Semenjak kejadian mimpi hingga pingsan, Jaehyun tetap menjalani hari-hari biasa di sekolah. Seperti biasa tetapi, ada kala ia merasa berbeda. Entah mungkin hanya perasaan saja, walau begitu Jaehyun akan sedikit terganggu.

Ada saat di mana ia rasa sesosok sedang memperhatikannya. Ketika menoleh pada sumbernya, justru tidak ada siapapun di sana. Atau Jaehyun terang-terangan mencari sosok itu. Tapi tetap saja nyatanya tidak ada siapapun yang sedang memperhatikannya. Lantas ia meyakinkan diri sendiri jika, mungkin itu benar hanya perasaannya saja.

Atau halusinasi?

Oh, entahlah Jaehyun tidak ingin terlalu larut memikirkannya.

Omong-omong, tentang Yuta. Jaehyun pikir anak itu benar aneh. Bahkan semakin aneh saja terhadapnya. Ada suatu ketika saat Jaehyun berjalan sendiri dan sangat jelas ia mendapati Yuta tengah mengikutinya dari belakang. Diam-diam bagaikan seorang penguntit

Begitu juga hari berikutnya, mulanya Jaehyun tidak amat peduli. Namun, setelah beberapa hari masih sama. Itu mengapa ia mulai geram.

Apa Yuta benar berniat mengikutinya terus? Atau, mengapa harus mengikutinya? Apa yang diinginkan anak itu kepadanya?

Sungguh, Jaehyun jauh lebih frustasi terhadap tingkah Yuta dan bukan soal hal-hal aneh yang ia rasakan akhir-akhir ini.

Ada apa sebenarnya dengan anak itu?

.

.

.

Hari ini masih sama. Dan jadi ketiga kalinya Jaehyun bermimpi dengan mimpi yang sama. Mimpi buruk tentang sesosok mengerikan tengah menghantui. Lalu selalu saja berkata 'mati' untuknya.

Beruntung ketika bangun Jaehyun tidak merasakan pusing di kepala. Hanya wajah basah akibat keringat. Kemudian ia kembali mencoba tak peduli. Beranggapan jika itu hanya sebuah mimpi, tidak ada arti apa-apanya.

Ia berangkat sekolah dengan tenang. Masih sama seperti hari sebelum-sebelum. Berkumpul bersama teman, dan memulai pelajaran pagi ini hingga selanjutnya.

Lalu pergi sendiri menuju toilet khusus siswa laki-laki. Usai makan siang, Jaehyun hanya berniat untuk mencuci tangan. Membiarkan para temannya lebih dulu ke kelas.

Sesampai di sana, keadaan toilet agak sepi. Hanya ada satu siswa yang bahkan telah keluar lebih dulu begitu Jaehyun sampai. Kini hanya dirinya sendiri. Berjalan menuju wastafel, memutar keran air dan mulai membasuh kedua tangan.

Awalnya masih terasa biasa-biasa saja. Tidak ada yang aneh sebenarnya. Akan tetapi tepat setelah Jaehyun memutar kembali keran air. Entah hanya perasaan saja, sesuatu seperti baru saja lewat di belakangnya. Sesuatu entah apa itu, dan bergerak begitu cepat. Sampai Jaehyun sedikit sadar lalu menoleh ke belakang dengan raut aneh. Tapi tak ada apapun di sana.

Masih sepi dan ia seorang diri. Merasa itu mungkin hanya perasaan. Akhirnya Jaehyun tidak peduli. Kembali pada cermin, membenarkan sejenak rambutnya. Dan...

Dugh

Ia berhenti gerak. Suara benturan dari arah bekalang begitu jelas ia dengar.

Dugh

Sekali lagi. Maka, Jaehyun menoleh cepat. Untuk memperhatikan seluruh deretan bilik-bilik kamar. Semua pintu bilik terbuka-bertanda tak ada orang yang menggunakan. Hanya satu yang tertutup rapat dan Jaehyun yakin, jika suara benturan tersebut berasal dari sana.

Ada rasa penasaran pun, Jaehyun bergerak balik badan untuk mendekatinya. Melangkah pelan mendekat, sampainya ia ketuk kecil pintu bilik yang tertutup. Barang kali ada seseorang di sana.

End To Start [ JaeYu ]Where stories live. Discover now