AFSHEERA 07

Mulai dari awal
                                    

"Thomas kau sedang ada disini?"tanya papih yang membuat addison mendekat ke arah papih, aku menghela nafas menatap mereka yang sepertinya sangat akrab tidak seperti dulu.

"om apa kabar? "tanya addison membuatku malas mendengarnya.

"om baik, kamu bagaimana kabarnya? Gimana perusahaan mu. Semakin berjaya? "

"Alhamdulillah om"jawab addison seraya menatapku membuat papih juga menatapku.

"oh ya dek, kamu masih mengenal thomas addison?"

"aku gak akan pernah lupa dengan orang yang pernah pergi dengan sejuta sakit yang aku rasakan"jawabku membuat dua lelaki itu menatapku.

"honey"

"sudah ya pih, adek sibuk hari ini jadi jangan ganggu adek"ucapku seraya pergi meninggalkan mereka.

"adek tunggu, ada yang ingin papih bicarakan"ucap papih tapi ku hiraukan tapi tiba-tiba.

"papih sudah setuju jika kamu dan thomas akan tunangan"ucap papih kembali yang membuatku terdiam di ambang pintu.

"saat ini thomas dan kamu sudah bertunangan"lanjut papih membuatku berbalik dan menatap papih.

"apa ini pih? Apa yang papih bicarakan? Nggak, aku menolak dengan keras. Aku gak mau bertunangan dengan dia, yang udah nyakitin adek papih lupa gimana tersiksa adek saat dia pergi tanpa kabar dan hanya meninggalkan luka, papih lupa itu"jawabku seraya menatap addison tajam.

"dek, dengerin penjelasan papih dulu"

"apalagi pih, sudah cukup adek mohon. Cukup perceraian papih dan mamih buat adek hancur jangan lagi pi, adek mohon"ucapku seraya memohon kepada papih dengan mata yang berkaca-kaca.

"honey, bee mohon dengerin penjelasan bee dulu"ucap addison membuat hatiku kembali sakit dan ingatan saat dia meninggalkan ku dulu kembali ku ingat.

"apa? Kamu jelasin apa? 3 tahun kamu ninggalin aku tanpa kabar, tanpa penjelasan, sekarang kamu datang minta kesempatan"jawabku seraya menatap addison yang terdiam mendengar jawabanku.

"sudah cukup, aku bahagia tanpa kamu. Kamu pergi ninggalin aku tanpa kejelasan kan, dan kamu berhasil buat aku berhenti ketergantungan sama kamu jadi silahkan kamu pergi lagi, hidupku gak butuh kamu"lanjutku seraya pergi meninggalkan ruanganku.

Didalam lift aku berusaha menahan air mataku karna ada beberapa karyawan di dalam lift itu, sampainya di lobbi fani langsung menghampiri ku dan aku langsung menariknya keluar menuju mobil yang sudah siap.

"hey ai, you okey?"tanya fani seraya menatapku dan saat itu tangisku pecah di hadapannya.

"it's okey, semua ada jalan keluarnya loe bisa cerita sama gua. Ada apa? "

Tangisku semakin menjadi dan fani hanya bisa menenangkan diriku, di pertengahan jalan tangisku mulai reda dan fani pun kembali menatapku.

"ada apa? "tanya fani sangat lembut.

"dia kembali fan, that bastard is back"jawabku dengan suara yang sangat parau.

"bastard? Who? "

Tanya fani yang membuatku diam menatapnya dan fani menatap mataku sangat dalam, yang membuat dia langsung menatapku seerti meyakinkan sasaran.

"Seriusly?"

"thomas addison?"ucap fani menatapku dan aku hanya menganggukan kepalaku.

"mau apa dia kembali setelah 3 tahun meninggal mu tanpa kejelasan, kamu tenang aja jangan fikirkan apapun tentang dia. Biarkan saja dia, jika aku melihat dia jangan salah aku jika wajah tampannya itu rusak denganku"ujar fani dengan emosi membuatku diam.

Sampainya dibandara aku merapihkan Wajahku yang sembab dan setelah itu langsung keluar dari mobil bersama fani, aku dan fani terus mencari keberadaan Rian, mommy dan daddy.

"heyy"teriak Rian yang membuat aku dan fani langsung menghampiri nya.

"kami nggak telat kan? "tanyaku kepada Rian.

"nggak tenang aja, masih ada 15 menit lagi eh tapi Ai. You okey? "tanya Rian padaku membuatku tersenyum.

"ya, I'm always okey. Don't worry"jawabku membuat rian menatapku tajam yang membuatku kabur dari hadapannya dan langsung memeluk mommy juga daddy.

"eh cantik mommy udah dateng"

"maaf lama ya mom"

"gapapa, eh tapi kamu baik-baik aja kan cantik?"tanya mommy membuat daddy menatapku juga dan lagi-lagi aku kembali tersenyum diatas lukaku.

"aku baik-baik aja mom"jawabku membuat mommy menatapku dalam dan daddy hanya mengusap kepalaku.

"oh ya mom, mommy jangan lupain aku ya nanti adek kangen kalau mommy lupain adek"ucapku membuat mommy tersenyum lalu mencium keningku.

"mommy gak akn lupain putri cantik mommy, adek juga kalau libur semester main kesana ya"jawab mommy dan aku hanya menganggukan kepalaku lalu memeluk mommy dan daddy ikut memelukku.

'andai aja kalau papih dan mamih seperti mommy juga daddy yang bisa selalu bersama dikeadaan apapun'ucapku dalam hati.

"Ai"panggil rian membuatku melepaskan pelukan dan menatap rian yang memanggilku.

"sana samperin dulu si sinyo nanti dia merengek seperti bayi"ucap daddy yang membuatku tertawa lalu menghampiri rian yang menatapku.

"Ai, gua tau loe lagi gak baik-baik aja tapi gua minta satu permintaan ke loe"

"apa? "

"keadaan loe harus baik-baik aja, walaupun gua tau hati loe gak baik-baik aja, mental loe juga gak baik-baik aja, tapi inget keadaan loe baik-baik aja tapi jika disuatu keadaan yang loe sendiri bisa ngendaliin diri loe, gua minta loe gak boleh lupain diri loe sendiri janji sama gua"ucap rian membuatku terdiam lalu tersenyum.

"I'm promise, gua akan baik-baik aja loe tenang aja ada fani juga kan yang selalu dan gua. Loe disana baik-baik ya, jaga diri, jaga hati inget ada fani yang nunggu loe disini, titip mommy ya kalau ada apapun tentang mommy atau daddy atau loe langsung kabarin gua ya"jawabku menatap Rian dengan mata yang berkaca-kaca.

"iya, gua akan langsung kabarin loe cengeng banget si loe"

Rian dan fani tertawa sedangkan aku kesal menatap mereka berdua, setelah itu tiba-tiba daddy memanggil Rian dan kami pun berpisah saat itu yang aku lakukan hanya menguatkan fani yang akan menjalankan LDR dengan rian.

"kita ke resto ya, kayanya loe butuh asupan deh untuk menjalani hubungan long distance relationship"ucapku seraya merangkul pundak fani dan membawanya masuk kedalam mobil.

"bilang aja loe laper"jawab fani sensi yang membuatku tertawa.

..

lupa tandai typo ya gays, Terimakasih

AFSHEERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang