🐯

1.3K 112 11
                                    

Happy Reading📖
❃.✮:▹ ◃:✮.❃



tok tok tok

kiraana berhenti tertawa dan menatap tajam pintu kamarnya dan mengumpati orang yang mengganggu kesenangan nya.

"masuk"

pintu terbuka dan terpampang lah seorang pria tampan tinggi dan kekar lalu pria itu membungkuk sopan di depan kiraana dan sekarang kiraana mengerti pria ini mungkin adalah bawahan dari pemilik tubuh ini.

"maaf Queen karena saya mengganggu tapi saya harus memberitahu kalau kelompok mafia kita sedang di serang oleh beberapa kelompok mafia baru"

kiraana menatap pria itu dingin lalu kiraana menyeringai.

"siapa nama lo dan umur lo?"

pria itu langsung menatap kiraana dengan mata berbinar karena selama bekerja pria itu selalu di acuhkan tapi sekarang nyonya nya berbicara pada nya sungguh perasaan senang langsung merayap pada hati pria itu.

"nama saya Mark nyonya dan umur saya 24 tahun"

mark itu tersenyum cerah membuat kadar ketampanan nya berkali-kali lipat terlihat dan kiraana tidak suka itu karena senyuman pria itu terasa sangat menyilaukan matanya.

"mulai sekarang jangan tersenyum kecuali saya yang menyuruh"

kiraana langsung meninggalkan mark ke kamar mandi untuk melanjutkan mandi nya yang tadi tertunda dan sama sekali tidak melihat raut sedih dari pria itu.

"apa nyonya membenci ku apa aku barusan melakukan kesalahan? tidak tidak aku akan meminta maaf pada nyonya walaupun nyawa ku taruhannya"

kenapa mark itu bilang nyawa taruhannya? ya karena dulu saat mark itu pertama kali bekerja di situ sudah membuat kesalahan yang membuat dirinya di cambuk lima puluh kali dan di kurung di gudang juga sama sekali tidak di berikan makan selama lima hari, kesalahan mark dulu adalah tidak sengaja menjatuhkan pistol kesayangannya nyonya nya dan itu adalah sebuah ketika sengajaan.

jujur pria itu mencintai nyonya nya dan dulu pernah sekali mark menyatakan cinta nya tapi nyonya nya menolak nya dan berakhir mark kembali di hukum tapi kali ini lebih parah yaitu memasukkan mark ke kandang dua beruang lapar dan berakhir kehilangan tangan kiri nya dan sekarang tangan nya di ganti dengan tangan robot.

setelah beberapa menit kiraana keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar.

"kenapa masih berada di sini?"

kiraana sedikit bingung karena melihat wajah panik mark.

"ma-maaf"

kiraana langsung terkejut saat mark tiba-tiba bersujud di depannya dan kiraana yakin pasti lutut mark sakit karena mark barusan seperti langsung menjatuhkan dirinya dan langsung bersujud.

"maaf untuk apa?"

"nyonya barusan bilang saya tidak boleh tersenyum apa saya melakukan kesalahan jika saya salah saya mohon maafkan saya"

kiraana sangat sangat yakin kalau sekarang mark sedang menangis sangat terlihat bahu pria itu tengah bergetar hebat.

kiraana memutar mata jengah lalu mendengus karena harus menghadapi pria dewasa yang sepertinya masih memiliki jiwa bocil.

"berdiri"

kiraana kembali mendengus kala mark masih saja bersujud.

"berdiri!"

bentakan kiraana yang tiba-tiba membuat mark terperanjat kaget dan langsung mendongak untuk menatap kiraana.

sangat terlihat sekali di wajah kiraana bahwa sekarang dirinya tengah kesal.

lalu mark berusaha untuk berdiri tapi langsung kembali terjatuh karena lututnya yang sakit bahkan lututnya berdarah.

"huft menyusahkan"

kiraana langsung membantu mark untuk berdiri dan mendudukkan nya di sofa yang berada di kamar.

mark kembali menunduk ketika melihat kiraana tengah menatap tajam dirinya.

begini nih yang gak kiraana suka yaitu kelemahan nya kelemahan kiraana adalah orang yang memiliki jiwa anak-anak apalagi melihat mark yang kini tengah menangis dan ketakutan membuat kiraana tidak tega.

mark kembali menangis karena melihat kiraana yang pergi tapi kiraana langsung kembali dengan membawa kotak P3K lalu berlutut di depannya membuat mark langsung menjauhkan kakinya bukan karena mark takut di sakiti tapi karena merasa tidak pantas saat melihat kiraana berlutut di hadapan nya seharusnya dirinya lah yang berlutut bukan kiraana.

kiraana hanya menghela nafas lembut lalu menarik kedua kaki mark untuk berada di hadapan nya.

"dengar ya mark gue gak marah sama lo "

kiraana berkata dengan sedemikian lembut membuat mark bahagia karena nyonya nya memanggilnya dengan namanya apalagi dengan suara lembut nya biasanya nyonya nya sekali bicara dengan nya pasti hanya akan membentak ataupun teriak-tetiak.

kiraana mendongak untuk menatap mark lalu tersenyum.

selama kiraana mengobati lutut mark, mark terus saja menatap kiraana penuh arti tanpa sepengetahuan kiraana.

"sudah selesai sekarang keluarlah gue mau siap-siap dulu"

kiraana kembali berdiri dan di ikuti mark yang juga berdiri walaupun agak sedikit kaku karena lutut nya masih sakit.

mark lalu keluar dari kamar kiraana dengan senyuman yang terpatri indah di wajah tampangnya sedangkan kiraana kembali dengan wajah datar.

Transmigrasi Kiraana {Harem} 👑Where stories live. Discover now