BAB 24 - Akhir (EPILOG)

Magsimula sa umpisa
                                    

Resta terkejut dan tanpa sadar mendorong tubuh Regen.

"Kok jadi lo?" tanya Resta bingung.

Mereka berdua jadi salah tingkah. Sementara Aris dan Tiara menatap mereka dengan tatapan jahil.

***

Pulang sekolah Resta langsung pulang ke rumahnya. Saat membuka pintu utama, Resta terkejut ketika rumahnya gelap gulita dan juga sepi.

"Pa?" Resta berteriak memanggil-manggil ayahnya sembari berjalan menuju kamarnya. Namun saat sudah sampai di ruang tamu, Resta terkejut ketika lampunya tiba-tiba menyala-

"SURPRISE!" -bersamaan dengan Rian dan Mira yang berteriak heboh. Mereka langsung menyanyikan lagu ulang tahun dengan Mira yang membawa kue tar dengan lilin bertuliskan angka 1 dan 8 di atasnya. Mereka berjalan menghampiri Resta.

Sementara Resta tersenyum haru melihatnya. Dia menutup mulutnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Happy birthday, anak Papa," ujar Rian lalu menyambut Resta untuk dipeluk.

Resta menangis dan memeluk Rian. "Makasih, Pa." Sementara Mira tersenyum melihatnya.

Rian langsung mengambil alih kue yang ada di tangan Mira, bermaksud supaya Resta bergantian memeluk Mira.

"Ayok, Resta," bujuk Rian.

Mira merentangkan tangannya menyambut Resta. Dengan ragu, akhirnya Resta memeluk Mira.

"Selamat ulang tahun, Sayang," ujar Mira dengan tersenyum. Namun tiba-tiba, Mira merasakan dadanya sakit kembali.

Mira memejamkan matanya menahan sakit yang melanda dadanya. Tak lama kemudian, Mira pun langsung jatuh pingsan di pelukan Resta.

Resta yang tak kuat menahan tubuh Mira pun langsung ikut terjatuh. Begitupun dengan Rian yang langsung terkejut.

"Astaghfirullah, Mira!" teriak Rian.

Resta langsung terlihat panik. "Ma?"

Mereka pun langsung membawa Mira ke rumah sakit.

***

Sesampainya di rumah sakit, Mira langsung dibawa ke ruangan UGD dan langsung ditangani oleh beberapa dokter. Berbagai macam alat sudah menempel di tubuh Mira. Suara mesin elektrokardiograf berhasil mengusik pendengaran.

Sementara di luar sana, Rian terus mondar-mandir di depan ruangan. Daritadi pria itu bertanya-tanya kenapa Mira sampai harus dibawa ke ruang UGD?

Di tengah-tengah pikirannya, sang dokter keluar dari ruangan disusul oleh yang lainnya sambil membawa brankar Mira.

Rian langsung bertanya, "Istri saya mau dibawa ke mana, Dok?"

"Maaf, ka-"

"Pak Rian?" Ucapan dokter itu terpotong ketika Dokter Adi-dokter yang selama ini membantu Mira- datang menghampirinya.

"Bisa ikut saya?" ujar Dokter Adi lalu pergi dari sana. Sebelumnya memberikan anggukan terlebih dahulu pada Dokter Wisnu.

***

"APA?! Ja-jantung ko-koroner?"

"Jadi benar, selama ini Mira tidak pernah bercerita ke Pak Rian?"

Rian tak percaya apa yang dia dengar dari Dokter Adi. Selama ini Mira mempunyai penyakit. Penyakit yang serius! Tapi, dia tidak tau sama sekali!

"Saat ini Mira harus segera dioperasi transplantasi jantung."

***

"Mama kenapa, Pa?" tanya Resta dengan raut khawatir di depan kaca ruangan yang tembus pandang. Dia bisa melihat ibunya yang terbaring di sana dengan berbagai macam alat menempel di tubuhnya.

"Sayang, kamu tenang dulu."

"Mama gapapa, kan, Pa?" tanya Resta dengan rasa bersalah pada ibunya yang tiba-tiba muncul.

"Kita doa sama-sama, ya. Semoga Mama cepet sembuh dan bisa kumpul lagi sama kita." Rian memeluk Resta dan mereka sama-sama memberikan kekuatan.

Sementara di dalam sana, operasi mulai dilakukan. Para tim medis sibuk menyiapkan berbagai hal untuk operasi. Di luar ruangan, Rian dan Resta terus berdoa  untuk keselamatan Mira.

Namun tiba-tiba suara dari mesin elektrokardiograf berdentit panjang. Para tim medis langsung menatap satu sama lain.

"Tolong ambilkan alat kejut jantungnya," ujar Sang Dokter.

Dokter berusaha memberikan kejut jantung pada Mira. Percobaan pertama, garis di monitor masih belum ada perubahan, dan percobaan kedua-

Tittttttt!

-layar di monitor tiba-tiba menjadi bergaris lurus. Di luar ruangan, Rian yang mendengar hal itu langsung membelalakkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya.

"P-Pa?" panggil Resta dengan gemetar. Air matanya sudah terjun bebas membasahi pipinya.

"Ya Allah selamatkan Mira."

***

#1019kata

SELESAI!

Kisah Resta✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon