part 3

17.4K 803 15
                                    

Seperti dugaan Vira dan Rendra sebelumnya . kedua belah pihak keluarga mereka sangat antusias dengan keputusan mereka berdua untuk menikah.

“Tuh kan apa Mama bilang, kalau jodoh nggak kemana, Udah ngiter kemana-mana nemunya si Rendra juga!” komentar Mama Vira yang sudah mulai lupa’ tragedy Beni’ itu. dan sudah berbahagia karna telah menemukan ‘calon menantu’ baru.

“Kenapa nggak dari dulu aja sih kalian nikahnya? Nunggu tua dulu baru sadar ya??” kali ini komentar Mama Rendra yang sama hebohnya dengan Mama Vira.

“ Cih, nunggu sama-sama nggak laku dulu ya baru pada nikah?” komentar Fajar paling nylekit dan langsung dapat jitakan dari Vira. Anak itu memang bermulut pedas.

“Tuh kan, Bang! Akhirnya ke Mbak Vira juga, Ngakunya aja sahabatan, Taunya nikah- nikah juga!” sahut Candra, adik Rendra yang sekomplot dengan Fajar. Hanya saja anak ini sedikit lebih manis dari Fajar dalam hal berbicara. Bukan dalam hal berbicara saja, dalam hal penampilan juga. Kalau Fajar lebih serampangan dan cuek, sementara Candra lebih mirip boyband-boyband zaman sekarang, lebih metromini, ehm..metroseksual.

Sementara para Ayah senang-senang saja berbesanan dengan ‘mantan tetangga’ hanya berkomentar supaya cepat-cepat melaksanakan pernikahan mereka.

Fajar dan Candra tengah asyik mengobrol di teras belakang, ketika para orangtua dan kakak-kakak mereka tengah membicarakan acara pernikahan. Dan mereka berdua tidak tertarik untuk mengikuti agenda para orangtua itu.

“Lu ngerasa aneh nggak mbak Vira sama Bang Rendra tiba-tiba pengen nikah gitu? Perasaan mereka nggak pernah pacaran deh,” kata Fajar masih sambil memasukkan kacang goreng ke mulutnya.

“Udah ngebet kali.” jawab Candra ngasal masih sambil twitteran dengan hapenya.

Fajar memiringkan kepalanya.

“Jangan-jangan mereka kawin kontrak kayak yang di sinetron-sinetron itu!” sahut Candra lagi.

Fajar melempar kacang kekepala Candra, “Dasar otak sinetron!”

“Eh, gue serius, Jar, barangkali aja kan? Awalnya mereka pura-pura nikah, terus akhirnya jatuh cinta beneran! Wah pasti romantis! Gue yakin, kalau Dea gue ceritain ini, pasti dia seneng banget!” kata Candra lalu teringat pada Dea, pacarnya yang memang menyukai hal hal yang berhubungan dengan romantis-romantisan macam sinetron atau drama drama, dan Candra sepertinya memang sudah ketularan Dea.

“Ah, males ngomong sama elu! Bawaannya sinetron mulu!” kata Fajar lalu meninggalkan Candra. Bergaul lama-lama dengan Candra membuatnya terkena sindrom sinetron. Apa-apa bawaanya ‘jangan-jangan’ mulu. Kapan benerannya?

***

“Rias pengantin sudah, gedungnya sudah, catringnya juga sudah, undangan besok pagi baru dikirim samplenya, kalo bagus bisa langsung diperbanyak!” kata Vira menchecklist semua keperluan pernikahan mereka pada Rendra saat mereka makan siang bersama. Sebenarnya bukan Vira yang mengurusnya sendiri, Rendra menyerahkan pada Vira, sementara Vira lebih percaya pada Mamanya dan calon mertuanya, hanya sesekali saja dia memberi pendapatnya.

“Kamu mau pakai kerudung di pernikahan kita nanti?” Tanya Rendra lagi memastikan tentang keputusan Vira untuk mengenakan busana islami saat pernikahan nanti. setahu Rendra, Vira adalah gadis yang sama sekali tidak berminat pada jilbab, meskipun dari segi perilaku maupun pakaian, Vira nggak kalah dengan para jilbaber, bahkan kelihatan lebih baik. Tapi selama ini Vira tidak menunjukkan tanda tanda dia ingin mengenakan hijab, bahkan dalam kehidupan sehari harinya.

Vira mengangguk mantap.” Insyaalloh. Hm..rencananya saya malah mau permanent pake jilbab setelah nikah ntar, menurut kamu gimana?”

“Bagus! Kenapa nggak dari dulu dulu aja, neng?”

9 END 2 OUTS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang