2

468 53 1
                                    

Happy Reading


"Hahahahaha !"

"Udah gue bilang jangan nantangin Ares. Nggak percaya sih." sahut Lana, sepupu Ares.

"Ayo Bang, diabisin nih Samyang dengan toping Bon Cabe level 50. Spesial buatan gue." Aras meletakkan sepiring mie instan laknat itu di hadapan Arda dengan smirknya.

Ares beserta kedua adiknya dan para sepupu sedang berkumpul di rumah Arda.

Adik-adik dan para sepupunya cekikikan melihat Arda menelan ludahnya.

Diantara semua kelebihan Arda, hanya satu kelemahannya. Selalu kalah jika bermain game.

Tadi Arda menantang Ares untuk mengalahkannya bermain PES.

Ares yang memang selalu menang melawan siapapun hanya tersenyum kalem.

Ares tertawa melihat Arda ketakutan menatap sepiring mie instan itu.

Adik-adik dan para sepupunya berhasil membuat Ares melupakan sejenak masalahnya.

"Yaelah, Bang. Cupu ah nggak berani ngabisin ini mie, yang gentle dong." Lana masih menggoda kakak iparnya itu. Gadis tomboy yang merupakan anggota tentara itu tertawa terpingkal-pingkal.

"Atau mau ditambah lagi nih bubuk cabenya ?" tawar Aiden, adik bungsu Ares.

Ares yang sedari tadi duduk memperhatikan akhirnya turun tangan.

"Udah, kita makan rame-rame aja. Kasian kalo Arda abisin sendiri. Kalo dia sakit, nanti Mbak Ala yang repot juga."

Ala, istri Arda yang sedari tadi duduk dengan perut yang besar hanya meringis lucu melihat suaminya dikerjain.

Dia sangat tahu kalau Arda paling tidak suka dengan makan makanan pedas.

Akhirnya mie laknat itu dimakan bersama-sama.

Ares terkekeh pelan melihat Arda yang mengusap dada, lega karena gagal memakan mie laknat itu.

***

"Re, gue ke toilet dulu ya. Kebelet nih, perut gue mules banget."

Belum sempat Reyya mengiyakan, Kara sudah melesat dengan cepat pergi ke toilet. Reyya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Pagi ini dia akan ke kantornya. Kara, pengawal Reyya tiba-tiba sakit perut. Reyya pun menunggu Kara selesai menuntaskan hajatnya.

Sebelum berangkat ke kantor, Reyya ingin memberikan puding mangga buatannya untuk Ares.

Ya, seperti ayahnya, Ares juga menyukai segala jenis makanan dengan bahan dasar mangga. Reyya tahu soal itu buah dari hasil stalkingnya.

Biasanya Ares akan berada di depan ruang makan menunggu Papanya selesai sarapan lalu dilanjutkan untuk mengawal orang nomor satu di negeri ini.

Reyya pun menuju ruang makan untuk menemui Ares sekaligus mengucapkan terima kasih padanya.

Dari jauh Reyya bisa melihat Ares dengan setelan jas yang bagi Reyya makin terlihat beribu kali lipat tampan dan cool.

"Mas Ares !" Reyya memanggil setengah berteriak.

Ares yang merasa namanya dipanggil pun mencari sumber suara.

Ares menoleh ke kanan dan mendapati Reyya sedang berjalan ah ralat, setengah berlari mendekat padanya.

"Oh... Hai Re. Udah sembuh lukanya ?" tanya Ares.

"Aman, Mas. Nih gue buatin puding mangga untuk lo. Ini gue buat sebagai bentuk terima kasih karena udah nyelametin gue." Reyya menarik jemari Ares agar menerima tupperware berisi puding mangga buatannya.

The Edge of BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang