13 - Anak-anak Pak Nas

694 88 0
                                    

 Selamat malam tahun baru semuanya <3

Happy reading

.

.

.

Aku tidak menyesali hal-hal dalam hidupku, kecuali satu. Kehilanganmu

Kayla sejak pagi hanya berdiam diri di kamar. Ia kembali melanjutkan tidurnya saat Pak Nas dan Bu Joanna pergi ke istana merdeka. Hari sudah hampir petang, namun gadis itu masih betah berlama-lama di kamarnya. Ia tiarap di atas kasur, menatap bunga mawar putih pemberian Pierre yang ia letakkan di vas dekat meja rias. Gadis itu tersenyum. Ia tidak mengira seorang Pierre Tendean, sosok pahlawan di masa depan yang dikatakan cuek pada perempuan itu bisa salah tingkah karena bertatapan dengannya. Kayla terkekeh ketika ingat bagaimana Pierre tersedak saat sarapan karena mereka tidak sengaja bertukar tatap.

Ada perasaan aneh dalam hati Kayla. Ia jadi sering memperhatikan pemuda itu.

Padahal sifat Pierre sangat menyebalkan. Ia juga pilih kasih. Pemuda itu ramah pada semua orang, kecuali Kayla.

Namun di satu sisi pemuda itu juga manis. Ia punya sifat yang tidak terduga. Kayla masih penasaran kenapa kemarin Pierre tiba-tiba memberikannya bunga.

Kayla membenamkan wajahnya ke bantal. Merasa malu sendiri. Ia berguling-guling di kasur hingga membuat sprei kusut.

Ia asik dengan pikirannya sendiri hingga tidak sadar pintu di ketuk berkali-kali.

"Onty Saraaaaaahhhh..."

"Ontyyyyyyyy..."

Suara Ade dan Yanti bersahutan memanggil Kayla. Kayla bergegas membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, kedua kakak beradik itu menyambutnya di depan pintu dengan wajah antusias.

Ade dan Yanti mengerjap-ngerjapkan matanya. Mereka sedang berusaha meluluhkan hati Kayla untuk main bersama mereka. Tapi Kayla malah sengaja mengurung diri di kamar. Kayla mengurung diri di kamar bukan karena ia tidak ingin main dengan kakak-adik itu. Gadis itu hanya ingin menikmati waktu tidurnya.

Dulu saat masih sibuk menjadi artis ia sering tidak cukup tidur. Waktunya benar-benar dihabiskan hanya untuk syuting dan syuting. Setidaknya, meskipun ia terlempar ke masa lalu ia bisa menikmati hidupnya. Apalagi Pak Nas adalah orang berkecukupan, ia tidak perlu pusing memikirkan biaya sewa apartemen, listrik, dan kebutuhan lainnya karena sebagai Sarah kehidupannya sudah terjamin. Kayla juga menikmati setiap momen makan bersama dengan keluarga Pak Nas. Di kehidupannya sebelumnya Kayla selalu makan sendirian, ia sering kesepian. Kalaupun ia ingin keramaian, ia akan memilih makan di lokasi syuting dengan orang-orang yang sibuk sendiri.

Kayla sebenarnya memiliki selera makan yang buruk semenjak remaja, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk diet seperti teman-teman artisnya yang lain. Ditambah kegiatannya yang padat, urusan makan hanya untuk bertahan hidup. Yah setidaknya agar tidak pingsan di sela-sela kegiatan syuting.

Tapi anehnya, semenjak Kayla berada disini nafsu makannya menjadi baik. Ia jadi lebih banyak makan. Rasanya selalu menyenangkan menunggu jam makan dan makan bersama dengan keluarga Pak Nas.

Kayla akan selalu minta tambah nasi, dan orang-orang di meja makan akan tersenyum senang. Apalagi mbok Marni. Perempuan paruh baya itu senang sekali mencoba masakan-masakan baru dan sering menyuruh Kayla mencicipi. Dia akan memasak banyak dan Kayla dengan senang hati akan menghabiskan.

Will Never EndΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα