Hari Jaehyun begitu membosankan, namun...semenjak siswa pindahan hadir di kelasnya, semua jadi berubah.
Ada yang aneh dengan siswa itu. Aneh dan Jaehyun tak pernah menduga jika, kehidupannya akan berubah total sejak pemuda berasal dari Jepang itu da...
Namun, tak ada jawaban satupun. Suasana hanya terasa aneh sekejap.
Jaehyun pun mendorong pintu bilik dengan kaki. Terbukalah pintu tersebut, lalu anehnya bilik itu kosong. Sama seperti yang lain tidak ada siapapun yang menggunakannya.
Lalu...berasal dari mana suara benturan tadi?
Jaehyun mulai merasa aneh. Seperti ini ada yang tidak beres. Atau lagi...dia hanya berhalusinasi?
Tidak ada yang didapat. Jaehyun berniat benar pergi segera dari sana. Lagipula ia juga telah selesai dan harus kembali ke kelas, sebab pelajaran selanjutnya akan dimulai.
Dari itu ia baru berniat balik badan. Namun...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Betapa terkejutnya ia saat kebetulan berbalik penampakan sesosok menyeramkan begitu pas dengan wajahnya. Penampakan sesosok wanita berambut hitam panjang dan wajah yang amat hancur hampir tak terbentuk. Jaehyun sampai menahan napas akibat begitu terkejut.
'MATIIIIIIIIII!!!'
Greb
Dan kedua tangan hancur sosok itu sudah mencekik leher Jaehyun begitu kuat. Jaehyun pun tak dapat bergerak sedikitpun. bahkan untuk menggerakan kedua kaki terasa begitu berat.
'Mati, HAHAHAHAHAAAAA....'
"Arghhhhhh!"
Jaehyun berteriak kesakitan dan...
Brak
Matanya terbuka melotot dengan wajah penuh keringat. Melihat sana kemari di mana suasana ramai kelas justru ia dapati. Apalagi tak banyak siswa melihat heran padanya.
"Hah...hahhh...hh..." sekarang napasnya benar terengah persis sehabis bermimpi buruk.
"Jae, ada apa dengan wajahmu? Kau bermimpi buruk?"
Pertanyaan itupun, barulah menyadarinya.
Benar, ia hanya mimpi buruk sejak tadi. Bahkan dengan terbangun dari posisi tidur duduknya di bangku. Berdiri dengan wajah pucat, berkeringat dan mata melebar bagai ketakutan.
Ia menoleh pada Taeyong yang memasang raut bingung. Diusapnya wajah yang berkeringat.
Sungguh sial, jika ia ternyata bermimpi buruk di siang hari begini.
"Cuci wajahmu, kau benar bermimpi kawan!" ada tepukan pelan di pundak dari Johnny.
Lantas, Jaehyun terpaksa menganggukkan kepala. Sebelum jalan keluar kelas dan mencuci wajahnya agar sedikit lebih segar.
"Mimpi sialan!" umpatnya sambil terus berjalan keluar.