Chapter ini mengandung beberapa topik sensitif seperti masalah kesehatan mental, percobaan bun_h diri, self-h_rm, dan sebagainya.
Jika merasa tidak nyaman dengan hal tersebut silakan untuk melewati chapter ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya mohon maaf menyampaikan hal ini, tetapi anak anda didiagnosa mengalami PTSD, gangguan kecemasan, dan GDM. Saya sarankan untuk menjalankan terapi pemulihan dan menghindarkan dia dari hal-hal yang dapat memicu rasa trauma-nya."
"....."
"Maaf... Ayah, ibu.."
"Sayangku, tak perlu meminta maaf, kau pasti bisa melewati ini kau yang terbaik."
"Kami akan selalu ada di sisimu, kau sungguh luar biasa kuat."
Sakit... Tentu saja, mendengar orang yang dekat denganmu memiliki masalah dengan kesehatan mental mereka.
Terlebih lagi, jika malah orang terdekat yang membuat mereka seperti ini.
Tali, obat-obatan, pisau, cutter, tembok.. Sebuah saksi bisu percobaan 'bunuh diri'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Madam's Screams, Devildom pukul 08:25 am. Memandang kosong specialcheesecake di atas meja, bahkan tak nafsu untuk memakan dessert yang menjadi favorit mu di Devildom.
Kau kembali ke Devildom beberapa hari lalu, sedang hari ini Thirteen mengajakmu untuk jalan-jalan santai. Gadis reaper itu masih sibuk memilih apa yang ingin ia pesan, kau hanya memandanginya dari tempat duduk mu.
Detik kemudian ia kembali dengan parfait dan macaroons, lalu memandangmu dengan senyum selicik rubah di wajahnya.