/5/ Cobaan Terberat

2.3K 622 119
                                    

Yang masih bandel komen next gue jodohin sama Doddy Soedrajat

****

Mobil sudah berhenti sejak lima menit yang lalu, akan tetapi Galawira belum berkeinginan menyudahi kesibukannya untuk melihat wajah Keysha yang sedang tertidur pulas.

Laki-laki itu juga belum berniat membangunkan Keysha yang terlihat sangat lelah. Gadis itu tidak berbohong, bahkan tidak lama setelah duduk di kursi penumpang, ia sudah jatuh tertidur. Tanpa terusik sama sekali, seolah ia sedang terlelap nyaman di kamarnya sendiri.

"Kalau lagi diem begini keliatan kalem, tapi tetep bocah," komentar Gala sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Keysha. "Bangun, Key, nanti kebawa ke apartemen gue berabe," gumam pria itu lirih.

Pria itu menyunggingkan senyum tipis, membayangkan jika ia benar-benar membawa Keysha ke apartemennya. Tapi... untuk apa? Bukankah mereka sudah berada di depan rumah gadis itu?

Sialan. Bahkan di bawah temaram lampu jalan, Galawira masih dapat melihat kecantikan alami gadis itu.

Pria itu mendengkus keras, ia tidak boleh berlama-lama melihat Keysha, jadi sesegera mungkin ia keluar dari mobil, membuka pintu penumpang di sisi Keysha dan melepaskan seat belt gadis itu lalu menggendongnya memasuki area rumah Keysha.

Rumah Keysha adalah rumah minimalis dua lantai yang tidak terlalu besar sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk Nimar membuka pintu ketika ia mendengar bel berbunyi nyaring.

"Lho, si Gala? Eh, kenapa pula sama Keysha, Gal?"

Wanita itu terlihat panik, lalu celingukan ke belakang tubuh Gala, mencari motor Keysha.

"Keysha ketiduran, Mi."

"Motornya ke mana?"

"Sama Junnet, Keysha ikut saya barusan."

Nimar membulatkan mulut lalu mempersilakan pria itu masuk. "Taruh di sofa saja, Gal, nanti biar kusiram air anak itu biar dia bangun."

Lalu Keysha pun merengek, mengeratkan pelukannya di leher Galawira ketika ia akan meletakkan gadis itu di sofa.

"Bah, bisa kali si kucrut ini bertingkah," gerutu Nimar melihat tingkah putri semata wayangnya. "Sudahlah, Gal, kau bawa saja sana ke kamarnya."

Pria itu mendelik, menatap horor kepada Nimar yang terlihat santai saja saat mengucapkan kalimat tersebut.

"Cepat, nanti papinya bangun bisa dilibas habisnya kau."

Galawira mengangguk lalu membawa Keysha ke lantai atas, tentu tidak sulit untuk mengetahui kamar Keysha karena ketika remaja ia pernah menemani gadis itu bermain di sana bersama adik-adiknya.

Namun kini kamar Keysha sudah tidak dipenuhi dengan barbie dan berbagai macam mainan lagi, melainkan dipenuhi oleh poster dan koleksi album dari group idola Korea kesukaan Keysha.

"Mas Gal...."

Gadis itu bergumam dalam tidurnya, ia memeluk guling dan Galawira menarik selimut hingga menutupi leher Keysha. Pelan-pelan, pria itu duduk di sisi ranjang dan menunduk untuk melihat wajah Keysha. Disisihkannya helaian rambut gadis itu sebelum menghela napas panjang.

"Kamu adik kecilku, Key," bisik Galawira. "Ya, kamu adik kecilku...," ulangnya lagi sambil meyakinkan diri.

****

"Bang, ini gue nggak salah liat, kan?"

"Kagak. Gue juga ngeliat kok."

Keysha dan Junnet yang baru datang dikejutkan dengan kehadiran seorang pria berpakaian hitam dan berbadan kaku yang sedang berdiri seperti robot di depan minimarket.

Darling Of MineWhere stories live. Discover now