_ALFAREZI KAVINDRA 📍 54_

Začít od začátku
                                    

"Hati-hati di jalan, kalo ada apa-apa bilang sama aku." ucap Alfa.

"Siap."

Setelah itu Aleen dan kedua sahabatnya berjalan lebih dulu menuju parkiran. Di mana memang Alfa, Kenzo dan Daniel tidak pulang karena akan berlatih pemantapan.

Setelah kepergian sang kekasihnya. Alfa mengajak Kendo dan Daniel ke lapangan basket. Di sana sudah banyak pemain yang lain.

"Lama Lo, kak." ucap Angga kesal.

"Diem Lo," tukas Daniel. Membuat Angga langsung kicep.

"Langsung aja. Seperti yang gue kasih tau kemaren tentang strategi kita. Jangan sampai lengah sama lawan, tetap konsisten dan  terus kecoh lawan. Lawan ini SMK Kartika, SMK yang sangat berselisih dan ingin menjatuhkan sekolah kita." Alfa menarik nafas.

"Buat adik-adik yang baru ikut tanding sekarang, gue mohon jangan gegabah. Lawan kita bukan sembarang lawan, karena ini menyangkut tentang nama baik sekolah kita. Kalian faham?" lanjutnya dengan tegas.

Mereka mengangguk "siap, jelas!" serunya serempak.

"Ayo mulai," Alfa lebih dulu ke tengah lapangan dengan membawa bola basket.

Latihan kali ini benar-benar menguras keringat. Tidak ada yang tidak berkeringat. Bahkan semuanya banjir dengan air keringat. Namun itu tidak membuat mereka untuk berhenti berlatih. Berlari kesana-kemari, saling merebut bola dan melakukan strategi yang disusun sebelumnya.

Hingga tak sada Alfa mengeluarkan darah dari hidungnya. Ini semua akhibat ia berlatih terlalu lama bahkan membuatnya lelah. Kenzo dan Daniel yang melihat langsung menghampiri Alfa yang terduduk di pinggir lapangan sembari membersihkan darah dari hidung.

"Lo gak papa Al?" tanya Kenzo.

"Gak papa, kecapean. Gue istirahat," jelas Alfa.

Lagi dan lagi, jawaban itu yang keluar dari bibir Alfa. Sebenarnya Kenzo dan Daniel tidak sepenuhnya yakin bahwa Alfa hanya kecapean. Tapi mereka tidak mau berburuk sangka.

"Ke rumah sakit aja Al," saran Daniel.

"Gak, kalian latihan aja. Kalo gak pulang, biar pada istirahat semua. Gue mau pulang," ucap Alfa tanpa bantahan.

Kenzo menghela nafas begitu juga Daniel. Keduanya hanya bisa mengangguk.

"BUBAR, KALIAN BOLEH PULANG! ISTIRAHAT YANG CUKUO BIAR BESOK FAK DOWN!" teriak Daniel memberi tahu yang lainnya.

"SIAP!" ucap mereka semua.

Akhirnya mereka pulang, begitu juga Alfa dan kedua sahabatnya. Tapi Alfa membelokkan motornya, ia akan berkunjung ke makam bundanya dan abangnya. Guna meminta izin untuk besok bertanding, ia selalu melakukan seperti itu dari dulu jika akan melaksanakan pertandingan.

Setibanya di pemakaman, ia berjongkok diantara kedua gundukan yang tak lain adalah makam bundanya dan abangnya.

"Bunda, Alfa balik lagi. Gimana kabarnya Bun?" Alfa mengelus batu nisan milik bundanya.

"Bunda udah bahagia ya? bunda masih inget sama Alfa 'kan? Inget dong, 'kan Alfa sering kesini ehehe. Kalau bunda tanya bagaimana keadaan Alfa? Jawabannya selalu sama, tidak baik-baik saja. Tapi Alfa gak papa Bun, Alfa kuat. Tapi itu semua hanya sebuah ucapan." lanjutnya.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat