"Hm, ayo makan bersama lagi!"

Tubuh yang paksa digoyangkan, membuat si korban terbangun merasa terusik. Jaehyun memaksa kepalanya bangun, dengan tatapan malas ia leparkan pada beberapa teman dekatnya.

"Aku sudah sangat lapar, Kajja!"

Mau tak mau, Jaehyun akhirnya menurut saja. Ia baru bangun dari bangku dan sialnya malah langsung ditarik oleh para temannya itu. Ditarik dan dibawa ke tempat yang sudah menjadi tujuan.

Setelah kepergiannya, masih ada sosok Yuta duduk di bangkunya sendiri. Sejak tadi memang sudah memperhatikan bagaimana Jaehyun pergi bersama para temannya.

Sekali lagi, Yuta memperhatikan dalam diam. Seperti ada sesuatu yang juga tengah ia pikirkan.

.

.

.

Usai makan siang bersama teman di kantin, Jaehyun berkata ingin pergi ke toilet sebentar. Hanya untuk membasuh muka dengan air, agar di kelas selanjutnya ia tidak merasa ngantuk lagi. Lagi pula tadi pagi sudah cukup lama ia tertidur, dan beruntung sang guru tidak menyadarinya. Tidak, bahkan selama ini dirinya masih selamat karena tidak pernah ketahuan oleh guru sekalipun.

Sesampai di toilet khusus pria, Jaehyun langsung menuju wastafel. Memutar kran air dan segera membasuh wajah, sesekali menatap pantulan pada cermin wastafel. Membenarkan sedikit tataan rambut hitam pekatnya.

Belum sadar jika ada sosok lain baru saja ke luar dari salah satu bilik toilet. Tanpa bersuara sedikitpun berjalan menghampiri Jaehyun berada. Begitu pria Jung usai dan hendak balik lalu pergi dari toilet. Betapa terkejutnya ia baru balik badan justru menemukan sosok lain berdiri seperti menghadangnya.

Sosok yang ia sedikit tahu, pasalnya sosok itu baru hari ini menjadi teman sekelasnya. Siswa baru pindahan dari Jepang.

Jaehyun memasang wajah datar seperti biasa.

"Minggir!" Ia berseru meminta.

Namun sampai beberapa detik terlewati, siswa baru ini belum juga menunjukkan akan menyingkir dari hadapannya. Hal itu membuat Jaehyun terganggu. Ia pun memilih untuk melewatinya dengan jalan lain.

Mungkin terdengar mudah, akan tetapi yang ada siswa baru ini malah mengikuti langkah yang Ia ambil. Mengikuti jalan Jaehyun sehingga kembali menghadang dengan sengaja.

Jaehyun berkerut alis samar. Bertanya dalam hati, ada apa dengan siswa baru ini?

"Hey, aku bilang minggir!" Ia berujar tegas.

Masih saja tidak dituruti, siswa itu hanya memberikan tatapan kosong. Cukup menguji kesabarannya sekarang.

"Yak!"

"Kau...dalam bahaya!"

"Mwo?"

Siswa itu berkata, namun dengan maksud yang tidak dapat dimengerti.

"Mereka sedang mengincar nyawamu, Jung Jaehyun!"

Jaehyun tidak mengerti.

"Apa maksudmu berkata begitu?"

"Percayalah, nyawamu benar akan diincar oleh mereka. Mulai sekarang berhati-hatilah!"

Sungguh, Jaehyun merasa bingung. Ada apa dengan anak ini? Mengapa tiba-tiba berkata demikian, seakan sedang memberitahukan kabar buruk untuknya.

Atau dia sedang bercanda?

"Hey, aku hanya memintamu minggir. Kenapa malah mengatakan hal yang tidak ku mengerti. Jadi menjauhlah sekarang!"

End To Start [ JaeYu ]Where stories live. Discover now