" Aku memasangnya, Ada apa? " Tanya nya

" Rika menghilang! Aku harus mencarinya! " Jawabku.

" Apa?! " Profesor angasa terkejut

" Baiklah, apa kau butuh mobil? " Tanya nya.

Aku memeriksa kacamata ku untuk melihat keberadaan Rika, lalu aku berhenti berlari.

" Tidak perlu profesor, dia cukup dekat " Ucapku lalu mematikan ponsel

Ia tak jauh dari sini, dia berada di taman yang dekat dengan sekolah, entah apa yang dia lakukan di sana, semoga ia baik baik saja.

Aku berlari secepat mungkin, aku takut ia kenapa napa karena sendirian di malam hari.

Beberapa menit, aku sampai, aku melihatnya sedang duduk di atas ayunan sambil melihat ke arah langit.

Aku mendekati nya perlahan, mungkin dia sudah menyadari kedatangan ku, tapi aku akan tetap perlahan mendekatinya lalu duduk di ayunan sebelahnya.

  " Anu.. Rika? " Aku menengok ke arahnya, aku melihat tatapan nya yang kosong.

" Bulan nya indah bukan? " Tiba tiba dia bilang seperti itu dengan nada yang lembut.

Perhatian ku langsung beralih ke bulan purnama yang bersinar terang malam itu.

" Aku ingin menenangkan diri di kesunyian malam, sambil menatap bulan yang indah, sepertinya aku membuat takagi-niisan khawatir ya? Bahkan kau sampai ke sini " Lanjutnya sambil tersenyum.

" Senangnya karena aku berada di dekat orang orang yang mengkhawatirkan aku dan sayang padaku, terimakasih " Aku terus mendengarkannya, aku hanya diam di sampingnya sambil menunduk.

Aku masih bisa merasakan rasa kesedihan dari suaranya, namun juga rasa lega yang sangat jelas.

Aku diam diam memberikan pesan kepada takagi-san lewat email bahwa aku sudah menemukan Rika dan sedang menemaninya menenangkan diri supaya ia tak terus mencari sambil merasa khawatir.

Rika POV:

Aku sedikit mengayunkan ayunan yang ku duduki sambil menikmati angin malam yang dingin.

Lalu berhenti..

" Maaf, tentang tadi sore, aku benar benar kehilangan kendali " Ucap ku pelan

" tidak apa apa.. Sudah sewajarnya kau merasa kesal dengan alasan bodohnya itu.. " Balas conan dengan nada yang tenang, membuatku semakin nyaman.

" Dulu saat aku di dunia ku sebelumnya, aku selalu berfikir tentang kalian dan bilang " Enak ya.. Andai saja aku bisa berada di lingkungan yang adil dan baik kalian, bersama kalian tertawa tanpa berfikir harus membunuh orang lain " Tapi di sisi lain aku takut..." Aku mengencangkan kepalan pegangan ku.

" Aku takut saat aku berada di dunia kalian, aku tidak bisa menjadi siapa siapa bagi kalian, hanya bisa melihat kalian bahagia dan tertawa bersama, melakukan hal keren dan sebagainya dari kejauhan " Tanpa sadar aku menceritakan hal itu, rasa sedih juga bahagia tercampur dalam diriku.

Conan POV:

Setelah ia menceritakan hal itu, air matanya menetes tiba tiba, mungkin ia juga tak menyadarinya.

Mau berusaha tetap kuat supaya orang lain tidak khawatir.

Menutupi luka nya demi kebahagiaan orang lain.

Dan saat ia benar benar ingin melepas rasa kesedihannya namun tak mau menunjukannya, terkadang air mata nya itu akan keluar di saat ia benar benar tidak kuat.

Rika yang terbebani oleh masa lalu nya, walau orang bilang " Lupakan lah, itu hanya masa lalu kau tak perlu memikirkannya lagi, dan terus maju " Mungkin kata kata itu akan sedikit menyemangatinya, namun semangat itu tetap tak akan menutup masa lalu nya.

Semua orang berbeda beda, ada yang sangat kuat dalam menutupi masalah, ada juga yang benar benar tidak kuat dengan masalah besarnya dan ia baru tenang jika di bercerita kepada orang lain, namun terkadang orang itu juga berfikir " Jika aku menceritakan masalah ku, aku takut dia malah berfikir kalau masalahku hanya masalah biasa tapi sudah seperti ini " Lalu ia memutuskan untuk diam.

" Hmm..." Aku tertawa kecil " Jadi itu lah mengapa kau mendobrak masuk langsung ke situasi yang berbahaya dengan ingin bergabung melawan organisasi hitam? " Tanya ku

Aku melihat wajahnya yang sedikit memerah " Begitu deh.. " Jawabnya dengan tersenyum.

" Tapi saat aku masuk ke dunia ini aku sudah bertekad untuk membantu kalian, karena hanya itu untuk memanfaatkan kekuatan ku ini " Lanjut nya.

Aku menghela nafas dan tersenyum " Kau ini... "

Rika POV:

Aku tidak memberitahu conan semuanya, tapi sepertinya ia memahaminya.

Alasan aku sangat kesal dengan pelaku itu adalah..

Karena ia sama dengan ayahku yang bahkan membunuh orang orang yang menghalanginya untuk mendapatkan uang.

Seperti ibuku yang ia bunuh saat aku berusia 5 tahun, kakek nenek ku yang juga di bunuh saat itu, lalu satu satunya orang yang masih bisa ku anggap sebagai keluarga, paman ku.

Saat semuanya sudah tiada, aku berfikir kalau aku sudah tidak memiliki yang bisa di sebut " Keluarga " Lagi..

Namun...

Tiba tiba aku berada di dunia ini, mereka menyayangi ku walau aku orang asing.

Sejak pertama kali aku tersadar bahwa aku telah masuk ke dunia ini, aku sudah banyak merasakan kehangatan yang biasanya di dapatnya dari keluarga.

Takagi, Sato, Conan, Haibara, Ayumi, Misuhiko, Genta, Ran, dan yang lainya.

" Terimakasih " Ucap ku pelan.

Conan tersenyum lalu bangun dan menarik tangan ku.

" Ini sudah malam loh, anak anak seharusnya tidak boleh sendirian " Ucapnya dengan senyuman yang bagiku sangat melegakan

" Ayo pulang " Ajak nya dengan senyuman ceria.

Aku bangun dan tersenyum " Baiklah, ayo pulang "

Akhirnya conan mengantarku sampai rumah.

Saat sampai takagi-niisan langsung memelukku dan selalu bilang " Syukurlah kau baik baik saja "

Aku hanya bilang maaf tapi ia dengan cepat langsung memaafkan ku, tanpa banyak bertanya yang tidak tidak dan itu membuatku nyaman.

- - - - - - - - -

Conan : " aku tidak tahu, tapi kurasa semuanya sudah baik baik saja. "

 "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Where stories live. Discover now