Ärlðjï Çðµþlê [3]

145 33 1
                                    


Malam ini, Gadis bernama Rose itu tengah membaca buku dairy milik sang pemilik tubuh, dengan membaca nya Carler tidak hanya mendapat ingatan yang tiba tiba muncul begitu saja, tapi juga mengetahui tentang apa yang di inginkan oleh sang pemilik tubuh.

"Gadis bodoh, sudah tau kekasihnya hanya cinta dengannya masih saja takut sama orang yang mencintai kekasihnya itu, heh saingan terbesar adalah orang yang di cintai bukan yang mencintai" Dengan kesal Rose melempar buku kecil itu entah kemana

Setelah mandi tadi tubuh Rose memang terasa lebih segar namun dirinya masih malas untuk menganti handuk yang membalutnya.

Benda pipih yang ada di nakas tiba tiba saja menyala, lalu berbunyi, dengan santainya Rose beranjak dari queen size dan menghempaskan bantal yang dia peluk tadinya.
Tangannya kini menggeser tombol telpon berwarna merah dengan asal, saat ingin memastikan lagi tidak ada bunyi apapun, Rose merasa bingung apa dia salah geser tombol, namun beberapa detik kemudian benda pipih itu berbunyi lagi, Rose akhir nya menggeser gambar telpon berwarna hijau, tak lama muncullah wajah laki laki yang sayangnya tampan bin sempurna.

Entah kenapa pipi Rose bersemu merah, ada rasa gugup saat melihat tatapan laki laki yang ada di ponselnya, mungkin ini perasaan dari sang pemilik tubuh sebelumnya, tapi Carler sebagai seorang gadis juga cukup mengagumi laki laki di depannya dengan sekali lihat.

"Merindukanku sayang" Bagaikan tertiup oleh angin dingin bulu bulu lembut Rose merinding saat mendengar suara indah dari laki laki itu

"Kata siapa aku merindukanmu, lagian aku juga gak kenal" Ujar Rose yang sialnya mampu membuat laki laki itu mengerutkan keningnya

"Coba ulangi lagi" tekan cowok itu dengan dingin

Rose yang sekarang tidak tau menau tentang bagaimana sikap sang pemilik tubuh dengan laki laki di ponsel ini hanya diam.

"Kamu baik baik saja kan, ku dengar dari V jika tadi dia melihatmu tidur di kelas"

"Aku sedikit pusing, seperti nya"

"Baiklah aku akan kesana, ganti bajumu jika tidak mau ku Terkram nanti" Setelah mengatakan itu panggilan Vcall terputus.

Rose mengamati pakaiannya, tangannya menepuk keningnya dengan keras, dan itu sangat sakit, benar saja laki laki itu akan menekram nya, bahkan Rose tanpa melihat tubuh nya yang masih dililit oleh handuk putih dengan santainya menerima panggilan Vcall dari laki laki.

Dengan cepat Rose menganti pakaiannya, setelah memilih cukup lama akhirnya Rose menemukan pakaian yang cocok dengan selera mata.
Setelah menemukan pakaian yang ingin dia pakai, sekarang Rose sedang menyisir rambut, dan sedikit memoles wajah cantiknya hingga semakin terlihat cantik.

Tok tok tok

"Nona, Tuan Jimin sudah datang" Teriak seseorang dari luar kamarnya

Tanpa Rose sadari kedatangan Jimin yang begitu cepat, sama sekali tidak menganggu pikiranya sedikitpun.

"Iya, aku akan keluar"

Rose berjalan Santai menuruni tangga, lalu menghampiri laki laki yang tengah fokus dengan ponselnya, saat sudah berada di depan laki laki itu, Rose sengaja berdehem agar Jimin mengetahui keberadaan nya

"Ehem" Laki laki itu mendongak

"Kemarilah" Dengan tidak sopan nya Jimin menarik tangan Rose hingga jatuh duduk di pangkuannya

Carler yang berada di tubuh Rose sangat merasa tidak nyaman dalam posisi seperti ini, ditambah lagi dirinya sama sekali tidak pernah diperlakukan seperti itu, atau saja laki laki itu akan mati ditangan Carler.

Ärlðjï Çðµþlê"ᴶⁱʳᵒˢᵉNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ