Four

1.9K 194 51
                                    

HUNKAI! SEKAI!

YAOI/BXB

SEHUN!DOCTOR

KAI!NURSING STUDENT

TYPO? DAH BIASAA

SELAMAT MEMBACAAA





"Kai!"

Langkah Jongin terhenti saat seseorang memanggil namanya. Ia berbalik melihat Chanyeol berlari kecil menghampirinya dengan senyuman lebar.

"Kemarikan, biar aku bawa."

Jongin menolak dengan menjauhkan tas dokumen berisi banyaknya hasil laporan miliknya dari jangkauan Chanyeol. "Tidak perlu, dokter Park."

"Baiklah." Chanyeol tidak bisa memaksa.

Keduanya melangkah ringan menuju lantai dua dimana divisi persalinan, rawat inap khusus masa nifas, dan ruang neonatus untuk bayi baru lahir digabung menjadi satu bangsal.

"Aku melihatmu keluar dari mobil Sehun. Apa benar?"

"Ya. Dokter Oh memaksa." Sebenarnya Jongin ingin menumpang bersama temannya yang satu shift sore ini. Tapi mendadak Sehun datang ingin menawarkan diri untuk mengantarnya yang langsung disetujui Yuri.

Jongin ikut masuk ke dalam lift, membiarkan Chanyeol menekan tombol angka dua untuk tujuan mereka.

"Kai."

"Ya, dokter Park?"

"Kira-kira kalau menolong plasenta mau tidak?"

"Memangnya saya boleh masuk ke dalam?"

Praktek klinik mereka memang mendapatkan ruang bersalin, semua kelompok pasti dapat giliran piket di divisi tersebut. Hanya saja perempuan yang boleh masuk ke ruang bersalin, sedangkan laki-laki mendapatkan tempat di rawat inap nifas.

"Bagian bawah pasien akan ditutup." Chanyeol menjelaskan bahwa Jongin cukup berdiri si sisi ranjang, membantu mengeluarkan plasenta bayi dan hanya Chanyeol yang melihat. "Aku hanya menawarkan, tidak memaksa."

"Baiklah kalau boleh." Setidaknya Jongin mendapatkan satu tindakan diluar dari target miliknya. Itu akan mendapatkan nilai tambah.

"Jika ada pasien bersalin akan aku panggil."

"Ya. Terima kasih, dokter Park."

Keduanya berpisah. Chanyeol masuk ke bangsal bersalin, lalu Jongin melangkah ke ruang rawat inap.

Shift sore terasa senggang, apalagi di ruang rawat inap yang hanya terisi 10 pasien pasca bersalin dari total 30 ranjang. Tidak banyak tindakan yang bisa Jongin lakukan, bahkan perawat ruangan sedang bersantai di dalam kamar jaga karena memang tidak ada yang bisa dilakukan.

Begitu asyik Jongin melihat buku rekam medik pasien untuk bisa mendapatkan kasus, secara tiba-tiba teman shiftnya yang dari ruang bersalin datang menghampiri. Katanya ada pasien yang sudah pembukaan lengkap, dan sekarang tindakan untuk pertolongan persalinan. Jongin tentu saja harus izin ke perawat ruangan untuk ke ruang bersalin, dengan alasan dipanggil dokter Park.

Kini Jongin sedang berada di pintu ruang persalinan, menunggu dirinya dipanggil saat mengeluarkan plasenta. Ia sudah siap dengan APD melekat di tubuhnya walau hanya apron plastik dan sarung tangan karet.

"Kai, ayo masuk."

Jongin mengangguk saat temannya datang memanggil. Sebenarnya ia sedikit malu karena dia berpikir pasti pasien lebih malu lagi dan tidak nyaman saat ada orang lain masuk, apalagi dirinya yang seorang laki-laki. Kakinya melangkah pasti berdiri di sisi kanan pasien, melihat perawat ruangan bersalin menyuntikkan hormon oksitosis setelah yakin tidak ada bayi kedua.

MEDIC [COMPLETED]Where stories live. Discover now