/16/ Yang Sebenarnya

Start from the beginning
                                    

Sekarang ia harus memutar otak agar dapat pergi ke kantin tanpa menarik banyak perhatian terutama dari pria aneh itu.

"Keys, makan di mana? Gue mau batagor Mang Dadang di belakang gedung nih, ikut nggak?"

Telinga kiri Keysha bergerak seperti kucing, lalu menatap David yang sedang memamerkan senyum pepsodent.

"Mending di sana aja sih, agak sepi soalnya. Kalau di foodcourt mah rame, lo jelas bakal ditanyain sama para ghibah hunter." David ketawa cengengesan. "Sama gue aman, Keys, nggak kepoan kok orangnya, paling positive thinking doang, gue anggap lo sama Boss Gal cuma berbagi keuwuan aja buat asupan mata kita-kita."

Bangke!

Keysha berdeham kecil, pura-pura stay cool padahal pengen koprol saking bingungnya. "Duluan aja, nanti gue nyusul. Masih tanggung nih kerjaan gue." Keysha berbohong, pura-pura fokus ke komputer, padahal sedang stalking akun perlambean.

"Oh, oke. Bawa santai aja, nggak usah panik," kata David lalu nyengir lagi sebelum berlalu pergi.

Setelah memastikan semua orang telah pergi, barulah Keysha beraksi. Mengeluarkan jurus mengambil langkah seribu tanpa suara, keluar ruangan seperti mata-mata di film Mission Impossible, merayap di dinding seperti ninja Hatori.

Dan, selamat. Keysha berhasil mencapai gerobak Mang Dadang dengan selamat....

Namun sial, ternyata om-om itu ada di sana juga!

Keysha berbalik cepat, siap mengambil langkah sambil mendengarkan suara alarm di kepala yang kembali berbunyi: mugungwha... kkoci... pieot seumnid

"Lho, Keys... ngapain bediri di sono? Sini woy!"

Dwarrr!! David bangsat!

Keysha memejamkan mata, berharap pria itu tidak melihatnya, tapi mustahil, karena suara berat-berat seksi itu kini menyapa telinganya, disertai sebuah sentuhan di lengan Keysha.

"Makan, saya sudah pesankan buat kamu. David bilang kamu mau batagor."

Hah, kapan Keysha ngomong gitu sama David?!

Keysha mendelik horor kepada cowok yang menjebaknya hari ini, David hanya meringis saja sambil menikmati batagornya.

Mau tidak mau, Keysha berjalan pasrah ke bangku panjang Mang Dadang, duduk menghadap David yang dibatasi meja, dan Gala duduk di sampingnya.

"Makasih ya, Boss, traktirannya. Nambah lagi boleh, kan, hehe...." David cengengesan saja dan memenuhi tempat itu dengan suara kerupuk Bandung.

"Boleh."

Lalu tidak lama kemudian Tika, Tiara dan Ibram nongol juga. "Boss, kita makan di sini juga ya, nasi soto warung Bang Jamal tutup. Apes banget kita," kata Ibram. "Eh, ada Keysha juga."

Nggak usah basa-basi busuk, langsung aja interogasi gue sekarang! Keysha berteriak melalui tatapan matanya.

"Udah lama nggak makan bareng sama Boss Gal." Tika ikut bersuara dan mengambil tempat di samping David. Mereka berempat duduk menghadap Gala dan Keysha, seolah ingin mencari kursi terbaik agar bisa menonton langsung interaksi dua orang pencipta skandal pagi ini. "Biasanya tiap makan siang pergi mulu sama bos-bos besar dan tetua kantor. Iya nggak, guys?"

"Bener banget."

Keysha diam saja, membiarkan teman-teman satu divisinya ribut berbicara ngalor ngidul sambil menunggu pesanan mereka dibuat.

Dan di antara keributan itu, Gala tiba-tiba bersuara. "Mama nyariin kamu tuh."

Keysha terbatuk.

Darling Of MineWhere stories live. Discover now