Jam berjalan dengan cepat, setelah selesai ku mengerjakan tugas angga kembali masuk kedalam ruangan ku dan bilang jika klien sudah menunggu diruang metting saat ini.

Membuatku bersiap lalu menyerahkan berkas yang tadi ku pelajari ke angga dan berjalan keluar menuju ruang metting, aku menenangkan diriku agar tidak nervous saat presentasi nanti.

Saat aku membuka pintu ruang metting mataku tertuju kepada lelaki yang saat ini sedang menatapku dengan senyum yang tak pernah ku lupakan, dia berdiri dan berjalan menghampiri diriku yang sudah masuk kedalam ruang meeting.

"halo honey, bee merindukan honey nya"ucapnya sangat pelan, hanya aku dan dia yang mendengar nya.

Aku tersadar dan langsung menundukan kepalaku lalu mengambil nafas dalam-dalam,
"jadi klien kita kali ini, tuan Thomas Addison Dudley"ucapku seraya lelaki yang ku panggil dengan nama lengkapnya.

"iya nona"jawab angga.

"selamat datang kembali tuan addison"

"ini untukmu, bunga mawar putih adalah bunga favoritemu"

"Thank you, apa bisa kita mulai metting kali ini? "tanyaku yang membuat angga memintaku dan lelaki yang pernah ada di kisah hidupku itu untuk duduk di bangku masing-masing.

Angga memulai metting kali ini dan setelah itu dia menyerahkan presentasi kepadaku, aku berusaha dengan sangat untuk profesional dan melupakan rasa sakit saat aku melihat lelaki yang pernah meninggalkan ku di masalalu itu.

2 jam metting itu setelah presentasi dan berdikusi akhirnya kesepakatan kerja sama terjalin yang membuaku minta angga untuk membuat kontrak kerja sama,
"terimakasih sudah mau bekerja sama dengan praditya"ucapku seraya mengulurkan tanganku kepada rekan bisnis ku yang saat ini sedang menatapku.

"senang bertemu dengan mu kembali dan bekerja sama dengan praditya"jawabnya seraya menerima uluran tanganku.

Selesai itu aku langsung pamit pergi dari ruang metting dan meninggalkan angga bersama addison juga sekretaris nya, aku kembali keruangan ku tapi saat ku buka pintu mataku tertuju kepada papih yang saat ini sedang duduk di bangku ku.

"hay putri papih"ucap papih seraya berdiri dan menghampiri ku.

Aku terdiam ditempat ku saat ini dan papih langsung memelukku saat dia sudah berada dihadapanku, lagi lagi aku hanya diam saat papih memelukku tak ada niat ingin membalas peluk kan itu sampai papih melepaskannya.

"ada apa papih kesini? "tanyaku seraya menatap papih.

"tidak boleh kah papih bertemu dengan putri papih?"tanya balik papih membuatku menghela nafas dan menatap papih malas.

"tidak ada yang melarang untuk itu, tapi aku sedang buru-buru diriku sudah ditunggu fani dibawah"jawabku seraya membereskan hand bag dan laptop milikku.

"tapi papih kesini ingin mengajakmu makan siang, sekalian ada yang ingin papih bicarakan"

"lain waktu aja, fani sudah menunggu dilobbi pih"

"sayang cobalah papih minta sedikit saja waktumu"ucap papih membuatku menatapnya serius.

"minta waktu? Saat ini, dulu kemana aja pih saat adek berharap semua waktu adek diisi oleh papih. Papih hanya sibuk kerja, kerja, kerja dan kerja, saat aku tanya jawab papih selalu 'ini semua kan untuk adek, untuk kehidupan adek' adek gak minta bergelimang harta pih, cukup isi waktu weekend adek dengan kumpul keluarga bukannya pertengkaran yang selalu adek dengar"ucapku yang berusaha untuk tidak menggunakan emosi.

Papih terdiam mendengar ucapanku dan saat papih akan menjawab ucapanku tiba-tiba ada suara yang sangat familiar diingatanku, membuatku berbalik dan menatap orang yang saat ini sudah masuk ruanganku.

AFSHEERA जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें