutan untuk Alvares dan suaminya. Jadi tidak heran dong, kalau kedua bapak dan anak itu sering menjadikannya rebutan?

"Mau ngomong apaa, hm?" tanya Gio.

"Sayang, mohon maaf lahir dan bathin ya. Maafin aku kalo ada salah sama kamu," ucap Cheryl.

Senyum Gio mengembang mendengarnya. Ia mengusap rambut panjang sang istri. "Iya gapapa, sayang. Aku juga minta maaf ya, kalau ada salah sama kamu."

Diam-diam, Alvares yang memperhatikan kedua orang tuanya akur ikut senang. Jarang sekali ia menyaksikan fenomena seperti ini selama 2,7 tahun hidup di dunia.

"Aku.. banyak salah sama kamu ya, Gii?" tanya Cheryl ragu-ragu.

"Gaada, by." Gio menggeleng pelan. "Kamu gapernah berbuat salah sama aku. Sumpah."

"Bohong. Aku pasti pernah salah sama kamu. Udah gapapa jujur aja, aku gaakan marah kok."

Terpaksa, Gio pun berpikir sebentar, lalu membenarkan duduknya sambil berdehem. "Ehm, ya sebenernya ada sih. Kamu suka marah-marah sama aku—"

"TUH KAN ADA!!" semprot Cheryl tiba-tiba. "Tadi katanya kamu bilang gaada, sekarang ada, yang bener yang mana sih?! Mana udah ngomong sumpah lagi!! Lagian kan kalo aku marahin kamu kan itu karena kamu yang ga bener!! Masa iya aku diemin aja kamu berbuat salah?! Emangnya aku istri macam apa?!!"

"Ehh e—engga deh by aku boong, kamu ga salah kok. Aku juga tau kalo kamu marah itu demi kebaikan aku," jawab Gio ketakutan. Tadi katanya gaakan marah.

"Ga percaya!! Ga terima kan kamu aku ngomong gini?!! Ya udah kamu cari istri lain aja kalo gamau diomelin!! Cari tuh cewe matre yang suka morotin kamu, yang cuma pengen harta kamu tapi gak peduli sama kamu!!" Cheryl malah ngomel-ngomel. Padahal belum juga ada beberapa menit minta maaf.

"Jujur salah, boong juga salah. Salah mulu jadi cowo, Ya Gusti.. Pengen ganti kelamin tapi ntar Alvares kaga punya bapak," batin Gio frustasi.

Kalau begini terus, rambut Gio yang sudah tumbuh lebat dan sedikit acak-acakan layaknya anak SMA itu bisa-bisa botak lagi seperti kemarin.

Namun detik berikutnya, hati Gio mencelos begitu merasakan tangan Cheryl berada di atas tangannya lalu menggenggamnya erat. Dan ternyata Alvares lah yang mengarahkan tangan ibunya agar memegang tangan ayahnya.

"Daddy cama mommy nda boyeh mayah-mayah, kata na nda mawu beyantem aagi," ucap Alvares sambil melirik Gio dan Cheryl bergantian.

TROUBLEMAKER: BADBOY & HIS SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang